Tabel 4.3 Distribusi Tenaga Kesehatan Puskesmas Kota Medan No
Pendidikan Jumlah
1 Dokter Spesialis
3 Orang 2
Dokter Umum 160 Orang
3 Dokter Gigi
79 Orang 4
Sarjana Kesehatan Masyarakat 77 Orang
5 Apoteker
7 Orang 6
Sarjana Keperawatan 36 Orang
7 D4 Gizi
5 Orang 8
D3 Keperawatan 469 Orang
9 D3 Kebidanan
123 Orang 10
D3 Farmasi 95 Orang
11 D3 Kesehatan Lingkungan
10 Orang 12
D3 Analis Kesehatan 24 Orang
13 D3 Gizi
38 Orang 14
D3 Perawat Gigi 65 Orang
15 Program Pendidikan Bidan
214 Orang
J u m l a h 1405
Orang
Sumber : Profil Kesehatan Kota Medan 2013
4.2. Analisis Univariat 4.2.1 Karakteristik Individu
Pada penelitian ini karakteristik individu responden yang dilihat distribusinya meliputi Umur, Masa Kerja dan Kemampuan.
a. Distribusi Karakteristik Individu Berdasarkan Umur dan Masa Kerja.
Karakteristik responden berdasarkan umur dikategorikan dengan 2 kategori yaitu umur ≤ 40 tahun dan umur ≥ 40 tahun dan karakteristik responden
berdasarkan lama kerja dikategorikan dengan 2 kategori yaitu lama kerja ≤ 10
tahun dan lama kerja 10 tahun untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.4 dibawah ini.
Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Umur dan Lama Bekerja Petugas KIA Di Puskesmas di Kota Medan
Kategori Umur Jumlah
Persentase
≤ 40 Tahun 18
58,1
40 Tahun 13
41,9
Jumlah 31
100 Kategori Lama Bekerja
≤ 10 Tahun 18
58,1 10 Tahun
13 41,9
Jumlah 31
100
Berdasarkan Tabel 4.4 diatas dapat dilihat distribusi responden berdasarkan kategori umur yaitu umur ≤ 40 tahun 18 petugas 58,1 dan umur
40 tahun 13 petugas 41,9 dan distribusi responden berdasarkan kategori lama kerja kerja yaitu lama
kerja ≤ 10 tahun 18 petugas 58,1 dan lama kerja 10 tahun 13petugas 41,9.
b. Kemampuan
Kemampuan responden petugas KIA di puskesmas Kota Medan diukur berdasarkan penilaian antenatal care, pertolongan persalinan, pelayanan kesehatan
ibu nifas, deteksi dini faktor risiko dan komplikasi kebidanan, penanganan komplikasi kebidanan, dan pelayanan kb berkualitas seperti yang terdapat pada
tabel 4.5 di bawah ini
Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Kemampuan Petugas KIA Di Puskesmas Kota Medan
No Kemampuan
Tidak Ya
Jumlah n
n n
A.
Antenatal Care
1 Apakah ibu menanyakan pada ibu hamil
mengenai riwayat kehamilan perdarahan, hipertensi, dsb
9 29.0
22 71.0 31
100 2
Apakah ibu mengukur berat badan ibu hamil 0.1
31 100 31
100 3
Apakah ibu melakukan pemeriksaan Lila lingkar lengan atas
1 3.2
30 96.8 31
100
4 Apakah ibu melakukan pemeriksaan tekanan
darah 2
6.4 29
93.6 31 100
5 Apakah ibu melakukan pemeriksaan palpasi
abdominal leopold I-IV 10
32.3 21
67.7 31 100
B.
