12 sebanyak 3 kali ulangan tiap perlakuan. Rumus yang digunakan untuk mengukur
susut bobot adalah:
Susut bobot Dimana:
W = bobot bahan pada awal penyimpanan g,
W
n
= bobot bahan pada hari ke –n penyimpanan g.
Gambar 8 Pengukuran bobot sampel menggunakan timbangan Mettler PM-4800
2. Kekerasan
Pengukuran kekerasan dilakukan dengan menggunakan rheometer merk Sun tipe CR-300 seperti pada Gambar 9. Alat diset dengan mode 20, beban maksimal
10 kg, kedalaman penekanan 10 mm, kecepatan penurunan beban 60 mmm, dan diameter probe jarum 5 mm Rahmawati 2010. Pengukuran dilakukan di tiga
tempat yaitu bagian ujung, tengah dan pangkal buah. Setiap pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali ulangan tiap perlakuan. Kekerasan buah langsung dapat dibaca
pada skala penunjuk yang terdapat di alat dalam satuan kgf. Satuan ini menunjukkan nilai dari gaya tekan yang dibutuhkan alat untuk menusuk kulit
buah hingga menembus ke bagian daging.
Gambar 9 Pengukuran kekerasan sampel menggunakan rheometer Sun CR- 300; a pangkal b tengah c ujung
13
3. Total Padatan Terlarut
Pengukuran total padatan terlarut TPT dilakukan dengan menggunakan refractometer merk Atago tipe PR-210 seperti pada Gambar 10. Daging buah
dipotong kemudian disaring di atas kertas tisu untuk didapatkan kandungan airnya. Air tersebut diteteskan di atas lensa refractometer untuk dilakukan
pembacaan hasil. Lensa dibersihkan menggunakan akuades dan dikalibrasi setiap kali dilakukan pembacaan. Setiap pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali ulangan
tiap perlakuan. TPT dinyatakan dalam satuan Brix.
Gambar 10 Pengukuran TPT sampel menggunakan refractometer Atago PR-210
4. Perubahan Warna
Pengukuran warna dilakukan dengan menggunakan chromameter merek Minolta tipe CR-310 seperti pada Gambar 13. Sebelum pengukuran, alat
dikalibrasi dan selanjutnya sampel diukur dengan meletakkan ujung sensor pada permukaan kulit pisang bagian ujung, tengah, dan pangkal. Sistem notasi
warnanya dinyatakan dengan menggunakan diagram Hunter yang tersaji pada Gambar 12. Komponen warna yang diukur adalah L kecerahan, a warna
merahpositif, warna hijaunegatif, dan b warna kuningpositif, warna birunegatif. Buah diletakkan di atas atas alas berwarna putih, kemudian ujung
sensor chromameter diletakkan sedemikian rupa sehingga seluruh bagiannya berada di atas bahan, dengan demikian tidak ada cahaya yang masuk maupun
keluar permukaan sensor darike lingkungan. Setelah siap, tombol pengaktif pengukuran ditekan, sehingga lampu sumber cahaya menyala, dan nilainya
terukur. Display akan menampilkan nilai L, a, dan b masing-masing dalam 4 angka. Setiap pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali ulangan tiap perlakuan.
Derajat kekuningan buah pisang dinilai dengan angka antara 1 sampai 7 Turner 1997 seperti pada Gambar 11. Nilai tersebut adalah:
1. Hijau penuh
5. Kuning penuh 2. Hijau dengan sedikit kuning
6. Kuning dengan sedikit bintik coklat 3. Kuning lebih banyak dari hijau
7. Kuning dengan bercak coklat lebih luas 4. Kuning dengan ujung hijau