Metode Analisis Data Strategi Peningkatan Mutu Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir ( PEMP ) Di Kabupaten Maluku Tenggara

43 kehidupan sosial dan kegiatan ekonomi sehari-hari masyarakat yang menjadi sasaran Program PEMP.

3.6. Metode Analisis Data

Untuk mengetahui kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat pesisir dalam memanfaatkan sumberdaya wilayah pesisir dilakukan analisis deskriptif terhadap data primer yang diperoleh melalui pengamatan lapangan dan wawancara maupun data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait. Demikian pula kondisi dan potensi sumber daya alam dianalisis secara deskriptif. Kuantifikasi data kualitatif dilakukan dengan Tabulasi dan Pelevelan Data. Pentabulasian data kualitatif dilakukan dengan memberikan nilai skor scoring terhadap indikator-indikator kinerja yang dievaluasi. Teknik scoring ini dilakukan terhadap seluruh indikator keberhasilan. Dalam pemberian scoring ini digunakan rentang nilai sebagaimana terlihat pada tabel 3. Tabel 3. Rentang Scoring Data Kualitatif Rentang Scoring Status 0 – 33 34 – 66 67 – 100 Baik Cukup Baik Buruk Proses analisis statistik dilakukan terhadap hasil scoring dari seluruh indikator. Data-data hasil olahan akan dirangkum dan di analisis secara statistik untuk mendapatkan gambaran kinerja Program PEMP di Kabupaten Maluku Tenggara. Metode yang digunakan untuk mengevaluasi status keberlanjutan adalah metode Rapid Appraisal for Fisheries RAPFISH yang dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan kegiatan evaluasi kinerja komprehensif Program PEMP. RAPFISH adalah teknik untuk mengevaluasi sumberdaya Perikanan secara kompeherensif berdasarkan atributindikator yang mudah untuk di scoring Fauzi, 2005. Multi-dimensional Scalling MDS sebagai uji statistik dalam RAPFISH adalah untuk mengetahui gambaran kinerja pelaksanaan Program PEMP berdasarkan 44 elemen kinerja yang di evaluasi. Dimensi atau elemen kinerja yang menjadi penekanan untuk dinilai adalah sebagai berikut : 1. Kelembagaan Program PEMP DKP, LEPP-M3, KM, TPD, Bank Pelaksana, KMP. Indikator : a. Kemantapan organisasi pelaksana program. b. Pemahaman terhadap tugas pokok dan fungsi tupoksi dalam program PEMP. c. Terlaksananya tupoksi dalam program PEMP. d. Kesesuaian kualifikasi TPD. e. Kapasitas TPD dalam operasional tupoksi. f. Proporsi daya serap anggaran DEP. g. Kesesuaian penetapan KMP individu penerima DEP. h. Keterwakilan gender dalam pengurus LEPP-M3. i. Pelaporan periodik perkembangan LEPP-M3. j. Status LEPP-M3. k. Berjalannya pembianaan terhadap LEPP-M3. 2. Pengelolaan LEPP-M3 Koperasi LEPP-M3 Koperasi Perikanan. Indikator : a. Pemahaman pengurus LEPP-M3 terhadap program dan gambaran tugasnya. b. Pengurus tetappermanen LEPP-M3 dengan kualifikasi serta kompetensi yang relevan dengan bidang tugasnya. c. Berjalannya sistem dan mekanisme organisasi LEPP-M3. d. Berfungsinya sistem pengelolaan DEP yang disalurkan pada anggota KMPindividu. e. Berjalannya sistem administrasi keuangan DEP. f. Kualitas Portofolio LEPP-M3. g. Produktivitas dan efisiensi Lembaga Keuangan Mikro LKM. h. Pengembangan usaha LEPP-M3. i. Pelaporan kegiatan LEPP-M3. 45 3. Kapasitas Pemanfaat KMPIndividu. Indikator : a. Adanya manajemen dan administrasi keuangan DEP yang dilaksanakan. b. Penguasaan teknis DEP. c. Ekstensifikasi dan diversifikasi jenis DEP. d. Perubahan pendapatan dan bertambahnya nilai manfaat. e. Transformasi dan replikasi DEP bagi kelompokindividu nonpemanfaat. 4. Kemitraan Indikator : a. Sinergisitas peran pemangku kepentingan mendukung pelaksanaan program. b. Pengembangan dan diversifikasi DEP yang diprakarsai atau diinisiasi dan difasilitasi pihak lain. c. Penguatan modal LEPP-M3 dari perbankan. d. Pembinaan DEP oleh lembaga mitra. 5. Persepsi Pemangku Kepentingan stakeholders. Indikator : a. Pemahaman terhadap substansi dan manajemen program. b. Kesesuaian peran dalam program. c. Relevansi perencanaan program dan anggaran dari para pemangku kepentingan yang mendukung program. d. Bentuk partisispasi dalam implementasi program. Metode MDS dilakukan untuk memudahkan penggambaran status keberlanjutan Program PEMP dalam bentuk skala presentase dari 0 sangat baik hingga 100 sangat buruk. Nilai 0 atau sangat baik mengindikasikan kinerja Program PEMP berjalan sebagaimana tujuan dan sasaran yang ditetapkan, sedangkan nilai 100 atau buruk mengindikasikan kinerja Program PEMP tidak sesuai dengan tujuan dan sasaran yang diharapkan. Selang 0 - 100 tersebut dibagi kedalam lima level status keberlanjutan Program PEMP seperti terlihat pada Tabel 4. 46 Tabel 4. Rentang Scoring MDS RENTANG SCORING STATUS 0 – 20 20 – 40 40 – 60 60 – 80 80 – 100 Sangat Baik Baik Cukup Buruk Sangat Buruk Leverage analisis dilakukan untuk mengetahui pengaruh indikator kinerja terhadap status keberhasilan Program PEMP untuk setiap dimensielemen yang digunakan. Dengan menggunakan metode analisis ini akan dapat dinilai indikator- indikator kinerja yang mana dari setiap elemen yang paling berpengaruh terhadap status keberlanjutan pelaksanaan Program PEMP.

3.7 Metode Perumusan Strategi Perancangan Program dan Kebijakan