Pertolongan Persalinan
6 Apakah ibu menyuruh ibu bersalin untuk
menarik nafas dalam-dalam dan menahan nafas dengan menutup mulut, kepala diangkat
dan mengedan
dengan kekuatan
otot diafragma dan perut
6 19.4
25 80.6 31
100
7 Apakah ibu menyokong kepala bayi sesudah
kepala bayi melintasi mulut vagina 14
45.2 17
58.8 31 100
8 Apakah ibu membersihkan lendir dan
sebagainya dari hidung dan mulut bayi 13
42.0 18
58.0 31 100
9 Apakah ibu tetap membantu bayi sampai tali
pusat cukup panjang keluar hingga bayi dapat diletakkan di atas perut ibu bersalin
12 38.7
19 61.3 31
100 10
Apakah ibu memberikan Ergometrine pada kala ketiga
7 22.6
24 77.4 31
100 C.
Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
11 Apakah
ibu memperhatikan
adanya perdarahan vagina dan kekenyalan Rahim
18 58.1
13 41.9 31
100 12
Apakah ibu melakukan palpasi abdomen memastikan involusi uterus berjalan baik
11 35.5
20 64.5 31
100 13
Apakah ibu menilai tanda infeksi 11
35.5 20
64.5 31 100
14 Apakah ibu memberi tahu ibu nifas untuk
menjaga kebersihan
perineum dengan
mencucinya dengan sabun dan air masak yang bersih
9 29.0
22 71.0 31
100 15
Apakah ibu mengajari ibu nifas cara perawatan payudara
21 67.7
10 32.3 31
100 D.
Deteksi Dini Faktor Risiko dan Komplikasi Kebidanan
16 Apakah ibu merujuk ibu hamil apabila partus
lama kala pertama atau persalinan aktif berlansung lebih dari 12 jam
7 22.6
24 77.4 31
100
17 Apakah ibu memberikan cairan glukosa 5
secara IV sebanyak 30 tetes tiap menit apabila ibu inertia uteri kegagalan dalam dilatasi
cervix 9
29.0 22
71.0 31 100
E.
Pelayanan KB
18 Apakah ibu melakukan konseling KB untuk
PUS 15
48.5 16
51.5 31 100
19 Apakah ibu memberikan penjelasan tentang
jenis-jenis KB dan efek sampingnya 15
48.5 16
51.5 31 100
20 Apakah ibu memberikan kesempatan kepada
calon akseptor untuk memilih KB yang diinginkannya
17 54.8
14 45.2 31
100 21
Apakah ibu memberikan pelayanan KB sesuai jenis kontrasepsi yang diinginkan akseptor
KB 17
54.8 14
45.2 31 100
Berdasarkan Tabel 4.5 mayoritas responden banyak menjawab ya yaitu pada pertanyaan menanyakan pada ibu hamil mengenai riwayat kehamilan,
mengukur berat badan ibu hamil, melakukan pemeriksaan Lila, ibu melakukan pemeriksaan tekanan darah, ibu melakukan pemeriksaan palpasi abdominal,ibu
menyuruh ibu bersalin untuk menarik nafas dalam-dalam dan menahan nafas dengan menutup mulut, kepala diangkat dan mengedan dengan kekuatan otot
diafragma dan perut, menyokong kepala bayi sesudah kepala bayi melintasi mulut vagina, ibu membersihkan lendir dan sebagainya dari hidung dan mulut bayi, ibu
tetap membantu bayi sampai tali pusat cukup panjang keluar hingga bayi dapat diletakkan di atas perut ibu bersalin, ibu memberikan Ergometrine pada kala
ketiga, melakukan palpasi abdomen , ibu menilai tanda infeksi, ibu memberi tahu ibu nifas untuk menjaga kebersihan perineum dengan mencucinya dengan sabun
dan air masak yang bersih, ibu merujuk ibu hamil apabila partus lama kala pertama atau persalinan aktif berlansung lebih dari 12 jam, memberikan cairan
glukosa 5 secara IV sebanyak 30 tetes tiap menit apabila ibu inertia uteri kegagalan dalam dilatasi cervix, melakukan konseling KB untuk PUS,
memberikan penjelasan tentang jenis-jenis KB dan efek sampingnya. Responden menjawab tidak pada pertanyaan memperhatikan adanya
perdarahan vagina dan kekenyalan Rahim, mengajari ibu nifas cara perawatan payudara, memberikan kesempatan kepada calon akseptor untuk memilih KB
yang diinginkannya, memberikan pelayanan KB sesuai jenis kontrasepsi yang diinginkan akseptor KB.
