Kekerasan Analisis Perubahan Mutu

15

g. Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap RAL faktorial 2 faktor dengan 3 kali ulangan. Sebagai faktor pertama adalah konsentrasi KMnO 4 yang terdiri dari 2 taraf yaitu 0.15 dan 0.2 kemudian faktor kedua adalah berat silika gel dengan 2 taraf yaitu 10 g dan 15 g. Tabel 4 menyajikan kombinasi dari tiap perlakuan. Data dianalisis menggunakan uji sidik ragam dan apabila hasilnya berpengaruh nyata terhadap respon parameter mutu, maka dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf alfa α = 5. Model matematika rancangan percobaan adalah seperti yang dikemukakan oleh Steel dan Torrie 1995 serta Matjik dan Sumertajya 2000. Y ijk = µ + α i + β j + αβ ij + E ijk Dimana: Y ijk = Respon pada faktor konsentrasi KMnO 4 taraf ke-i, faktor berat silika gel taraf ke-j, dan ulangan ke-k µ = Nilai rata-rata umum pengamatan α i = Pengaruh konsentrasi KMnO 4 ke-i β j = Pengaruh berat silika gel ke-j αβ ij = Pengaruh interaksi berat konsentrasi KMnO 4 ke-i dan berat silika gel ke-j E ijk = Pengaruh galat percobaan konsentrasi KMnO 4 ke-i, berat silika gel ke-j, dan ulangan ke-k Tabel 4 Kombinasi perlakuan No. Perlakuan Keterangan 1 K 0, B 0 g Tanpa penyerap etilen 2 K 0.15, B 10 g Penyerap etilen KMnO 4 0.15 dalam silika gel seberat 10 g 3 K 0.15, B 15 g Penyerap etilen KMnO 4 0.15 dalam silika gel seberat 15 g 4 K 0.2, B 10 g Penyerap etilen KMnO 4 0.2 dalam silika gel seberat 10 g 5 K 0.2, B 15 g Penyerap etilen KMnO 4 0.2 dalam silika gel seberat 15 g HASIL DAN PEMBAHASAN Laju Respirasi dan Perubahan Mutu Selama Penyimpanan Laju respirasi merupakan petunjuk yang baik untuk daya simpan pascapanen. Intensitas respirasi dianggap sebagai ukuran laju jalannya metabolisme sehingga sering dianggap sebagai petunjuk mengenai daya simpan buah Pantastico 1990. Besarnya laju respirasi dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi jenis jaringan penyusun komoditas, tahap perkembangan, sifat alami lapisan kulit, kekompakan sel, dan kerusakan fisik buah serta faktor eksternal meliputi suhu, kelembaban udara, serta komposisi udara Ahmad 2013. Kecepatan respirasi yang tinggi berhubungan dengan umur simpan yang pendek. 16 Hasil pengukuran laju respirasi buah pisang Ambon Kuning pada suhu ruang seperti pada Gambar 14 dan 15 menunjukkan tingkat konsumsi O 2 dan produksi CO 2 buah tanpa perlakuan lebih tinggi dibanding buah dengan perlakuan. Perbedaan tersebut disebabkan karena laju respirasi buah terhambat akibat produksi etilen yang dihambat oleh KMnO 4 . Hal ini sesuai dengan pendapat Pantastico 1990, yang menyatakan bahwa etilen bersifat autokatalitik dimana etilen akan mempercepat terjadinya proses kematangan buah yang salah satu cirinya adalah respirasi yang tinggi. Selama terjadi respirasi, sel-sel di dalam jaringan buah mengalami perubahan-perubahan yang memfasilitasi pertukaran gas. Gambar 14 Grafik perbandingan laju konsumsi O 2 pisang Ambon Kuning selama penyimpanan pada suhu ruang Gambar 15 Grafik perbandingan laju produksi CO 2 pisang Ambon Kuning selama penyimpanan pada suhu ruang Pola laju respirasi yang terlihat pada buah pisang menunjukkan ciri khas respirasi klimakterik dimana selama penyimpanan terjadi peningkatan respirasi 20 40 60 80 100 120 140 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 L aj u Ko n su m si O 2 m l O 2 lk g .j am Hari Penyimpanan K 0, B 0 g K 0.15, B 10 g K 0.15, B 15 g K 0.2, B 10 g K 0.2, B 15 g 20 40 60 80 100 120 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 L aj u P ro d u k si CO 2 m l C O 2 k g .j am Hari Penyimpanan K 0, B 0 g K 0.15, B 10 g K 0.15, B 15 g K 0.2, B 10 g K 0.2, B 15 g