Tahap Pengecekan Kadar Air Awal Tanah

38 penyiapan tanah pada waktu pengujian, dan tahap pengukuran amplitudo gelombang audio. Adapun tahap-tahap tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Tahap Pengecekan Kadar Air Awal Tanah

Tahap pengecekan kadar air awal tanah bertujuan untuk mengetahui banyaknya kadar air awal tanah contoh setelah dilakukan penyaringan. Prosedur kerja pada tahap ini, ditunjukkan dengan diagram alir pada Gambar 49. Gambar 49. Diagram alir tahap prosedur kerja pengecekan kadar air tanah awal 2. Tahap Pengkondisian Kadar Air Tanah Tahap pengkondisian kadar air tanah dilakukan sebelum pengukuran amplitudo gelombang audio dilakukan. Tahap bertujuan untuk mengkondisikan tanah sesuai dengan kadar air yang diinginkan. Prosedur kerja pada tahap ini, ditunjukkan dengan diagram alir pada Gambar 50. Tanah yang diambil dibersihkan dari berbagai benda asing Tanah dijemur dibawah sinar matahari Tanah disaring ukuran partikel 2 mm Mengambil sampel tanah pada beberapa bagian yang dapat mewakili keseluruhan bagian tanah Sampel tanah ditempatkan dalam wadah lain yang telah ditimbang lebih dahulu Bw Setelah semua contoh tanah selesai dipindahkan kedalam wadah lain, timbang kembali wadah lain tersebut beserta tanah yang ada didalamnya Bb. Kemudian masukkan kedalam oven Memanaskan selama 24 jam dengan suhu 110 o C Setelah dipanaskan selama 24 jam, ambil dan timbang kembali Bk Menghitung menggunakan Rumus. Nilai yang didapat, dimasukkan ke Rumus: K.A = Kadar Air dalam Didapat nilai kadar air tanah awal 39 Gambar 50. Diagram alir tahap prosedur pengkondisian kadar air tanah 3. Tahap Pengecekan Kadar Air Tanah Uji Tahap pengecekan kadar air tanah uji bertujuan untuk mengetahui besarnya kadar air tanah yang akan diuji setelah dilakukan pengkondisian kadar air tanah. Prosedur kerja pada tahap ini, ditunjukkan dengan diagram alir pada Gambar 51. Menimbang tanah yang telah disaring massa tanah basah 1 atau MTB 1 Nilai massa tanah kering MTK ditentukan melalui persamaan : Menentukan nilai kadar air yang diinginkan 30 Nilai masa tanah basah 2 MTB 2 ditentukan melalui persamaan : Menghitung nilai jumlah air yang ditambahkan pada tanah JAT menggunakan persamaan : Menambahkan air sesuai dengan hasil perhitungan JAT dengan cara disemprotkan ke tanah yang digunakan serta diaduk secara merata hingga air habis 40 Gambar 51. Diagram alir tahap prosedur kerja pengecekkan kadar air tanah uji 4. Tahap Penyiapan Tanah pada Wadah Pengujian Tahap penyiapan tanah pada wadah pengujian merupakan uraian prosedur kerja yang akan dilakukan untuk mempersiapkan tanah contoh pada wadah pengujian sebelum dilakukan pengukuran amplitudo gelombang audio. Prosedur kerja pada tahap ini, ditunjukkan dengan diagram alir pada Gambar 52. Mengambil sampel tanah pada beberapa bagian yang dapat mewakili keseluruhan bagian tanah Sampel tanah ditempatkan dalam wadah lain yang telah ditimbang lebih dahulu Bw Setelah semua contoh tanah selesai dipindahkan kedalam wadah lain, timbang kembali wadah lain tersebut beserta tanah yang ada didalamnya Bb. Kemudian masukkan kedalam oven. Memanaskan selama 24 jam dengan suhu 110 o C Setelah dipanaskan selama 24 jam, ambil dan timbang kembali Bk Menghitung menggunakan Rumus. Nilai yang didapat, dimasukkan ke Rumus: K.A = Kadar Air dalam Didapat nilai kadar air tanah awal 41 Gambar 52. Diagram alir tahap prosedur kerja penyiapan tanah pada wadah uji 5. Tahap Pengukuran Amplitudo Gelombang Audio Tahap pengukuran amplitudo gelombang audio dilakukan dengan cara menempatkan speaker pemancar dan speaker penerima sesuai metode pengukuran gelombang audio. Gelombang audio yang ditangkap penerima akan divisualisasikan menggunakan oscilloscope, amplitudo gelombang audio yang diterima dikumpulkan untuk dilakukan pengolahan data lebih lanjut. Hasil pengolahan data tersebut akan dibandingkan dengan hasil pengolahan data dari perlakuan yang berbeda. Prosedur kerja pengukuran amplitudo gelombang audio, digambarkan dengan diagram alir pada Gambar 53. Menghitung massa tanah yang dibutuhkan pada setiap tingkatan bulk density 1 gcm 3 dan 1,3 gcm 3 Menimbang tanah yang telah dikondisikan sesuai dengan nilai massa tanah yang diperlukan untuk setiap tingkatan bulk density Memasukkan tanah yang telah ditimbang kedalam wadah uji, sesuai dengan batas ketinggian yang telah ditentukan Tanah siap uji 42 Gambar 53. Diagram alir tahap prosedur pengukuran amplitudo gelombang audio Pengukuran amplitudo juga dilakukan untuk mengukur besarnya amplitudo gelombang audio yang dipancarkan oleh speaker pemancar pada berbagai tingkat frekuensi. Prosedur kerja pengukuran amplitudo gelombang audio yang dipancarkan speaker pemancar, digambarkan dengan diagram alir pada Gambar 54. Menempatkan pemancar dan penerima gelombang audio sesuai dengan metode penelitian Menghubungkan audio generator dengan pemancar gelombang audio Menghubungkan oscilloscope pada output dari rangkaian penerima gelombang audio Menyalakan oscilloscope dan catu daya rangkaian penerima gelombang audio Menyalakan audio generator, tentukan frekuensi pengukuran dan tentukan amplitudo keluaran audio generator pada posisi maksimum Menghitung nilai amplitudo gelombang audio yang diterima oleh rangkaian penerima pada oscilloscope Melakukan cara pengukuran yang sama pada tingkat bulk density 1.0 gramcm 2 dan 1.3 gramcm 2 dengan kadar air tanah 30 43 Gambar 54. Diagram alir tahap prosedur pengukuran amplitudo gelombang audio yang dipancarkan speaker pemancar Selain itu pengukuran juga dilakukan untuk mengukur amplitudo gelombang audio penerimaan langsung tanpa medium tanah yang diterima oleh speaker penerima pada berbagai tingkat frekuensi. Prosedur kerja pengukuran amplitudo gelombang penerima langsung, digambarkan dengan diagram alir pada Gambar 55. Menempatkan pemancar dan penerima gelombang audio sesuai dengan metode penelitian Menghubungkan audio generator dengan pemancar gelombang audio Menghubungkan oscilloscope pada output dari rangkaian penerima gelombang audio Menyalakan oscilloscope dan catu daya rangkaian penerima gelombang audio Menyalakan audio generator, tentukan frekuensi pengukuran dan tentukan amplitudo keluaran audio generator pada posisi maksimum Menghitung nilai amplitudo gelombang audio yang diterima oleh rangkaian penerima pada oscilloscope Melakukan cara pengukuran yang sama pada berbagai tingkatan bulk density dan kadar air tanah 44 Gambar 55. Diagram alir tahap prosedur pengukuran amplitudo gelombang penerima langsung Menempatkan pemancar dan penerima gelombang audio sesuai dengan metode penelitian Menghubungkan audio generator dengan pemancar gelombang audio Menghubungkan oscilloscope pada output dari rangkaian penerima gelombang audio Menyalakan oscilloscope dan catu daya rangkaian penerima gelombang audio Menyalakan audio generator, tentukan frekuensi pengukuran dan tentukan amplitudo keluaran audio generator pada posisi maksimum Menghitung nilai amplitudo gelombang audio yang diterima oleh rangkaian penerima pada oscilloscope Melakukan cara pengukuran yang sama pada berbagai tingkatan bulk density dan kadar air tanah 45 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Gangguan Pada Audio Generator Terhadap Amplitudo Gelombang Audio Yang Dipancarkan Pengukuran amplitudo gelombang audio yang dipancarkan pada berbagai tingkat gangguan audio generator dilakukan untuk mengetahui besar pengaruh gangguan audio generator terhadap nilai pengukuran amplitudo gelombang audio yang dipancarkan. Simulasi tingkat gangguan audio generator diberikan berdasarkan kemampuan dari audio generator yang digunakan. Pengukuran pengaruh gangguan audio generator terhadap nilai pengukuran amplitudo gelombang audio yang dipancarkan dilakukan sebagai dasar mengetahui kondisi terbaik untuk menghindari adanya gangguan yang dapat mengganggu hasil pengukuran. Gambar 56 menunjukkan grafik hasil pengukuran amplitudo gelombang audio yang dipancarkan pada berbagai tingkat gangguan pada audio generator. Gambar 56. Grafik hasil pengukuran amplitudo gelombang audio yang dipancarkan pada berbagai tingkat gangguan pada audio generator. Grafik diatas menunjukkan adanya gangguan pada audio generator sangat berpengaruh terhadap nilai pengukuran. Adanya gangguan pada audio generator akan mengganggu proses pemancaran gelombang audio, sehingga amplitudo yang dipancarkan akan kecil. Amplitudo kecil yang terpancar mengakibatkan amplitudo terukur yang diterima juga akan kecil. Hal ini akan menyulitkan pembacaan nilai amplitudo gelombang yang diterima pada tahap perlakuan selanjutnya. Terlihat dari grafik bahwa nilai amplitudo tertinggi yang dipancarkan terjadi pada tingkat gangguan audio generator 0 dB yaitu 155 mV, sedangkan amplitudo terendah terjadi pada tingkat gangguan audio generator 50 dB yaitu 0.5 mV. Nilai amplitudo ini dijadikan sebagai acuan untuk pengukuran amplitudo gelombang audio pada tahap perlakuan selanjutnya yaitu dengan mengkondisikan audio generator pada tingkat gangguan 0 dB agar memberikan hasil optimal. kiloHertz Tingkat gangguan 0 dB Tingkat gangguan 10 dB Tingkat gangguan 20 dB Tingkat gangguan 30 dB Tingkat gangguan 40 dB Tingkat gangguan 50 dB 46 Grafik diatas menunjukkan gangguan pada audio generator mengakibatkan penurunan energi gelombang suara yang dipancarkan. Selain gangguan pada audio generator, penurunan energi gelombang suara juga dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dimana salah satu penyebab hilangnya energi gelombang suara adalah akibat kebisingan. Ini sesuai dengan pernyataan pengaruh kebisingan menurut Buchari 2007 yaitu kebisingan akan menutupi suara yang dipancarkan, sehingga suara akan tenggelam dalam bising.

4.2 Penggunaan Rangkaian Penguat