7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
1 Jumlah produksi lestari Cmsy ikan pelagis kecil yang dari keseluruhan alat tangkap adalah sebesar 70.200.36 tontahun dengan upaya penangkapan yang
optimum sebanyak 116.366 trip. Dari potensi tersebut, produksi lestari yang dapat dialokasikan untuk purse seine pada kondisi MSY dan MEY masing-
masing sebesar 37.555 tontahun dan 33.927 tontahun. Di lain pihak, tingkat pemanfaatan purse seine dewasa ini baru mencapai 13.471 tontahun atau
sekitar 35 dari produksi lestari purse seine. 2 Alokasi jumlah unit penangkapan optimum untuk memanfaatkan potensi
sumberdaya ikan pelagis kecil di Sibolga adalah purse seine sebanyak 307 unit, bagan perahu 80 unit, jaring insang hanyut 141 unit dan gillnet 52 unit.
3 Hasil analsis kelayakan usaha menunjukkan bahwa usaha perikanan purse seine di Sibolga masih layak untuk dijalankan.
7.2 Saran
1 Untuk mengoptimalkan jumlah produksi serta jumlah upaya penangkapan ikan dengan menggunakan purse seine di Sibolga sebaiknya jumlah alat tangkap
yang boleh dioperasikan adalah sebanyak 307 unit atau mengalami penambahan jumlah sebanyak 54 unit.
2 Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang faktor-faktor teknis produksi, yang berpengaruh terhadap hasil tangkapan purse seine.
3 Perlu dilakukan penelitian tentang komposisi jenis-jenis ikan yang tertangkap pada masing-masing musim penangkapan puncak, sedang dan paceklik.
4 Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui pola musim penangkapan setiap spesies ikan di perairan Sibolga
5 Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas rumpon dan cahaya lampu.
6 Pemerintah kota Sibolga beserta instansi terkait DKP dan TNI Angkatan Laut harus bertindak tegas terhadap nelayan asing yang melakukan ilegal
fishing. 63
7 Pemerintah kota Sibolga khususnya Dinas Perikanan dan Kelautan diharapkan agar memperhatikan kehidupan para nelayan, karena selama ini pendapatan
yang mereka dapatkan belum mencukupi untuk mendapatkan kehidupan yang layak.
DAFTAR PUSTAKA
Agrawal RC and Heady EO. 1972. Operation Research Methods for Agricultural Decisions. Iowa: The Iowa State University Press, Ames. P.26-78
Ayodhyoa, AU. 1981. Metode Penangkapan Ikan, Yayasan Dewi Sri, Bogor, 97 hal.
Barus HR., Badruddin, Naamin N. 1991. Prosiding Forum II Perikanan, Sukabumi 18-21 Juni 1991. Jakarta. Departemen Pertanian. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. 91-105 hal.
Beveridge GS dan Schiter RS. Optimization Theory and Practice Tokyo: Mc. Grow Hill Koqakusha Ltd. 195 p.
Brandt A Von. 1984. Fish Catching Methods of The World. 3
rd
Edition. Warwickshire: Avon Litho Ltd., Stratford-Upon-Avon. 418 pp.
Clark CW. 1985. Bioeconomic Modelling of Fisheries Management Canada: John Wiley Sons. Toronto 291 pp.
[Ditjen] Direktorat Jenderal Perikanan. 1991. Petunjuk Dasar Purse Seine dan Lampara Dasar. Departemen Pertanian, Jakarta, 24 hal.
Djamin Z. 1984. Perencanaan dan Analisa Proyek. Lembaga Penelitian Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta : 30-32 hal.
[DPK] Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Sibolga. 2005. Peluang, Hambatan dan Tantangan Pembangungan Perikanan Kota Sibolga.
Dwiponggo A. 1987. Indonesia’s Marine Fisheries Resources. Di dalam Bailey, Dwiponggo and Maharuddin, editor. Indonesian Marine Capture
Fisheries. Indonesia. Directorat General of Fisheries. Ministry of Agriculture. International Center for Living Aquatic Resources
Management. 190 p.
