10000 20000
30000 40000
50000 60000
70000 80000
25000 50000
75000 100000
125000 150000
175000 200000
225000
Effort Tripthn
P ro
d u
k s
i T
o n
t h
n
Gambar 16. Keseimbangan Bio-ekonomi Gordon – Schaefer untuk pengelolaan ikan pelagis kecil dari gabungan alat tangkap di kota Sibolga.
Untuk mendapatkan keuntungan yang optimum, maka pemanfaatan sumberdaya ikan perlu dibatasi pada kondisi maximum economic yield. Hal ini
disebabkan karena tingkat pengupayaan pada keadaan ini akan memberikan keuntungan yang optimum dan efisien serta tidak akan menyebabkan terjadinya
kepunahan sumberdaya ikan akibat adanya upaya penangkapan yang berlebihan. Jumlah effort pada kondisi aktual, yaitu sebesar 23.370 triptahun masih jauh di
bawah jumlah effort pada kondisi MSY 116.366 triptahun dan MEY 80.199 triptahun.
5.4 Analisis Finansial
Berdasarkan analisis finansial yang meliputi : Net Present ValueNPV, Internal Rate of Return, Net benefit-cost ratio, Payback period, usaha perikanan
purse seine di perairan laut Sibolga layak untuk dikembangkan. Untuk menentukan kelayakan usaha, pendapatan para ABK juga perlu dipertimbangkan.
Sistem bagi hasil antara pemilik modal dengan para ABK adalah 60:40. Jumlah pendapatan yang didapatkan oleh masing-masing ABK berkisar Rp
7.870.135tahun jumlah pendapatan yang diperoleh dari ABK tersebut lebih besar daripada upah minimum kabupaten UMK di Sibolga yaitu Rp 6.000.000tahun.
aktual
MEY MSY
Open acces
TC
TR
Adapun nilai masing-masing indikator tersebut dapat dilihat Tabel 4. Sedangkan perhitungan masing-masing indikator finansial dapat dilihat pada Lampiran 11.
Tabel 4. Nilai perhitungan dari analisis finansial
No. Indikator
Nilai Syarat kelayakan
Keputusan
1. NPV
Rp 79081971.24 Layak
2. IRR
24,87 discount rate 22
Layak 3.
Net BC ratio 1,26
1 Layak
4. Payback period
5 tahun 10 tahun
Layak
5.5 Alokasi Unit Penangkapan Purse seine
Agar kelestarian sumberdaya ikan tetap lestari, maka perlu dilakukan suatu pengelolaan agar pemanfaatan sumberdaya ikan bisa mencapai titik
optimum. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan kontrol terhadap upaya penangkapan, jumlah produksi serta penentuan daerah
penangkapan yang tepat. Analisis jumlah purse seine yang optimum dilakukan untuk dapat mengetahui jumlah alat tangkap yang optimum yang sesuai dengan
jumlah sumberdaya yang ada. Untuk mengetahui alokasi jumlah optimum alat tangkap terutama purse
seine dalam memanfaatkan sumberdaya ikan pelagis tanpa harus merusak kelestarian sumberdaya yang ada, dilakukan optimisasi dengan menggunakan
program linear goal programming. Adapun tujuan-tujuan yang akan dicapai dalam proses optimasi ini adalah sebagai berikut :
1 Memanfaatkan sumberdaya ikan pelagis kecil hingga mencapai nilai yang optimum sesuai dengan jumlah produksi pada kondisi MEY. Formulasi
matematikanya adalah : da1 + 62672,94 X1 + 68350,76 X2 + 25180,38 X3 + 43527,38 X4 = 6341897
2 Meminimalkan kendala constraint yang ada dalam mengoptimalkan produksi sesuai dengan C
MSY
, jumlah trip sesuai dengan E
MSY
, BBM dan es sesuai dengan stok yang tersedia dan mengoptimalkan pendapatan yang
