kelas awet IV-V, dan kelas kuat IV-V. Kayu sengon dapat digunakan untuk bahan baku pembuatan peti, papan partikel, papan serat, dan papan semen.
2.4.2 Kayu Afrika Maesopsis eminii Engl
Mempunyai nama lokal pohon payung, musizi, afrika, manii dengan nama latin Maesopsis Eminii Engl dari famili Rhamnaceae. Menurut Wahyudi et al.
1990 ciri umum kayu afrika antara lain kayu gubal bewarna putih sedangkan
bagian teras memiliki warna kuning sampai kecoklatan. Hal tersebut mengidentifikasikan kandungan zat ekstraktif kayu afrika lebih banyak pada kayu
teras. Kayu afrika memiliki berat jenis rata-rata 0,43 0,34-0,46. Berdasarkan nilai berat jenis tersebut maka kayu afrika dapat digolongkan kedalam kayu
dengan kekuatan rendah dan memiliki kelas kuat III-IV.
2.4.3 Kayu Mangium Acacia mangium Willd
Mempunyai nama lokal mangium, kasia dan kihia sunda dengan nama latin Acacia mangium Willd termasuk kedalam subfamili Mimosoidae famili
Leguminosae. Pandit dan Kurniawan 2008 menyatakan bahwa berat jenis rata- rata kayu mangium adalah 0,61 0,43-0,66, kelas awet III, dan kelas kuat II-III.
Kayu mangium dapat digunakan sebagai bahan kontruksi ringan sampai berat, rangka pintu, papan partikel, papan serat, vinir, kayu lapis, pulp dan paper, dan
kayu bakar. Kayu mangium mempunyai nama lain kasia dan kihia sunda.
BAB III METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan September 2011. Pembuatan partikel halus dan partikel sedang dilaksanakan di Laboratorium
SEAFAST Centre IPB, sedangkan pembuatan wol dilakukan di Laboratorium Produk Majemuk serta Laboratorium Penggergajian dan Pengerjaan, Pusat
Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan, Departemen Kehutanan, Bogor. Pembuatan contoh uji papan partikel dan pengujian sifat fisis dilaksanakan di
Laboratorium Biokomposit, pengujian sifat mekanis dilakukan di Laboratorium Rekayasa dan Desain Bangunan Kayu, Departemen Hasil Hutan, Fakultas
Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, serta pengujian nondestruktif NDT dilakukan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Pekerjaan Umum
Puslitbang Permukiman PU, Cileunyi, Bandung.
3.2 Alat dan Bahan
Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: alat uji nondestruktif stress wave timer merk Metriguard 239A dan alat uji destruktif
Universal Testing Machine UTM merk Instron tipe 3369. Alat untuk pembuatan contoh uji yang terdiri dari rotary blender, spray gun, dan hot press. Alat bantu
lainya yaitu label, alat tulis, sarung tangan, masker, kantong plastik, timbangan elektrik, kaliper, dan oven.
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sengon Paraserianthes falcataria L Nielsen, kayu afrika Maesopsis emnii Engl, dan mangium
Acacia mangium Willd dengan ukuran partikel halus cm panjang = 0,4-0,6; lebar = 0,08-0,1; dan tebal = 0,02-0,04, partikel sedang cm panjang = 0,8-1,0;
lebar = 0,2-0,3; dan tebal = ± 0,1, dan partikel wol cm panjang= ± 5, lebar = 0,3-0,4; dan tebal = 0,01-0,04. Bahan perekat yang digunakan adalah diphenyl
methane diisocyanate MDI dengan konsentrasi 12 dari berat kering tanur bahan baku.