Gambar 2. Diagram alir penelitian
4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
4.1 Letak Geografis
Kota Sibolga merupakan ibu kota dari kabupaten Tapanuli Tengah yang berada di wilayah pantai barat Sumatera Utara yaitu pada posisi 01
41’ sd 01
46’ LU dan 01 48’ sd 98
48’ BT. Melihat letak dan konsisi geografis kota Sibolga yang sangat strategis, maka kota Sibolga memiliki nilai strategis sebagai
salah satu akses penting dalam mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumberdaya perikanan di perairan pantai barat sumatera. Selain itu Sibolga juga merupakan
sentra produksi perikanan laut dan juga sentra distribusipemasaran hasil perikanan laut.
Jika ditinjau dari batas wilayah, kota Sibolga memiliki batas-batas sebagai berikut yaitu : sebelah utara berbatasan dengan pegunungan Bukit
Barisan, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Sibolga Kabupaten Tapanuli Tengah, sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Tapian Nauli
Kabupaten Tapanuli Tengah dan sebelah barat berbatasan dengan Samudera Indonesia. Luas wilayah Sibolga secara keseluruhan adalah 2.779 ha atau sekitar
27,78 km
2
Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Sibolga, 2005.
4.2 Unit Penangkapan Ikan 4.2 1 Alat tangkap
Daerah Sibolga merupakan salah satu daerah yang memiliki perairan laut di Propinsi Sumatera Utara. Untuk memanfaatkan potensi sumberdaya perikanan
laut tersebut masyarakat di sana melakukan kegiatan usaha penangkapan ikan yang merupakan sumber mata pencaharian mereka. Upaya untuk melakukan
penangkapan ikan dilakukan dengan menggunakan alat tangkap yang berbeda- beda, sesuai dengan ikan yang menjadi tujuan penangkapan. Adapun jenis-jenis
alat tangkap yang digunakan oleh nelayan di Sibolga adalah pukat cincin, bubu, pancing, bagan, jaring insang hanyut, jaring insang tetap dan lain-lain. Untuk
melihat komposisi jumlah alat tangkap di Sibolga dapat dilihat pada Gambar 3 dan Lampiran 2.
50 100
150 200
250 300
2000 2001
2002 2003
2004
Tahun ju
m la
h u
n it
purse seine bagan perahu
jaring insang hanyut jaring insang tetap
bagan tancap rawai tetap
pancing bubu
Gambar 3. Jumlah dan jenis alat tangkap yang ada di Sibolga Grafik di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2003 terjadi penurunan
jumlah alat tangkap yang sangat signifikan kecuali alat tangkap purse seine. Hal ini disebabkan karena adanya penjualan kapal yang memiliki ukuran kecil untuk
digantikan dengan kapal-kapal yang memiliki GT besar agar dapat beroperasi ke daerah penangkapan ikan DPI yang lebih jauh Dinas Perikanan dan Kelautan
Sibolga, 2005.
4.2.2 Nelayan
Jumlah nelayan secara keseluruhan di Sibolga nelayan tetap dan sambilan pada tahun 2004 berjumlah 8.470 orang yang terdiri dari nelayan tetap
sebanyak 7.819 orang dan nelayan sambilan sebanyak 651 orang. Jumlah nelayan dari tahun 2000-2004 di kota Sibolga dapat dilihat pada Gambar 4.
7556 7683
7693 6813
7819
651 567
879 806
879 1000
2000 3000
4000 5000
6000 7000
8000 9000
2000 2001
2002 2003
2004
Ta hun J
u m
l a
h o
r
Nelayan tetap Nelayan sambilan
Gambar 4. Jumlah nelayan tetap dan sambilan yang ada di Sibolga tahun 2000- 2004.
Grafik di atas menunjukkan bahwa jumlah nelayan di kota Sibolga tahun 2000 - 2004 relatif konstan kecuali pada tahun 2003 dimana terjadi penurunan
jumlah nelayan yang cukup signifikan. Hal ini disebabkan karena terjadinya penurunan jumlah armada penangkapan pada tahun tersebut Dinas Perikanan dan
Kelautan Kota Sibolga, 2005.
4.2.3 Kapal perikanan
Untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan, para nelayan haruslah memiliki kapalarmada perikanan yang digunakan sebagai transportasi untuk
mencari daerah fishing ground. Jenis armada perikanan di perairan laut Sibolga dibedakan menjadi beberapa kelompok yaitu perahu tanpa motor, perahu dengan
motor tempel serta perahu yang memiliki mesin penggerak yang tetap. Komposisi jumlah dan jenis armada perikanan di Sibolga tahun 2000 - 2004 dapat dilihat
pada Gambar 5. 34
50 100
150 200
250 300
J u
m la
h u
n
2000 2001
2002 2003
2004
Tahun
Perahu tanpa motor Motor tempel
0 - 5 GT 5 - 10 GT
10 - 20 GT 20 - 30 GT
30 - 50 GT 50 GT
Gambar 5. Jumlah dan jenis armada perikanan di perairan laut Sibolga tahun 2000-2004
4.3 Produksi
Jumlah produksi hasil tangkapan pada tahun 2000 - 2002 di Sibolga relatif konstan, sedangkan pada tahun 2003 dan 2004 cenderung menurun.
Besarnya jumlah produksi pada tahun 2000 – 2004 dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar tersebut menunjukkan adanya penurunan produksi yang cukup tajam
pada tahun 2003 – 2004 yang disebabkan karena banyaknya jumlah armada dan alat tangkap yang pindah beroperasi ke daerah lain yaitu ke Sumatera Barat dan
Bengkulu. Selain itu adanya pencurian ikan oleh nelayan asing sehingga hasil tangkapan nelayan menjadi berkurang.
42082 41915
42025 30960
31208
5000 10000
15000 20000
25000 30000
35000 40000
45000
P r
o d
u k
s i
t
2000 2001
2002 2003
2004
Tahun
Gambar 6. Total hasil tangkapan ikan di Sibolga tahun 2000-2004 35
4.4 Fasilitas Penunjang Perikanan