Kemampuan petugas KIA dalam pelayanan kesehatan ibu dikategorikan berdasarakan kemampuan baik dan kemampuan tidak baik untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel 4.6 di bawah ini
Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Kemampuan Petugas KIA di Puskesmas Kota Medan
Kemampuan Jumlah
Persentase
Baik 18
58,1 Kurang
13 41,9
Jumlah 31
100.0
Dari Tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa kemampuan petugas KIA di kota Medan kemampuan baik 18 petugas 58,1 dan kemampuan kurang baik
13petugas 41,9.
4.2.2. Psikologi
Pada penelitian ini psikologi pada responden yang dilihat distribusinya yaitu sikap.
a. Sikap
Distribusi sikap pada responden dapat dilihat pada Tabel 4.7 di bawah ini.
Tabel 4.7 Distribusi Sikap Responden Petugas KIA di Puskesmas Kota Medan
No Pertanyaan
S RR
TS Jumlah
n n
n n
1 Buku KIA pasien di gunakan untuk
mencatat semua hasil pemeriksaan ibu hamil
15 48.4 8 25.8 8 25.8 31 100
2 Peralatan pemeriksaan kehamilan
yang standar digunakan dengan benar
14 45.2 9 29.0 8 25.8 31 100
3 Setiap ibu hamil dianjurkan
melakukan pemeriksaan protein urine sesuai indikasi
11 35.5 8 25.8 12 38.7 31 100 4
Setiap ibu hamil dianjurkan melakukan pemeriksaan hb
10 32.3 8 25.8 13 41.9 31 100 5
Tanda anemia perlu dikenal pada ibu hamil
13 41.9 7 22.6 11 35.5 31 100 6
Tablet Fe perlu diberikan pada ibu hamil
13 41.9 9 29.0 9 29.0 31 100
7 Tanda hipertensi perlu dikenal pada
ibu hamil 10 32.3 7 22.6 14 45.2 31 100
Dari Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa sikap petugas KIA dalam melakukan pelayanan kesehatan ibu yang paling dominan adalah tidak setuju dan ragu-ragu
yaitu tidak setuju bahwa buku KIA pasien di gunakan untuk mencatat semua hasil pemeriksaan ibu hamil, peralatan pemeriksaan kehamilan yang standar
dipergunakan dengan benar, tidak setuju setiap ibu hamil dilakukan pemeriksaan protein urine sesuai indikasi, tidak setuju setiap ibu hamil dilakukan pemeriksaan
Hb, tidak setuju tanda anemia perlu dikenal pada ibu hamil, tidak setuju tablet Fe perlu diberikan pada ibu hamil, tidak setuju tanda hipertensi perlu dikenal pada
kehamilan. Sikap petugas KIA dalam pelayanan kesehatan ibu dikategorikan
berdasarakan sikap positif dan sikap negatif untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.8 di bawah ini
Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Sikap Petugas
KIA di Puskesmas di Kota Medan Sikap
Jumlah Persentase
Positif 12
38.7 Negatif
19 61.3
Jumlah 31
100
Dari Tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa sikap petugas KIA dalam pelayanan kesehatan ibu di Puskemas kota Medan adalah sikap positif 12petugas
38,7 dan sikap negatif 19 petugas 61,3.
4.2.3. Beban Kerja
Distribusi beban kerja pada responden dapat dilihat pada Tabel 4.9 di bawah ini.
Tabel 4.9 Distribusi Beban Kerja Responden Petugas KIA Puskesmas
Kota Medan
No Pernyataan
Ya Tidak
Jumlah n
n n
A. Beban kerja kuantitatif
1 Perbandingan jumlah petugas dengan jumlah
kunjungan pasien masih sesuai. 24 77.4
7 22.6 31 100
2 Pekerjaan puskesmas diluar tugas pokok masih sesuai
12 38.7 19 61.3 31 100 3
Perbandingan jumlah petugas dengan tugas-tugas di luar gedung puskesmas masih sesuai
18 58.1 13 41.9 31 100 4
Tugas pokok saya di puskesmas tidak ada hubungannya dengan KIA
11 35.5 20 64.5 31 100 B.
