Tujuan Rumusan Masalah Kajian Kepadatan Zooxanthellae pada Tingkat Eutrofikasi yang Berbeda di Perairan Kepulauan Spermonde Kota Makassar Provinsi Sulawesi –Selatan

peningkatan bahan organik ini adalah terjadinya ledakan fitoplankton, yaitu fenomena populasi fitoplankton tumbuh secara cepat dan dalam jumlah yang sangat besar yang disebabkan oleh tersedianya unsur hara dalam jumlah besar. Walaupun unsur hara nutrien sangat penting dalam suatu ekosistem terutama sebagai sumber penyusunan bahan organik oleh produsen primer, tetapi peningkatan unsur hara pada ekosistem terumbu karang justru dapat berpengaruh negatif terhadap perkembangan ekosistem terumbu karang karena ditutupi oleh kelimpahan alga yang menyebabkan kematian pada karang Jompa Cook 2002. Atas dasar pertimbangan tersebut di atas maka kajian kepadatan zooxanthellae pada tingkat eutrofikasi berbeda perlu diteliti sebagai salah satu penilaian kondisi ekosistem terumbu karang guna mendukung pengelolaan terumbu karang yang berkelanjutan,

1.2 Tujuan

Untuk mengkaji kepadatan zooxanthellae pada jaringan polip karang di lokasi perairan yang berbeda tingkat eutrofikasinya di Kepulauan Spermonde. dalam hal ini Pulau Laelae, Pulau Barrang Lompo, dan Pulau Lanyukang. 1.3 Manfaat • Dapat dipertimbangkan sebagai kriteria tambahan dalam menilai kondisi ekosistem terumbu karang di masa yang akan datang. • Sebagai informasi penting yang dapat dijadikan pertimbangan dalam menyusun indekstingkatan ancaman kualitas ekosistem karang.

1.4 Rumusan Masalah

Unsur hara nutrien sangat penting dalam suatu ekosistem terutama sebagai sumber penyusunan bahan organik oleh produser primer, akan tetapi peningkatan unsur hara pada ekosistem terumbu karang dinilai justru dapat berpengaruh negatif terhadap perkembangan ekosistem ini. Hal ini bisa dilihat dari kenyataan bahwa terumbu karang justru berkembang dengan baik pada daerah yang relatif jauh dari sumber unsur hara dan sebaliknya tidak berkembang pada daerah yang mendapat suplai unsur hara yang tinggi. Adanya siklus nutrien yang efektif dalam ekosistem terumbu karang merupakan kunci utama tingginya produktifitas ekosistem ini walaupun jauh dari sumber nutrien. Pengaruh eutrofikasi tidak hanya berpengaruh terhadap peningkatan kelimpahan alga makro sebagai pesaing utama hewan karang, akan tetapi juga secara langsung berpengaruh negatif terhadap fisiologi dan perkembangan hewan karang tersebut, misalnya terhadap perkembangan embrio dan planula karang Tomascik Sander 1987 in Thamrin 2006. Dampak lain yang juga bisa timbul adalah meningkatnya bioerosi akibat perubahan komunitas ekosistem terumbu karang Hallock 1988, Rose, Risk 1985, Hallock et al. 1988 in Riks, Sammarco, Edinger 1995, sisi lain bahwa meningkatnya unsur hara akan mampu mencegah pemutihan karang dan mempertahankan zooxanthellae di dalam inangnya karena tersedia unsur hara di dalam inang dan di lingkungan luar Hidaka Miyagi 1999. • Apakah ada perbedaan kepadatan zooxanthellae pada polip karang berdasarkan tingkat eutrofikasi suatu perairan? Dari uraian tersebut di atas maka timbul pertanyaan sebagai berikut; • Apakah tingkat kepadatan zooxanthellae merupakan indikasi laju perubahan tingkat eutrofikasi suatu perairan? 5 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tingkat Kerusakan Terumbu Karang