berpatokan pada BEP. Berdasarkan tujuan yang akan dicapai serta serta kendala yang ada,
maka pertidaksamaan dibangun untuk menyelesaikan masalah ini. Dalam rangka menentukan alokasi unit penangkapan dalam memanfaatkan ikan pelagis kecil
digunakan beberapa faktor pembatas seperti jumlah BBM, trip, es dan keuntungan. Bentuk persamaan tersebut adalah sebagai berikut :
Minimumkan Z = da1 + da2 + da3 + da4 + db5 Dengan faktor kendala sebagai berikut :
da1 + 62672.94 X1 + 68350.76 X2 + 25180.38 X3 + 43527.38 X4 = 63.418.970
da2 + 11276X1 + 5130X2 + 4674X3 + 6511X4 = 5.012.397 da3 + 54X1 + 171X2 + 234X3 + 326 X4 = 801.999
da4 + 1532X1 + 0X2 + 0X3 + 0X4 = 469.786 db5 + 236698X1 + 3483 X2 + 6016 X3 + 7992 X4 = 200.066.000,04
Keterangan : da1 = simpangan terhadap jumlah produksi
da2 = simpangan terhadap jumlah BBM da3 = simpangan terhadap jumlah trip
da4 = simpangan terhadadap jumlah es db5 = simpangan terhadap jumlah pendapatan
x1 = jumlah alat tangkap purse seine x2 = jumlah alat tangkap bagan perahu
x3 = jumlah alat tangkap jaring insang hanyut x4 = jumlah alat tangkap jaring insang tetap
a11 = jumlah produksi purse seine a12 = jumlah produksi bagan perahu
a13 = Jumlah produksi jaring insang hanyut a14 = Jumlah produksi jaring insang tetap
a21 = jumlah BBM yang dibutuhkan oleh purse seine a22 = jumlah BBM yang dibutuhkan oleh bagan perahu
a23 = jumlah BBM yang dibutuhkan oleh jaring insang hanyut a24 = jumlah BBM yang dibutuhkan oleh jaring insang tetap
a31 = jumlah trip yang dilakukan oleh purse seine a32 = jumlah trip yang dilakukan oleh bagan perahu
a33 = jumlah trip yang dilakukan oleh jaring insang hanyut a34 = jumlah trip yang dilakukan oleh jaring insang tetap
a41 = jumlah es yang dibutuhkan oleh purse seine a42 = jumlah es yang dibutuhkan oleh bagan perahu
a43 = jumlah es yang dibutuhkan oleh jaring insang hanyut a44 = jumlah es yang dibutuhkan oleh jaring insang tetap
a51 = Nilai BEP purse seine a52 = Nilai BEP bagan perahu
a53 = Nilai BEP jaring insang hanyut a54 = Nilai BEP jaring insang tetap
Hasil perhitungan sebagaimana disajikan pada Lampiran 12 dan Lampiran 13 maka diperoleh jumlah unit purse seine, bagan perahu, jaring insang
hanyut dan jaring insang tetap sebagimana disajikan pada Tabel 8. Tabel 8. Perbandingan nilai optimal beberapa parameter yang dioptimasi berikut
rencana perubahan dan pengurangannya.
No Alat tangkap
Nilai optimal Aktual
Rencana unit
unit Penambaha
n unit Pengurangan
unit
1. Purse seine
307 253
54 2.
Bagan perahu 80
80 3.
J.Insang hanyut 141
7 134
4. J. insang tetap
52 52
Untuk mengoptimumkan kegiatan penangkapan ikan pelagis kecil di perairan laut Sibolga sebaiknya dilakukan penambahan jumlah armada dimana
untuk nilai X1 purse seine mengalami pertambahan dari jumlah awalnya yaitu sebanyak 54 unit menjadi 307 unit.. Untuk nilai X2 bagan perahu tidak
mengalami pertambahan jumlah yakni masih tetap dengan jumlah jumlah 80 unit. Tetapi untuk nilai X3 jaring insang hanyut mengalami pertambahan jumlah
dengan nilai optimal 141 unit. Sedangkan nilai X4 jaring insang tetap tidak mengalami pertambahan, dimana jumlahnya masih tetap 52 unit.
6 PEMBAHASAN
6.1 Aspek Teknis Perikanan Purse Seine