Beban kerja kualitatif 5
Saya jenuh menunggu proses persalinan karena menyita waktu yang lama
10 32.3 21 67.7 31 100
Dari Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa beban kerja petugas KIA dalam melakukan program KIA di puskesmas sebagian besar menjawab tidak sesuai
yaitu menjawab tidak sesuai pekerjaan di puskesmas diluar tugas pokok, tugas pokok di puskesmas tidak ada hubungannya dengan KIA, jenuh menunggu proses
persalinan karena menyita waktu yang lama.
Beban kerja petugas KIA dalam melaksanakan program di puskesmas dikategorikan berdasarakan beban kerja rendah beban kerja baik dan beban kerja
tinggi beban kerja tidak sesuai untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.10 di bawah ini
Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Beban kerja Petuga KIA Puskesmas di Kota Medan
Beban Kerja Jumlah
Persentase
Rendah 14
45.2 Tinggi
17 54.8
Jumlah 31
100
Dari Tabel 4.10 diatas dapat dilihat bahwa beban kerja petugas KIA puskesmas di kota Medan beban kerja rendah beban kerja baik 14petugas
45,2 dan beban kerja tinggibeban kerja tidak sesuai 17petugas 54,8.
4.2.4. Kinerja
Distribusi kinerja responden dapat dilihat pada Tabel 4.11 di bawah ini.
Tabel 4.11 Distribusi Kinerja Petugas KIA di Puskesmas Kota Medan
No Kinerja
Tidak Kadang-
Kadang Tetap
Jumlah n
n n
n
A.
Antenatal Care
1 Apakah ibu menanyakan pada ibu
hamil mengenai riwayat kehamilan perdarahan, hipertensi, dsb
10 32.3 8
25.8 13 41.9 31 100
2 Apakah ibu mengukur berat badan
ibu hamil 8
25.8 23 74.2 31 100
3 Apakah
ibu melakukan
pemeriksaan Lila lingkar lengan atas
13 41.9 3
9.7 15 48.4 31 100
4 Apakah
ibu melakukan
pemeriksaan tekanan darah 1
3.2 7
22.6 23 74.2 31 100
5 Apakah
ibu melakukan 10 32.3
5 16.1 16
51.6 31 100
pemeriksaan palpasi abdominal leopold I-IV
B.
Pertolongan Persalinan
6 Apakah ibu menyuruh ibu bersalin
untuk menarik nafas dalam-dalam dan
menahan nafas
dengan menutup mulut, kepala diangkat
dan mengedan dengan kekuatan otot diafragma dan perut
6 19.4 8
25.8 17 54.8 31 100
7 Apakah ibu menyokong kepala
bayi sesudah kepala bayi melintasi mulut vagina
8 25.8 7
22.6 16 51.6 31 100
8 Apakah ibu membersihkan lendir
dan sebagainya dari hidung dan mulut bayi
10 32.3 10 32.3 11
35.4 31 100
9 Apakah ibu tetap membantu bayi
sampai tali pusat cukup panjang keluar
hingga bayi
dapat diletakkan di atas perut ibu
bersalin 11 35.5
7 22.6 13
41.9 31 100
10 Apakah
ibu memberikan
Ergometrine pada kala ketiga 5 16.1
5 16.1 21
67.8 31 100 C.
Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
11 Apakah
ibu memperhatikan
adanya perdarahan vagina dan kekenyalan Rahim
8 25.8 13 41.9 10
32.3 31 100 12
Apakah ibu melakukan palpasi abdomen memastikan involusi
uterus berjalan baik 13 41.9 12
38.7 6
19.4 31 100 13
Apakah ibu menilai tanda infeksi 13 41.9 13
41.9 5
16.2 31 100 14
Apakah ibu memberi tahu ibu nifas untuk
menjaga kebersihan
perineum dengan
mencucinya dengan sabun dan air masak yang
bersih 9 29.0 12
38.7 10 32.3 31 100
15 Apakah ibu mengajari ibu nifas
cara perawatan payudara 20 64,5
6 19.4
5 16.1 31 100
D. Deteksi Dini Faktor Risiko dan Komplikasi Kebidanan
16 Apakah ibu merujuk ibu hamil
apabila partus lama kala pertama atau persalinan aktif berlansung
lebih dari 12 jam 10 32.3 11
35.5 10 32.3 31 100
17 Apakah ibu memberikan cairan
glukosa 5 secara IV sebanyak 30 tetes tiap menit apabila ibu inertia
uteri kegagalan dalam dilatasi cervix
7 22.6 15 48.4
9 29.0 31 100
E.
Pelayanan KB
18 Apakah ibu melakukan konseling
KB untuk PUS 13 41.9
9 29.0
9 29.0 31 100
19 Apakah
ibu memberikan
penjelasan tentang jenis-jenis KB dan efek sampingnya
13 41.9 9
29.0 9
29.0 31 100
20 Apakah
ibu memberikan
kesempatan kepada calon akseptor untuk
memilih KB
yang diinginkannya
12 38.7 10 32.3
9 29.0 31 100
21 Apakah
ibu memberikan
pelayanan KB
sesuai jenis
kontrasepsi yang
diinginkan akseptor KB
12 38.7 10 32.3
9 29.0 31 100
Dari Tabel 4.11 diatas mayoritas responden banyak menjawab tidak dan kadang-kadang
yaitu pada
pertanyaan melakukan
pemeriksaan Lila,
membersihkan lendir dan sebagainya dari hidung dan mulut bayi, memperhatikan adanya perdarahan vagina dan kekenyalan Rahim, mengajari ibu nifas cara
perawatan payudara, ibu tetap membantu bayi sampai tali pusat cukup panjang keluar hingga bayi dapat diletakkan di atas perut ibu bersalin, melakukan palpasi
abdomen, ibu menilai tanda infeksi, ibu memberi tahu ibu nifas untuk menjaga kebersihan perineum dengan mencucinya dengan sabun dan air masak yang
bersih, ibu merujuk ibu hamil apabila partus lama kala pertama atau persalinan aktif berlansung lebih dari 12 jam, memberikan cairan glukosa 5 secara IV
sebanyak 30 tetes tiap menit apabila ibu inertia uteri kegagalan dalam dilatasi cervix, melakukan konseling KB untuk PUS, memberikan penjelasan tentang
jenis-jenis KB dan efek sampingnya, memberikan kesempatan kepada calon akseptor untuk memilih KB yang diinginkannya, memberikan pelayanan KB
sesuai jenis kontrasepsi yang diinginkan akseptor KB. Responden menjawab tetap pada pertanyaan menanyakan pada ibu hamil
mengenai riwayat kehamilan, mengukur berat badan ibu hamil, melakukan
pemeriksaan tekanan darah, melakukan pemeriksaan palpasi abdominal leopold i- iv, menyuruh ibu bersalin untuk menarik nafas dalam-dalam dan menahan nafas
dengan menutup mulut kepala diangkat dan mengedan dengan kekuatan otot diafragma dan perut, menyokong kepala bayi sesudah kepala bayi melintasi mulut
vagina, memberikan Ergometrine pada kala ketiga. Kinerja petugas KIA dalam melakukan pelayanan kesehatan ibu
dikategorikan berdasarakan kinerja baik dan kinerja kurang baik untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.12 di bawah ini
Tabel 4.12 Distribusi Petugas KIA Puskesmas Berdasarkan Kategori Kinerja di Kota Medan
Kinerja Jumlah
Persentase
Baik 13
42 Kurang
18 58
Jumlah 31
100
Dari tabel 4.12 diatas dapat dilihat bahwa kinerja petugas KIA dalam melaksanakan pelayanan kesehatan ibu adalah kinerja baik 13 petugas 42 dan
kinerja kurang 18petugas 58.
