5 b tingkat pendaman karbon organik tanah gambut berbeda pada hutan gambut
primer dan bekas terbakar yang dipengaruhi oleh tipe kematangan gambut dan kedalaman gambut
c pemulihan cadangan karbon vegetasi pada hutan gambut bekas kebakaran berulang 1 tahun, setelah 3 tahun dan setelah 8 tahun memerlukan kurun
waktu tertentu untuk mendekati cadangan karbon vegetasi pada hutan gambut primer.
1.5. Manfaat Penelitian
a pengembangan pendekatan metodologi untuk menyediakan informasi database pangkalan data mengenai cadangan karbon tegakan, nekromas,
serasah dan tumbuhan bawah pada hutan gambut primer dan bekas kebakaran berulang tiap tahun, 3 tahun dan 8 tahun
Dari hasil kegiatan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
b pengembangan pendekatan metodologi untuk menyediakan informasi database pangkalan data mengenai cadangan karbon organik tanah pada
hutan gambut primer dan bekas kebakaran berulang tiap tahun, 3 tahun dan 8 tahun
c meningkatkan keakurasian data dan memperkecil tingkat uncertainty pendugaan biomassa karbon tegakan dengan menggunakan persamaan
alometrik lokal yang diperoleh secara destructive sampling d penyediaan basis ilmiah yang lebih baikreliable untuk pengambilan
keputusanpenentuan kebijakan e penyediaan basis ilmiah dalam pengelolaan lestari hutan gambut untuk
mendukung target penurunan emisi GRK Gas Rumah Kaca sebesar 26 tahun 2020.
1.6.
Pencapaian kebaharuannovelty penelitian didasarkan pada kriteria focus fokus, advance terdepan di bidangnya dan scholar ilmiah.
Kebaharuan Penelitian Novelty
Hasil penelitian ini memberikan pencapaian kebaharuannovelty terkait persamaan allometrik
6 spesifik untuk pendugaan biomassa karbon tegakan kecuali akar pohon, s
Hasil penelitian ini difokuskan untuk mendapatkan besaran kandungan biomassa vegetasi dan nilai faktor serapan removal factor karbon pada beberapa
tingkat pemulihan hutan gambut bekas kebakaran sehingga dapat diketahui prediksi pemulihannya akan memerlukan waktu seberapa lama.
Status dan kecenderungan perubahan cadangan biomassa karbon untuk memprediksi
pemulihan biomassa karbon total dari tumbuhan bawah sampai dengan pohon pada hutan gambut bekas terbakar untuk mendekati kondisi biomassa karbon
hutan gambut primer belum pernah dilakukan. Prediksi pemulihan hutan gambut bekas terbakar untuk mendekati kondisi hutan gambut primer di Kalimantan
Tengah baru didasarkan pada perhitungan luas bidang dasar LBDS pada pohon dengan kisaran diameter 5 – 15 cm Simbolon 2003.
Database dan informasi cadangan karbon hutan gambut primer dan bekas terbakar yang didapatkan secara
langsung dari lapangan dan analisis laboratorium dapat memperbaiki nilai fraksi karbon organik pohon yang selama ini digunakan yaitu 50 Brown 1997 dan
47 IPCC 2006. Penelitian ini menghasilkan nilai fraksi karbon organik pohon sebesar 45,29. Konsekuensi nilai fraksi karbon organik pohon yang lebih kecil
dari Brown 1997 dan IPCC 2006 adalah bahwa cadangan karbon vegetasi akan lebih kecil dan nilai emisi karbon vegetasi juga akan semakin turun.
tatus dan kecenderungan perubahan cadangan biomassa karbon berdasarkan deret
waktu pada hutan gambut bekas terbakar berulang tiap tahun, bekas terbakar setelah 3 tahun, bekas terbakar setelah 8 tahun, pengembangan rancangandesign
plot untuk inventarisasi biomassa karbon serta database dan informasi cadangan karbon hutan gambut primer dan bekas terbakar yang didapatkan secara langsung
dari lapangan dan analisis laboratorium.
Lebih lanjut terkait kriteria advance, dari hasil penelitian ini diperoleh persamaan allometrik lokal spesifik n = 119 sampel pohon, diameter setinggi
dadaDBH = 2,5 cm – 71,6 cm pada hutan gambut bekas terbakar berulang tiap tahun, hutan gambut bekas terbakar setelah 3 tahun, hutan gambut bekas terbakar
setelah 8 tahun dan hutan gambut primer . Persamaan allometrik lokal untuk
pendugaan biomassa di hutan gambut bekas terbakar berulang tiap tahun, bekas terbakar setelah 3 tahun dan setelah 8 tahun belum pernah dilakukan. Beberapa