Gaspersz JP. 1992. Analisis Sistim Terapan Berdasarkan Pendekatan Teknik Industri. Bandung: Tarsito 670 hal.
Gordon HS.1954. The Economic of A Common Property Resource: The Fishery. J Polit Econ. 62:124-142 .
Gulland JA. 1983. Fish Stock Assesment: A Manual of Basic Methods. Rome : Food and Agricultural Organization of The United Nations. 233 pp
Gunarso. 1988. Tingkah Laku Ikan Dalam Hubungannya Dengan Alat. Metode dan Taktik Penangkapan. [Diktat Kuliah] tidak dipublikasikan Bogor.
Institut Pertanian Bogor. Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. 149 hal.
Haluan J. 1985.Proses Optimasi dalam Operasi Penangkapan. Pedoman Kuliah Metode Penangkapan Ikan II bagian pertama. Bogor. Sistim
Pendidikan Jarak Jauh Melalui Satelit Sisdiksat Intim. 55 hal.
Kadariah. 1978. Pengantar Evaluasi Proyek. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 181 hal.
Kadarsan HW. 1984. Keuangan dan Pembiayaan Pengusahaan Pertanian Dalam Hubungannya Dengan Ilmu Ekonomi dan Keuangan. Bogor : Fakultas
Pertanian. Institut Pertanian Bogor. 215 hal.
Martasuganda S. Agus Oman Sudrajat, Sudirman Saad, Joko Purnomo, Riyanto Basuki, Muhammad Nur Asyik, Syamsul Rustam, Dedi Christianto,
2004. Teknologi Untuk Pemberdayaan Masyarakat Pesisir. Seri Alat Tangkap Ikan Jakarta: Departemen Kelautan dan Perikanan Indonesia.
92 hal.
Mulyono S. 1991. Operation Research. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Xii, 247 hal.
Nomura M and Yamazaki T. 1977. Fishing Techniques. Japan International Cooperation Agency. Tokyo. 206 pp.
Ricker WE. 1975. Computation and Interpretation of Biological Statistics of Fish Populations .Canada: Bull. Fish. Res. Board can. 214 p.
Sainsburry JC. 1996. Commercial Fishing Methods. An Introduction to Vessels and Gears. Third edition. Cambridge : Marston Book Services Ltd. 359
pp.
Schaefer MB. 1957. Some Aspect of the Dynamic of Population Important to the Management of Commercial Marine Fisheries. Buletin of the Inter-
American Tropical tuna Commission : 25-56 hal.
Soekartawi, 1995. Agribisnis : Teori dan Aplikasinya. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 137 hal.
Sparre P dan Venema Sc. 1999. Introduksi Pengkajian Stok Ikan Tropis. Buku I Manual. Jakarta : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan.
Terjemahan. 438 hal. 66
Subani W dan Barus HR. 1981. Alat Penangkapan Ikan dan Udang di Indonesia. Jakarta: Jurnal Penelitian Perikanan Laut.balai Penelitian Perikanan
Laut. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Departemen Pertanian. 248 hal.
Supranto J. 1988. Riset Operasi Untuk Pengambilan Keputusan. Jakarta: UI Press. 87 hal.
. Sutojo S. 2000. Studi Kelayakan Proyek Konsep Teknik dan Kasus. Seri
Manajemen Bank No. 66. Jakarta: PT Damar Mulia Pustaka. 112 hal. Wina K. 2005. Optimisasi Perikanan Purse Seine di PPN Pemangkat Propinsi
Kalimantan Barat, Tesis Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.103 hal.
Winardi. 1989. Pengantar Tentang Teori Sistem dan Analisis Sistem. Bandung: CV Mandar Maju. 92 hal.