4.3. Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mengidentifikasi hubungan karakteristik individu umur, masa kerja dan kemampuan, psikologi sikap dan beban kerja
terhadap kinerja petugas KIA dalam pelayanan kesehatan ibu di puskesmas Kota Medan.
4.3.1. Hubungan Karakteristik Individu Terhadap Kinerja Petugas KIA a. Umur
Hasil analisis hubungan antara umur dengan kinerja petugas KIA dalam pelayanan kesehatan ibu diperoleh bahwa dari 18 responden yang berumur ≤ 40
tahun terdapat 4 petugas 22.2 berkinerja baik dan 14 petugas 77.8 berkinerja kurang. Dari 13 responden yang berumur 40 tahun terdapat 9 petugas
69.2 berkinerja baik dan 4 petugas 30.8 berkinerja kurang. Hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa diperoleh nilai p=0,009 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan proporsi umur dengan kinerja petugas KIA dalam pelayanan kesehatan ibu.
b. Masa Kerja
Hasil analisis hubungan antara masa kerja dengan kinerja petugas KIA dalam pelayanan kesehatan ibu diperoleh bahwa dari 18 responden yang masa
kerjanya ≤ 10 tahun terdapat 4 petugas 22.2 berkinerja baik dan 14 petugas
77.8 berkinerja kurang. Dari 13 responden yang masa kerjanya10 tahun terdapat 9 petugas 69.2 berkinerja baik dan 4 petugas 30.8 berkinerja
kurang. Hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa diperoleh nilai p=0,009 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan proporsi masa kerja dengan
kinerja petugas KIA dalam pelayanan kesehatan ibu.
c. Kemampuan
Hasil analisis hubungan antara kemampuan dengan kinerja petugas KIA dalam pelayanan kesehatan ibu diperoleh bahwa dari 17 responden dengan
kemampuan baik terdapat 11 petugas 61.1 berkinerja baik dan 7 petugas 38.9 berkinerja kurang. Dari 13 responden kemampuan kurang terdapat 2
petugas 15.4 berkinerja baik dan 11 petugas 84.6 berkinerja kurang. Hasil
uji statistik chi square menunjukkan bahwa diperoleh nilai p=0,0011 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan proporsi kemampuan dengan kinerja
petugas KIA dalam pelayanan kesehatan ibu.
4.3.2. Hubungan Psikologis Terhadap Kinerja Petugas KIA a.
Sikap
Hasil analisis hubungan antara sikap dengan kinerja petugas KIA dalam pelayanan kesehatan ibu diperoleh bahwa dari 12 responden yang bersikap positif
terdapat 11 petugas 91.7 berkinerja baik dan 1 petugas 8.3 berkinerja kurang. Dari 19 responden yang bersikap negatif terdapat 2 petugas 10.5
berkinerja baik dan 17petugas 89.5 berkinerja kurang. Hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa diperoleh nilai p=0,001 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan proporsi sikap dengan kinerja petugas KIA dalam pelayanan kesehatan ibu.
4.3.3. Hubungan Beban Kerja Terhadap Kinerja Petugas KIA
Hasil analisis hubungan antara beban kerja dengan kinerja petugas KIA dalam pelayanan antenatal diperoleh bahwa dari 14 responden yang mempunyai
beban kerja rendah terdapat 10petugas 71.4 berkinerja baik dan 4petugas 28.6 berkinerja kurang. Dari 17 responden yang mempunyai beban kerja
tinggi terdapat 3 petugas 17.6 berkinerja baik dan 14petugas 82.4 berkinerja kurang. Hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa diperoleh
nilai p=0,003 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan beban kerja dengan kinerja petugas KIA dalam pelayanan kesehatan ibu.
Analisis bivariat determinan kinerja petugas KIA di puskesmas Kota Medan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.13 di bawah ini.
