Waktu dan Lokasi Penelitian

17 Gambaran lokasi penelitian disajikan dalam bentuk tampilan citra gambar pixel dimana pixel warna merah terang menunjukkan bekas terjadinya kebakaran untuk menunjukkan umur hutan gambut bekas terbakar Gambar 3, Gambar 4 dan Gambar 5 dan hutan gambut primer Gambar 6 sebagai berikut: Gambar 3 Lokasi hutan gambut terbakar berulang tiap tahun: kejadian kebakaran bulan September 2008 A, kejadian kebakaran bulan September 2009 B dan kejadian kebakaran bulan Januari 2010 C. A B C 18 Gambar 4 Lokasi hutan gambut terbakar setelah 3 tahun: kejadian kebakaran bulan September 2008 A, kondisi lokasi plot. pada bulan September. 2009 B Gambar 5 Lokasi hutan gambut terbakar setelah 8 tahun: kejadian kebakaran bulan Oktober 2003 A, kondisi lokasi plot pada bulan September 2009 B. A B A B 19 Gambar 6 Lokasi hutan gambut primer: kondisi lokasi plot pada bulan September 2009 A, kondisi lokasi plot pada bulan Januari 2011 B. Selanjutnya ditampilkan titik koordinat lokasi penelitian dan ketinggian tempat Tabel 7. Tabel 7 Titik koordinat lokasi penelitian dan ketinggian tempat Klaster Plot Posisi koordinat Ketinggian m dpl S E Hutan gambut primer 1 01 O 113 52,077 O 54 31,632 2 01 O 113 52,061 O 57 31,633 3 01 O 113 52,087 O 60 31,649 4 01 O 113 52,088 O 58 31,608 Hutan gambut bekas terbakar berulang tiap tahun 1 02 O 114 19,219 O 14 03,484 2 02 O 114 19,202 O 15 03,484 3 02 O 114 19,228 O 13 03,502 4 02 O 114 19,234 O 12 03,470 Hutan gambut bekas terbakar setelah 3 tahun 1 01 O 113 52,775 O 45 28,456 2 01 O 113 52,755 O 46 28,460 3 01 O 113 52,786 O 43 28,472 4 01 O 113 52,792 O 51 28,439 Hutan gambut bekas terbakar setelah 8 tahun 1 01 O 113 53,279 O 47 30,961 2 01 O 113 53,265 O 45 30,962 3 01 O 113 53,295 O 49 30,981 4 01 O 113 53,298 O 47 30,948 A B 20

3.2. Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: plastik sampel, tally sheet, spidol permanen, tali rafia dan label. Alat-alat yang digunakan antara lain: DBH meter, meteran 50 m, golok, bor gambut, densiometer, kaliper, gunting stek, gergaji mesin, termometer udara, Global Positioning System GPS, timbangan dan oven.

3.3. Metode Untuk Menganalisis Cadangan Karbon Tetap Vegetasi pada

Hutan Gambut Primer dan Bekas Terbakar Kegiatan penelitian untuk mengetahui tingkat cadangan karbon vegetasi dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

3.3.1. Pengukuran Variabel Lingkungan

Variabel lingkungan yang diukur antara lain: suhu lingkungan, tinggi muka air gambut, persentase penutupan tajuk dan karakteristik kimia tanah gambut. Suhu lingkungan diukur dengan menggunakan termometer yang dipasang pada ketinggian 1 m di atas permukaan tanah. Tinggi muka air gambut diukur dengan menggunakan pipa paralon PVC dengan panjang 1,5 meter dan dibenamkan kedalam gambut.

3.3.2. Sampling

Penempatan klaster plot contoh menggunakan purposive sampling sebanyak empat plot berbentuk lingkaran dengan luasan masing-masing lingkaran adalah 0,1 ha. Penempatan plot secara purposive diletakkan pada lokasi bekas terbakar berulang tiap tahun, bekas terbakar setelah 3 tahun dan bekas terbakar setelah 8 tahun. Penggunaan klaster plot contoh ini menggunakan dasarturunan dari bentuk heksagon dimana permukaan bumi akan habis dibagi oleh bentuk heksagon. Didalam setiap heksagon diletakkan satu klaster plot secara acak yang terdiri dari empat plot lingkaran. Dalam satu heksagon memiliki luasan sebesar 2.400 hektar yang akan diturunkan kedalam klaster plot seluas 0,4 hektar intensitas sampling sebesar 0,016. Bentuk heksagon dipilih karena memiliki tingkat ketahanan yang tinggi terhadap penyimpanganperubahan spasial permukaan bumi serta bentuk plot ini juga telah diuji oleh EPA Environmental 21 Protection Agency Bechtold et al. 2007. Di Amerika Serikat, penggunaan heksagon ini telah digunakan sebagai sistem plot inventori hutan nasional dan memiliki nomor heksagon tertentu. Penomoran heksagon baru dilakukan di wilayah negara Amerika Serikat oleh USDA FS United States Department of Agriculture Forest Service dan penomoran heksagon di negara lainnya termasuk negara Indonesia belum dilakukan Personal Komunikasi dengan Tim USDA FS, Lampiran 22. Ilustrasi diturunkannya bentuk heksagon menjadi klaster plot terdiri 4 plot lingkaran Gambar 7.

3.3.3. Pembuatan Plot

Pembuatan plot dilakukan menurut prosedur United States Department of Agriculture Forest Service 2005, dimana dalam satu plot terdiri dari empat subplot berbentuk lingkaran terdiri dari: subplot pada pusat plot, subplot pada arah , subplot pada arah 120 dan subplot pada arah 240 Gambar 7. Plot penelitian diletakkan pada 4 lokasi penelitian hutan gambut primer, hutan gambut terbakar berulang tiap tahun, hutan gambut terbakar setelah 3 tahun dan hutan gambut terbakar setelah 8 tahun. Dengan demikian, jumlah plot yang harus dibuat sebanyak 4 plot. Dalam setiap plot terdiri dari 4 subplot, sehingga total subplot sebanyak 16 subplot. Dalam metodologi Forest Health Monitoring FHM, penelitian ini termasuk kedalam kelompok Intensive Site Ecosystem Monitoring ISEM Bechtold et al. 2007.