PERSAMAAN DAN PERBEDAAN DI PLOMATI K-KONSULER SECARA UMUM PERBEDAAN
E. PERI LAKU POSI TI F terhadap UPAYA PENI NGKATAN ini SI STEM JAMI NAN SOSI AL merupakan program pemerintah dan
masyarakat yang dilaksanakan melalui pendekatan sistem. Dalam Pembukaan UUD 1945 kita menjumpai beberapa kata ‘keadilan” , yaitu
JAMI NAN KEADI LAN
pada alinea PERTAMA, KEDUA, dan KEEMPAT. Sudah sepatutnya kita bersikap
2. Sistem Jaminan Sosial
positif terhadap upaya mewujudkan keadilan. Selayaknya pemerintah Prinsip-prinsip itu secara garis besar adalah sebagai berikut : bersunggh-sungguh melakukan upaya menciptakan keadilan sosial bagi seluruh
PERTAMA, Untuk membangun SJS, diperlukan solidaritas sosial, kegotong rakyat I ndonesia dapat diwujudkan jika pemerintah berjalan bersih dan
royongan antara seluruh lapisan masyarakat.
transparan.
KEDUA, Kepersertaan SJS bersifat wajib, KETI GA, Penyelenggaraan SJS harus bersifat NOT FOR PROFI T (nirlaba),
karena itu harus bebas pajak, dan pembagian deviden atas hasil usaha, KEEMPAT, I nvestasi dana SJS harus mengacu prinsip-prinsip yang aman,
F. BERPARTI SI PASI dalam UPAYA PENI NGKATAN JAMI NAN
KEADI LAN.
KELI MA, SJS diselenggarakan melalui mekanisme asuransi sosial. Kebijakan
pengeloaan dana harus bersifat nasional, sentralistis, meski dari aspek
Partisipasi tersebut bisa dalam bentuk : pelayanan darus di desentralisasi,
KEENAM, SJS hendaklah dibedakan dengan BANTUAN SOSI AL, yang seluruh
1. pemerintahan yang bersih dan terbuka;
biayanya dijamin negara,
2. kontrol masyarakat yang efektif dan efisien demi terwujudnya pemerintahan
yang terbuka;
SJS juga merupakan instrumen untuk pemerataan pendapatan (redistribution of
2. Ciri-ciri Keterbukaan
income), serta instrumen untuk mobilisasi dana masyarakat, membangun
2.1. Perkembangan informasi, telekomunikasi, transportasi;
tabungan nasional, sehingga berdampak ekonomi serta bermakna melalui
Pengaruhnya :
kemampuan investasinya, pembukaan lapangan kerja, dan industri jasa untuk
a. mempengaruhi kebijakan negara
melayani peserta.
b. perubahan sikap dan perilaku
3. Langkah- langkah yang Diperlukan 2.2. Batas negara menjadi kabur;
SJS yang direncanakan, Jaminan Sosial itu akan meliputi :
Pengaruhnya :
1. Jaminan Hari Tua dan Kematian
a. susah menegakkan kedaulatan negara tanpa hubungan diplomatic
2. Pensiun
b. adanya kebutuhan dalam negara tersebut untuk menerima dan
3. Pemeliharaan Kesehatan memanfaatkan “pengaruh” baik terpaksa maupun tidak yang akan
4. Kecelakaan Kerja serta Pemutusan Hubungan Kerja.
berakibat adanya KONFLI K SOSI AL : Pejarahan, pemerkosaan, pembunuhan, tawuran, bunuh diri, dll.
Persepsi yang harus disamakan itu diantaranya adalah penyempurnaan terhadap hal-hal yang selama ini telah berjalan, misalnya :
3. Makna Pentingnya Keterbukaan & Jaminan Keadilan
1. Wujud kegotong royongan yang belum berjalan sebagaimana mestinya,
3.1. Keadilan (arti) : jujur, kelurusan & keihklasan yang tidak berat sebelah.
2. Prinsip pengelolaan dana yang belum sesuai dengan prinsip-prinsip
Macam- macamnya :
sebagaimana yang diatas,
a. keadilan distributive
3. Kebijakan investasi dana tampaknya juga belum terarah. Aspek kehati-hatian
b. keadilan komutatif
serta keamanan investasi masih perlu ditingkatkan,
c. keadilan kodrat alam
4. Pemahaman terhadap prinsip asuransi sosial bahwa mekanisme asuransi
d. keadilan konvensional
harus mempertimbangkan sungguh-sungguh hukum bilangan banyak (THE
e. keadilan legalitas
LAW OF LARGE NUMBERS), untuk dapat mencegah kecenderungan
3.2. Jaminan Keadilan, yang sudah diatur di dalam :
penyelenggaraan prigram yang FRAGMENTED, sehingga kontinuitas program
a. UUD 1945
dapat terganggu.