Tabel 4.13 Hubungan Karakteristik Individu, Psikologi, dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Petugas KIA di Puskesmas Kota Medan
No Variabel
Kinerja p
Baik Kurang
Total n
n n
1 Karakteristik Individu
a. Umur -
Umur ≤ 40 Tahun 4 22.2
14 77.8
18 100
0,009 - Umur 40 Tahun
9 69.2
4 30.8
13 100
b. Masa Kerja -
Umur ≤ 10 Tahun 4 22.2
14 77.8
18 100
0,009 - Umur 10 Tahun
9 69.2
4 30.8
13 100
c. Kemampuan - Baik
11 61.1 7
38.9 18
100 0,011
- Kurang 2
15.4 11
84.6 13
100 2
Psikologi Sikap
- Positif 11
91.7 1
8.3 12
100 0,001
- Negatif 2
10.5 17
89.5 19
100 3
Beban Kerja - Rendah
10 71.4
4 28.6
14 100
0,003 - Tinggi
3 17.6
14 82.4
17 100
4.4. Analisis Multivariat
Dalam analisis bivariat diketahuiseluruhnya variabel independen karakteristik individu umur, lama kerja dan kemampuan, psikologi sikap dan
beban kerja berhubungan terhadap kinerja petugas KIA dalam pelayanan kesehatan ibu di puskesmas Kota Medan.
Analisis multivariat bertujuan untuk mendapatkan model yang terbaik dalam menentukan variabel dominan yang berpengaruh terhadap keberhasilan
program KIA dalam pelayanan kesehatan ibu. Dalam pemodelan ini semua
variabel yang memiliki nilai p 0,05 pada analisa bivariat akan dimasukkan ke dalam uji regresi linear berganda seperti pada Tabel 4.14di bawah ini
Tabel 4.14 Determinan Kinerja Petugas KIA diPuskesmas Kota Medan Variabel Independen
Nilai B Sig.
Umur -.296
.259 Lama kerja
.125 .577
Kemampuan .445
.124 Sikap
1.623 .001
Beban Keja 1.578
.083 Constant
3.535 .690
Setelah dikeluarkan variabel dengan nilai p 0,05 secara bertahap, maka didapatkan 5 variabel yang masuk sebagai kandidat model yaitu umur, lama
kerja, kemampuan, sikap, dan beban kerja. Secara keseluruhan model ini dapat memprediksi besarnya determinan terhadap kinerja petugas KIA dalam pelayanan
kesehatan ibu di puskesmas Kota Medan. Dari hasil analisis multivariat variabel yang paling dominan berpengaruh adalah variabel sikap 0,001 dengan nilai
koefisien 1,623.
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Determinan Kinerja Petugas KIA di Puskesmas Kota Medan, Dilihat dari Dimensi Umur, Lama Kerja dan Kemampuan
5.1.1 Pengaruh Umur terhadap Kinerja Petugas KIA
Umur merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan kinerja seseorang. Dari hasil analisis bivariat menyatakan bahwa ada hubungan antara
umur terhadap kinerja, namun dari analisis multivariat hasil penelitian ini menyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara umur terhadap
kinerja petugas KIA dalam melaksanakan pelayanan kesehatan ibu di Puskesmas Kota Medan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Domen 2013 bahwa tidak ada pengaruh yang bermakna antara umur dengan kinerja
bidan desa dalam memberikan pelayanan kebidanan di Kota Pematang Siantar. Dari 13 orang petugas KIA yang berumur 40 tahun sebahagian besar
69,2 mempunyai kinerja baik dan dari 18 orang petugas KIA yang berumur ≤ 40 tahun sebahagian besar 77,8 mempunyai kinerja kurang baik.
Siagian 2002 menyatakan bahwa terdapat korelasi antara kinerja dan kepuasan kerja dengan umur seorang karyawan, artinya kecenderungan yang
sering terlihat adalah bahwa semakin lanjut umur karyawan, kinerja dan tingkat kepuasan kinerjanya pun biasanya semakin tinggi. Berbagai alasan sering
dikemukakan menjelaskan fenomena ini, antara lain adalah sikap yang dewasa dan matang mengenai tujuan hidup, harapan keinginan dan cita-cita bagi
karyawan yang lebih tua. Sebaliknya para karyawan yang lebih muda usianya,