Prosedur Persiapan Sistem Pemeliharaan

4 II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur Penelitian 2.1.1 Alat dan Bahan Bahan yang akan digunakan pada persiapan penelitian adalah kaporit, sodium thiosulfat, detergen, dan air tawar. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah juvenil udang vaname PL 10 dengan panjang rata-rata 0,87±0,09 cm dan bobot rata-rata 0,003; air laut; sodium sulfit Na 2 SO 3 ; dan pakan udang protein 30. Alat yang digunakan pada persiapan serta penelitian ini adalah bak fiber kapasitas 500 liter, rangkaian panel surya, high-blow, DO meter, pH meter, refrakto meter, spektrometer, pompa air, beker glass, timbangan digital dengan ketelitian 0,01 gram, penggaris, selang sipon, kran aerasi, selang aerasi, pompa celup, dan batu aerasi.

2.1.2 Prosedur Persiapan Sistem Pemeliharaan

Persiapan sistem pemeliharaan terdiri dari persiapan wadah, instalasi listrik dan aerasi, dan bahan. Wadah budidaya udang yang akan digunakan berupa bak fiber dengan kapasitas 500 liter sebanyak 4 buah, setiap wadah dipasang 4 buah selang aerasi yang dihubungkan pada high-blow. Bak fiber ini dibersihkan menggunakan detergen dan air tawar kemudian dikeringanginkan selama 24 jam. Instalasi listrik tenaga surya dirangkai secara parallel yang meliputi: 8 papan panel dengan kapasitas setiap panel 100 watt peak, 12 Volt; 4 charge controller dengan kapasitas setiap charge controller 12 Volt, 20 Ampere; dan 8 aki baterai dengan kapasitas setiap aki 100 Ampere hour, 12 Volt. Energi matahari yang ditangkap panel dalam bentuk arus searah DC akan disimpan di dalam aki melalui charge controller. Charge controller berfungsi sebagai pengatur besarnya arus dan voltase yang masuk ke aki. Kemudian arus listrik dalam aki tersebut dialirkan ke high-blow melalui inverter yang berfungsi sebagai pengubah arus serarah DC menjadi bolak-balik AC. Sebanyak 8 buah aki dipasang secara parallel dan dihubungkan pada 1 high-blow. Antara high-blow dengan inverter dipasang 1 data loger. Data loger berfungsi sebagai alat monitoring voltase dan arus listrik yang keluar masuk aki. Instalasi listrik tenaga surya dapat dilihat pada Lampiran 1. Instalasi listrik yang menggunakan sumber energi PLN 5 220 Volt; langsung dihubungkan dengan high-blow. Monitoring kuat arus dan voltase PLN diukur menggunakan Tang Ampere Lampiran 2. Instalasi aerasi dipasang high-blow dipasang 8 selang aerasi, setiap wadah pemeliharaan mendapatkan 4 selang Lampiran 3. Air yang dijadikan media pemeliharaan adalah air laut dengan salinitas 30 ppt. Air sebanyak 500 liter yang telah dimasukkan ke dalam bak fiber pemeliharaan di-treatment dengan 30 ppm klorin dan diaerasi kuat, setelah 24 jam kemudian air diberi tiosulfat dengan dosis 15 ppm dan diaerasi kuat selama 24 jam. Sebelum digunakan, bagian dasarnya disipon terlebih dahulu.

2.1.3 Prosedur Pemeliharaan