Penguasa Yang Zhalim BAHAN AJAR AQIDAH-AKHLAK

46 Dan firman Allah Subhânahu Wa Ta’âla: “Yang membisikkan dalam dada-dada manusia, berupa jin dan manusia” QS an- Nâs, 114: 5-6 Orang mengajak untuk mempertahankan tradisi tumbal dan sesajen, dia adalah syaithân manusia yang mengajak ibadah kepada selain Allah. Tokoh yang mengajak minta-minta kepada orang yang sudah mati adalah syaithân manusia dan dia adalah salah satu pentolan syaithân. Orang yang mengajak pada sistem demokrasi tanpa mengindahkan prinsip-prinsip syura dalam Islam adalah syaithân yang mengajak diri kita beribadah kepada selain Allah, dia berarti termasuk thâghût. Orang yang mengajak menegakkan hukum perundang-undangan buatan manusia tanpa mengindahkan prinsip syariat Allah yang harus lebih ditaati, maka dia adalah syaithân yang mengajak diri kita beribadah kepada selain Allah. Orang yang mengajak kepada paham-paham syirik seperti: sosialis, kapitalis, liberalis, dan falsafah syirik lainnya, maka dia adalah syaithân yang mengajak beribadah kepada selain Allah, sedangkan Dia Allah Subhânahu Wa Ta’âla berfirman: “Bukankan Aku memerintahkan kalian wahai anak-anak Adam: “Janganlah ibadati syaitan, sesungguhnya ia adalah musuh yang nyata bagi kalian” QS Yâsỉn, 36: 60

2. Penguasa Yang Zhalim

Penguasa zhalim yang merubah aturan-aturan hukum Allah, thâghût semacam ini adalah banyak sekali dan sudah bersifat lembaga resmi pemerintahan negara-negara pada umumnya di zaman sekarang ini. Contohnya tidaklah jauh seperti parlemen, lembaga inilah yang 47 memegang kedaulatan dan wewenang pembuatan hukumundang- undang. Lembaga ini akan membuat hukum atau tidak, dan baik hukum yang digulirkan itu seperti hukum Islam atau menyelisihinya maka tetap saja lembaga berikut anggota-anggotanya ini adalah thâghût, meskipun sebagian darinya mengaku memperjuangkan syari’at Islam. Begitu juga PresidenRajaEmir atau para bawahannya yang suka membuat SK atau TAP yang menyelisihi aturan Allah, mereka itu adalah thâghût . Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullâh berkata: “Di kala seseorang menghalalkan yang haram yang telah diijmakan atau merubah aturan yang sudah diijmakan, maka dia kafir lagi murtad dengan kesepakatan para fuqaha ’” Lihat: Majmû al-Fatâwâ Ketahuilah wahai saudaraku, sesungguhnya para anggota parlemen itu adalah thâghût, tidak peduli darimana saja asal kelompok atau partainya, presiden dan para pembantunya, seperti menteri-menteri di negara yang bersistem syirik adalah thaghut, sedangkan para aparat keamanannya adalah sadanah juru kunci thaghut apapun status kepercayaan yang mereka klaim. Orang-orang yang berjanji setia pada sistem syirik dan hukum thâghût adalah budak-budak penyembahhamba thaghut. Orang yang mengadukan perkaranya kepada pengadilan thaghut disebut orang yang berhukum kepada thâghût , sebagaimana firman Allah Subhânahu Wa Ta’âla: “Apakah engkau tidak melihat kepada orang-orang yang mengaku beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu dan apa yang dturunkan sebelum kamu, sedangkan mereka hendak berhukum kepada thaghut, padahal mereka telah diperintahkan untuk kafir terhadapnya” QS an-Nisâ, 4: 60

3. Orang yang memutuskan dengan selain apa yang telah Allah