Wiyono ES. 2001. Optimisasi Manajemen Perikanan Skala Kecil di Teluk Pelabuhan Ratu. Jawa Barat [Tesis]. Bogor. Program Pasca Sarjana,
Institut Pertanian Bogor. 102 hal. 67
Lampiran 2. Jumlah dan jenis alat tangkap yang terdapat di Sibolga
Jenis Alat Tangkap Tahun
Jumlah 2000
2001 2002 2003 2004
Purse seine 204
204 204
253 253
1118 Bagan perahu
161 161
161 80
80 643
Jaring insang Gillnet 72
72 75
7 7
233 Jaring insang hanyut
64 64
67 52
52 299
Bagan tancap 47
47 47
25 25
191 Rawai tetap
88 88
88 15
45 324
Pancing 156
156 171
79 103
665 Bubu
256 256
256 40
206 1014
Lampiran 3. Bentuk umum alat tangkap purse seine di Sibolga
Kode Gambar Keterangan
Bahan UkuranDimensi
A Kantong
Polyamide Mesh size = 3 cm
B Badan jaring
Polyamide Mesh size = 3-4 cm
C Sayap
Polyamide Mesh size =4 cm
D Selvadge
srampad Polyethylene
Mesh size = 2 inchi E
Tali ris atas Polyethylene
Panjang = 150 m F
Tali ris bawah Polyethylene
Panjang = 100 m G
Pemberat Timah
Berat 3 kg H
Pelampung Polyvinyl chloride
∅ = 11 cm panjang
= 20 cm I
Tali kolor Polyethylene
Panjang = 1.500 m J
Cincin Besi
∅ = 5 cm
D
C C
B A
E H
I J
F G
71 Lampiran 4. Bentuk umum kapal purse seine di Sibolga tampak atas
Skala 1: 145 cm Keterangan :
A = Ruang Palka
A1 = Ruang Palka 1 B = Ruang kemudi
C = Ruang mesin D = Ruang gudang
Gambar kapal purse seine tampak samping
A A1
A1 B
C D
72 Lampiran 5. Perhitungan standarisasi untuk mencari nilai a dan b.
TAHUN PURSE SEINE
BAGAN PERAHU J. INSANG HANYUT
JARING INSANG TETAP TON
TRIP TON
TRIP TON
TRIP TON
TRIP
2000 20167.70
10755 9421.70
43562 145.50
21808 2352.50
34605 2001
13745.90 10755
13143.70 43562
126.00 21808
3123.10 34605
2002 15737.80
15152 10792.40
9660 138.40
21808 3709.60
7380 2003
8471.60 13156
5003.80 10160
343.90 1540
2579.70 11440
2004 9232.20
12694 5761.20
10148 498.10
364 1409.40
11238 TOTAL
67355 62512
44123 117092
1252 67328
13174.3 99268
Rata-rata 13471
12502 8825
23418 250
13466 2634.86
19854
ALAT FPI
PRODUKTIVITAS TONTRIP
Purse seine 1.0000
1.0775 Bagan Perahu
0.3497 0.3768
J.Insang Hanyut 0.0173
0.0186 Jaring insang tetap
0.1232 0.1327
Tahun Total Hasil
Tangkapan Upaya Penangkapan Baku Trip
Total Effort CPUE
Ton PS
B.PERAHU J. I. HANYUT
J.I. TETAP Trip
tontrip
2000 32087
10755 15235
4262 30628
1.05 2001
30139 10755
15235 376
4262 30628
0.98 2002
30378 15152
3378 376
909 19816
1.53 2003
16399 13156
3553 27
1409 18145
0.90 2004
16901 12694
3549 6
1384 17634
0.96 Jumlah
125904 62512
40950 1162
12227 116851
5.43 Rata-rata
25181 12502
8190 232
2445 23370
1.09
73 Lampiran 5 lanjutan
Tahun Total Hasil Tangkapan
Total Effort CPUE
Kg Trip
TONTRIP
2000 32087.4
30628 1.05
2001 30138.7
30628 0.98
2002 30378.2
19816 1.53
2003 16399
18145 0.90
2004 16900.9
17634 0.96
Jumlah 125904.2
116851 5.43
Rata-rata 25181
23370 1.09
Slope a = 1206,539258 Intercept b = -0,00518422
Kondisi Produksi
Ton Jumlah
Trip Total Penerimaan
Juta Rp Total Biaya
Juta Rp Keuntungan
Juta Rp
AKTUAL 25180.84
23370 151085
52582.96 98502.08
MSY 70200.35896
116366 421202
261823.50 159378.65
MEY 63418.96533
80199 380514
180447.75 200066.04
Open Acces 60149.2802
160398 360896
360896 Langkah- langkah untuk melakukan standarisasi.
1. Untuk mencari nilai FPI dapat dilakukan dengan membagi jumlah total produksi dari masing-masing alat tangkap dengan jumlah
total tripnya untuk menentukan alat tangkap apa yang paling tinggi produktivitasnya sehingga alat tangkap tersebut dijadikan sebagai alat tangkap standar. Alat tangkap standar nilai FPI nya = 1.
74 Lampiran 5 lanjutan
2. Untuk mencari niali FPI dari alat tangkap yang lain dilakukan dengan membagi produktivitas alat tangkap yang bersangkutan
dengan produktivitas alat tangkap standar. 3.
Untuk mencari nilai upaya penangkapan baku, dilakukan dengan cara mengalikan jumlah trip dari alat tangkap dengan nilai FPI masing- masing alat tangkap
4. Untuk mencari total effort atau upaya dilakukan dengan menjumlahkan jumlah trip masing-masing alat tangkap.
5. Untuk mencari nilai CPUE dilakukan dengan membagi jumlah produksi dengan jumlah trip
Contoh cara perhitungannya : 1.
FPI = 67355 62512 = 1,0775 2.
FPI bagan perahu =0, 3768 1,0775 = 0,3497. Begitu juga dengan alat tangkap yang lainnya. 3.
Upaya penangkapan baku purse seine = 1 x 10755 = 10755. sedangkan untuk menghitung alat tangkap yang lain dilakukan dengan mengalikan nilai FPI dari alat angkap yang bersangkutan dengan jumlah upayanya.
4. Total effort = 10755 + 15235 + 376 + 4262 = 30628.
5. CPUE = 32087,4 30628 = 1,05
75 Lampiran 6. Jumlah produksi, total effort standarisasi, serta CPUE ikan pelagis kecil
tahun 2000-2004 di kota Sibolga
Tahun Total Hasil Tangkapan
Total Effort Standarisasi CPUE
Ton Trip
TonTrip
2000 32087.4
30628 1.05
2001 30138.7
30628 0.98
2002 30378.2
19816 1.53
2003 16399
18145 0.90
2004 16900.9
17634 0.96
Jumlah 125904.2
116851 5.43
Rata-rata 25180.84
23370 1.09
Lampiran 7. Otimisasi bio-ekonomi pada berbagai kondisi pengelolaan sumberdaya perikanan dari keseluruhan alat tangkap di perairan laut Sibolga tahun
2004.
KONDISI Produksi
Ton Effort
Trip Penerimaan
Juta Rp Total Biaya
Juta Rp Keuntungan
Juta Rp
AKTUAL 25180.84
23370 151085
52582.96 502.08
MSY 70200.36
116366 421202
261823.50 159378.65
MEY 63418.97
80199 380514
180447.75 200066.04
Open Acces 60149.28
160398 360896
360896 Lampiran 8. Otimisasi bio-ekonomi pada berbagai kondisi pengelolaan sumberdaya
perikanan dengan menggunakan alat tangkap purse seine di perairan laut Sibolga tahun 2004.
KONDISI Produksi
Ton Effort
Trip Penerimaan
Juta Rp Total Biaya
Juta Rp Keuntungan
Juta Rp
AKTUAL 13471
12502 80826
28129.50 52696.50
MSY 37555
62254 225330
140071.50 85258.50
MEY 33927
42905 203562
96536.25 107025.75
Open Acces 32178
85810 193068
193068.00 0.00
76 Lampiran 9. Pembagaian kuota produksi dan upaya effort untuk masing-masing alat
tangkap pada kondisi pengelolaan MSY dan MEY perikananan di Sibolga. 1. Pembagian kuota produksi
1.1 Untuk kondisi pengelolaan MSY
Jenis alat tangkap Produksi
Ton Kuota masing-masing alat
tangkap ton Persentase
Purse seine 13471
37555 53.50
Bagan Perahu 8825
24603 35.05
J.Insang hanyut 250
697 0.99
Jaring insang tetap 2635
7346 10.46
Jumlah 25180.84
70.201 100.00
Cara perhitungan : Diketahui produksi ikan pelagis kecil pada kondisi MSY sebanyak 70.201 ton
Rata-rata jumlah produksi alat tangkap purse seine selama lima tahun terakhir adalah 13.471 ton, bagan perahu 8.825 ton, jaring insang hanyut 250 ton dan Jaring insang tetap
2635 ton. Jumlah produksi keseluruhan alat tangkap adalah sebanyak 25.180,84 ton. Penentuan kuota masing- masing alat tangkap
1. Purse seine 13.471 25.180,84 x 70.201 = 37.555 ton atau sekitar 53,50 dari total potensi lestari.
2. Bagan perahu. 8.82525.180,84 x 70.201 =24.603 ton atau sekitar 35,05
Begitu juga contoh perhitungannya untuk alat tangkap jaring insang hanyut dan Jaring insang tetap.
1.2 Untuk kondisi pengelolaan MEY
Jenis alat tangkap Produksi
Ton Kuota masing-masing alat
tangkap ton Persentase
Purse seine 13471
33927 53.50
Bagan Perahu 8825
22226 35.05
J.Insang hanyut 250
630 0.99
Jaring insang tetap 2635
6636 10.46
Jumlah 25180.84
63419 100.00
Cara perhitungan : Diketahui produksi ikan pelagis kecil pada kondisi MEY sebanyak 63.419 ton
Rata-rata jumlah produksi alat tangkap purse seine selama lima tahun terakhir adalah 13.471 ton, bagan perahu 8.825 ton, jaring insang hanyut 250 ton dan jaring insang tetap
2635 ton. Jumlah produksi keseluruhan alat tangkap adalah sebanyak 25.180,84 ton.
77 Lampiran 9 lanjutan
Penentuan kuota masing- masing alat tangkap 1. Purse seine
13.471 25.180,84 x 63.419 = 33.927 ton atau sekitar 53,50 dari jumlah produksi pada kondisi MEY.
2. Bagan perahu. 8.82525.180,84 x 63.419 = 22226 ton atau sekitar 35,05
Begitu juga contoh perhitungannya untuk alat tangkap jaring insang hanyut dan jaring insang tetap.
2. Pembagian kuota jumlah upaya effort 2.1. Untuk kondisi pengelolaan MSY
Jenis alat tangkap Effort Standarisasi
Trip Kuota masing-masing
alat tangkap Trip Persentase
Purse seine 12502
62254 53.50
Bagan Perahu 8190
40782 35.05
J.Insang hanyut 232
1155 0.99
Jaring insang tetap 2445
12175 10.46
Jumlah 23369
116366 100.00
Cara perhitungan : Diketahui jumlah effort ikan pelagis kecil pada kondisi MEY sebanyak 116.366 tripthn
Rata-rata jumlah effort alat tangkap purse seine selama lima tahun terakhir adalah 12.502 trip, bagan perahu 8.190 trip, jaring insang hanyut 232 trip dan jaring insang tetap 2.445
trip. Jumlah effort keseluruhan alat tangkap adalah sebanyak 23.369 trip Penentuan kuota masing- masing alat tangkap
1. Purse seine 12.502 23.369 x 116.366 = 62.254 trip atau sekitar 53,50 dari jumlah produksi pada
2. Bagan perahu. 8.19023.369 x 116.366 = 40.782 trip atau sekitar 35,05
Begitu juga contoh perhitungannya untuk alat tangkap jaring insang hanyut dan jaring insang tetap.
Lampiran 10. Hasil pengolahan data dengan menggunakan MAPPLE 8 Untuk dapat mencari nilai a dapat dicari dengan menggunakan program exel
dengan rumus = slope blok jumlah CPUE, kemudian blok lagi total effort yang telah distandarisasi
a:=1206.539258;