Latar Belakang P e n d a h u l u a n

11

Bab I P e n d a h u l u a n

A. Latar Belakang

Dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2014, dimana dalam era Reformasi yang berkembang sampai saat ini telah membawa banyak perubahan diberbagai bidang, pemusatan kekuatan ekonomi nasional pada sekelompok pengusaha tertentu telah surut, dan seiring dengan terjadinya krisis ekonomi dan moneter. Paradigma pembangunan ekonomi yang semula lebih berorientasi pada pembangunan bahan industri berskala besar mulai bergeser kepada pembangunan ekonomi yang lebih ditekankan pada ekonomi kerakyatan. Perubahan paradigma tersebut diharapkan akan berpengaruh terhadap pemulihan ekonomi. Adapun akibat dari krisis ekonomi yang belum pulih saat ini telah menyebabkan kegiatan perekonomian nasional menjadi lumpuh termasuk hasil pembangunan nasional di sektor Industri dan Perdagangan. Dimana sektor industri dan Perdagangan sebagai pengerak utama pembangunan ekonomi nasional mempunyai rencana dan kontribusi yang sangat penting, oleh karena itu untuk mengatasi krisis tersebut diatas Pemerintah mengambil langkah-langkah kebijakan, yang diarahkan antara lain pada pengembangan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan sehat. Dalam rangka mewujudkan hal di atas, maka langkah yang dilakukan adalah Menumbuhkan Ekonomi Pedesaan Berbasis Sumberdaya Lokal dan Mengembangkan Investasi dengan Mengedepankan Prinsip Pembangunan Berkelanjutan. Dalam tahun 2014 ini dimasa satu tahun kepemimpinan Gubernur dan Wakil LAKIP Dinas Perindag NTB 2014 halaman 1 kkkkkhhh Gubernur terpilih, berbagai upaya percepatan dilakukan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam mengimplementasikan prioritas kebijakan di atas dan telah menempuh berbagai upaya di sektor Industri dan Perdagangan antara lain berupa pengembangan kemitraan usaha yang berbasis sumberdaya lokal dan berorientasi global, pengembangan dan pembinaan Industri Kecil MenengahUsaha Kecil Menengah, peningkatan penyediaan dan distribusi barangjasa termasuk peningkatan pengawasan barang dan jasa yang beredar, perlindungan konsumen, pengendalian stabilitas harga dan pengembangan sistem informasi manajemen, serta peningkatan pembinaan produksi, promosi dan ekspor komoditas unggulan daerah Sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2014 sekurang-kurangnya Ada Satu Kebijakan Prioritas Dari 7 tujuh Prioritas Pembangunan Daerah NTB yang terkait dengan Pembangunan sektor Industri dan Perdagangan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Mempercepat Penurunan Kemiskinan dan Mengembangkan Keunggulan Daerah. Dalam rangka mewujudkan perioritas pembangunan tersebut, kebijakan yang ditempuh sebagai berikut : Pertama : Meningkatkan sarana prasarana produksi yang memadai dengan melakukan revitalisasi dan fasilitasi sarana prasarana produksi untuk peralatan industri kecil menengah. Kedua : Meningkatnya investasi,mendorong peningkatan basis produksi dan ekspor nonmigas serta memperkuat ketahanan pangan dengan penggerak sektor industri yang didukung oleh pemanfaatan potensi sumber daya alam secara berkelanjutan, termasuk industri yang berbasis sumber daya alam seperti agro, kelautan, pertambangan, dan sumber daya mineral. Ketiga : meningkatkan kualitas pertumbuhan melalui pemerataan kesejahteraan dan perluasan kesempatan berusaha kkkkkhhh terutama bagi penduduk miskin. Keempat : Terwujudnya Produk SDA yang berkualitas ekonomi tinggi dan memenuhi stándar pasar melalui fasilitasi dan investasi industri olahan produk SDA berkualitas, fasilitasi dan investasi usaha ekonomi kreatif terhadap kerajinan industri dan makanan olahan Kelima : Terwujudnya tenaga kerja yang terampil melalui edukasi dan fasilitasi tenaga kerja terampil dalam rangka mengembangkan ekonomi kreatif Keenam : Meningkatkan Evektifitas pelayanan investasi dengan cara menyediakan data dan informasi peluang ivestasi yang akurat, identifikasi, inventarisasi dan publikasi data dan informasi sehingga tersedia database investasi serta meningkatkan komoditi unggulan daerah dengan cara fasilitasi dan regulasi terhadap eksportir daerah sehingga meningkatkan nilai ekspor daerah. Ketujuh : Mengembangkan wirausaha dan investasi daerah dengan jalan investasi dan fasilitasi modal usahakerja kepada UMKM dan IKM, divestasi dan fasilitasi dana penyertaan modal kepada BUMD dan swasta Kedelapan : Meningkatkann sumber pendanaan daerah serta meningkatkan konektivitas perekonomian antar kawasan, antar kota, antar wilayah dengan cara identifikasi dan evaluasi data dan informasi, sosialisasi dan fasilitasi sistem pelayanan PAD, identifikasi, fasilitasi dan negosiasi dana dari pemerintah, swasta dan pihak lainnya sehingga tersedia data dan informasi potensi PAD yang akurat, tersedianya sistem pelayanan PAD, tersedianya dana dari pemerintah, swasta dan pihak lainnya, tersedianya sarana LAKIP Dinas Perindag NTB 2014 halaman 3 kkkkkhhh prasana perekonomian yang memadai serta tersedianya dokumen penunjang kerjasama ekonomi antar kawasan antar kota dan antar wilayah. Sesuai dengan Ketetapan Majelis Pemusyawaratan Rakyat MPR Nomor XIMPR1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme serta Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang hal yang sama telah diterbitkan Instruksi Presiden INPRES Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah AKIP. Instruksi Presiden tersebut mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi serta peranannya dalam pengelolaan sumberdaya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan.

B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi