Teknologi Penangkapan Ikan Unggulan

maka, kantong diikat kembali, lalu dimasukan kembali ke perairan. Yang menjadi target tangkapan adalah berbagai jenis udang Penaeus spp. 2 Rawai TetapDasar bottom long line Rawai merupakan alat penangkap ikan yang terdiri atas rangkaian tali temali yang bercabang-cabang dan pada setiap ujung cabangnya diikatkan dengan sebuah pancing dan diberi umpan. Pancing rawai terdiri atas tali utama, tali cabang, bendera, pelampung, pemberat, mata pancing dan umpan. Pancing rawai diklasifikasikan kedalam tiga bagian, yaitu berdasarkan letak pemasangan diperairan, susunan mata pancing pada tali utama, dan jenis ikan yang menjadi tujuan utama penangkapan. Berdasarkan letak pemasangan di perairan, terdiri atas rawai permukaan surface longline dan rawai pertengahan midwater long line . Berdasarkan susunan mata pancing yaitu rawai mendatar horizontal long line dan berdasarkan jenis ikan yang menjadi tujuan utama penangkapan yaitu rawai tuna tuna long line. Gambar 6 Rawai tetapdasar Balai Penelitian Perikanan Laut, 2002 Rawai yang dominan digunakan di perairan Kota Dumai adalah rawai tetapdasar. Operasi penangkapan per bulan rata-rata sebanyak 4 trip satu trip empat hari. Umumnya nelayan mengoperasikan rawai mulai pukul 08.00-14.00. Hasil tangkapan yaitu ikan kakap Lates calcarifer, pari Dasyatis sp, dan senangin Eleutheronema tetradactylum . 3 Gombang portable trap Trap adalah alat penangkap ikan yang dipasang secara tetap didalam air untuk jangka waktu tertentu yang memudahkan ikan masuk dan mempersulit keluarnya. Alat ini biasanya dibuat dari bahan alami, seperti bambu, kayu atau bahan buatan lainnya seperti jaring. Biasanya dipakai di perairan dangkal, perangkap ini terdiri dari kantong bulat atau kerucut yang dibentuk memakai rangka bulat atau lainnya dan ditutup dengan jaring. Alat ini dilengkapi dengan sayap atau penajur yang berfungsi menggiring ikan kearah kantongnya. Bubu jaring dipasang di dasar perairan memakai jangkar, pemberat atau patok. Gambar 7 Gombang Balai Penelitian Perikanan Laut, 2000 Gombangbubu yang biasanya digunakan nelayan di perairan Kota Dumai terbuat dari jaring berbentuk kerucut dengan ujung jaring bagian kantong mesh sizenya semakin kecil. Gombang ini dilengkapi dengan penajur berfungsi untuk menggiring ikan masuk kedalam kantong. Alat dipasang ketika air pasang. Hasil tangkapan didominasi udang Penaeus spp ,kepiting, kakap Lates calcarifer, kurau Eletheronema tetredactylum dan nomei Harpodon nemerus, gulamah Pseudosciena sp. Nelayan yang mengoperasikan alat tangkap gombang biasanya 4 orang.

4.3 Sumberdaya ikan demersal

Sumberdaya demersal merupakan kelompok ikan yang tinggal didasar atau dekat dasar perairan. Dibandingkan dengan ikan pelagis kecil, sumberdaya ikan demersal memiliki aktifitas yang rendah dan membentuk schooling yang tidak terlalu besar, karena sifat tersebut sumberdaya ikan demersal mempunyai daya tahan terhadap tekanan penangkapan yang relatif rendah. Berdasarkan kategori nilai ekonomisnya sumberdaya ikan demersal dibagi menjadi 3 kelompokan Dwiponggo 1989: 1 kelompok komersial utama: terdiri dari ikan kerapu Epinephelus sp, bambangan lutjanus spp, bawal putih Pampus spp, kakap lates carcarifer , manyung Arius spp, kuwe Carangoides spp dan nomei Harpodon nemerus. 2 kelompok komersial kedua: terdiri dari ikan gerot-gerot pomadasys spp, bawal hitam Formio niger, kurisi Nemipterus spp, layur Trichiurus savala , kurau Eletheronema tetredactylum, ketang-ketang Drepane punctata dan baronang Siganus spp. 3 Kelompok komersial ketiga: terdiri dari ikan pepetek Leiognathidae, beloso Saurida spp, kuniran Upeneus sulphureus, mata merah priacanthus spp, kerong-kerong therapon spp, gabus laut Rachycentron sp , besot Silago spp dan sidat Muraenesox sp. Perairan Kota Dumai topografi nya sangat potensial bagi penangkapan ikan demersal karena Sebagian besar sumberdaya ini berada di perairan pantai dengan kedalaman sampai 100 meter dan topografi dasar rata dan berlumpurpasir yang merupakan daerah potensial bagi penangkapan sumberdaya demersal Dwiponggo et al 1989.

4.3.1 Sumberdaya udang dan biota laut non ikan lainnya

Udang memiliki peran yang sangat besar sebagai komoditas ekspor. Jenis udang komersial diantaranya udang windu Penaeus monodon, udang jerbung P. merguiensis dan udang dogol Metapenaeus ensis. Sedangkan jenis udang lainnya terdiri dari udang krosok Parapenaeopsis spp dan udang rebon Mycidacea dan Sergestidae .dan beberapa jenis lainnya.

4.4 Sarana dan prasarana

Di kota dumai Sarana dan prasarana yang digunakan sebagai tempat pemasaran hasil-hasil produksi seperti tempat pangkalan pendaratan ikan sudah ada tetapi belum dimanfaatkan secara optimal. Sedangkan sarana penunjang seperti solar package dealer SPDN, pabrik es cold storage juga sudah tersedia namun belum berjalan sebagaimana mestinya.