b. Undang-Undang
3.3. Keterbukaan; bagaimana sikap pemerintah terhadap warga negaranya.
G. KETERBUKAAN dan JAMI NAN KEADI LAN ( tambahan)
1. Latar Belakang Keterbukaan
4. Pemerintahan
Karena banyaknya perkembangan pemikiran (terutama pada paruh kedua
4.1.Pemerintah ( pelaku) :
abad ke 20), Maka perlu adanya penyesuaian- penyesuaian :
Orang atau lembaga yang mengatur dan memajukan negara dan rakyatnya
a. Kebijaksanaan negara
Pemerintahan :
b. strategi dan tata cara pemerintahan Hal, cara, hasil kerja, memerintah, mengatur negara dan rakyat.
c. orientasi tata nilai
d. aspek kelembagaan masyarakat / bangsa
Syarat- syarat adanya penyesuaian / kondisi adalah :
4.2.Pemerintah dalam arti Sempit :
a. pemerintahan yang demokratis Lembaga yang mempunyai wewenang melaksanakan “kebijakan negara”
b. sumber daya manusia yang berkualitas (eksekutif : presiden, wapres, kabinet, sederajat menteri)
c. adanya supremasi hokum
Pemerintah dalam arti Luas :
d. adanya transparansi Semua lembaga yang berkuasa dan memerintah (eksekutif, legislatif, dan yudikatif)
4.3.Karakteristik Pemerintah :
a. Kompleksitas : (rumit dan banyak) Fungsi yg harus dikembangkan : Koordinasi (antar para menteri dan antar departemen) dan Komposisi
b. Dinamika : (meningkat, berubah) Fungsi yang diperlukan adalah : Pengaturan dan Pengendalian (kolaborasi)
c. Keanekaragaman : (plural dan variasi) Fungsi yg diperlukan adalah : Pengaturan dan I ntegrasi atau Padu
4.4.Aktor dalam Pemerintahan :
a. Negara / pemerintah
b. Sektor swasta
c. Masyarakat
5. Pemerintahan yang Baik ( Good Governance)
5.1. Nilai-nilai yang menjunjung tinggi keinginan/ kehendak rakyat atau Nilai-nilai yang dapat meningkatkan kemampuan rakyat dlam mencapai
tujuan nasional ( Nilai ideal)
Adanya lembaga yang lahir setelah amendemen UUD 1945 (setelah tahun 2000) yaitu :
a. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
b. Mahkamah Konstitusi (ketua JI MLY ASSI DDI QY)
c. Komisi Yudisial (ketua M. BUSHRO MUQODDAS)
5.2. Aspek-aspek Fungsional (legislatif, eksekutif, dan yudikatif) dari pemerintah yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan tugas untuk mencapai tujuan nasional, yang dilakukan dengan cara :
a. berorientasi ideal dari sebuah negara untuk mencapai tujuan nasional
b. pemerintah berfungsi secara ideal yang secara efektif & efisien mencpai tujuan nasional yang bertumpu kepada kemampuan pemerintah.
5.3. Aspek-aspek GOOD GOVERNANCE ;
a. Adanya supremasi hukum atau kebijakan
b. Adanya kompetensi atau transparansi
c. Desentralisasi
d. Penciptaan pasar yang kompetitif.
C. SEBAB- SEBAB TI MBULNYA SENGKETA I NTERNASI ONAL HUKUM NASI ONAL
B. RATI FI KASI HUKUM I NTERNASI ONAL menjadi
1. Persengketaan I nternasional bisa ( biasanya) terjadi karena hal- hal :
1. PENGERTI AN RATI FI KASI
A. Kesalah pahaman tentang suatu hal
Dalam ENSI KLOPEDI I NDONESI A, Ratifikasi (Latin RATI FI CARE: mengesahkan)
B. Sengaja melanggar hak/ kepentingan negara lain
adalah pengesahan suatu dokumen negara oleh parlemen, khususnya undang-
C. Dua negara berselisih pendirian
undang perjanjian antarnegara, dan persetujuan hukum internasional.
D. Pelanggaran terhadap hukum atau perjanjian internasional
( Dalam Konvensi WI NA th. 1969 tentang Hukum (perjanjian) I nternasional, bahwa
2. Beberapa Contoh Sebab- sebab Timbulnya Sengketa I nternasional
pembuatan hukum (perjanjian) dapat dilakukan melalui tahap: Perundingan
A. SEGI POLI TI S ( ADANYA PAKTA PERTAHANAN/ PAKTA PERDAMAI AN)
(NEGOTI ATI ON), Penandatanganan (SI GNATURE), dan Pengesahan Setelah Perang Dunia kedua (1945) muncul dua blok kekuatan besar. Kedua (RATI FI CATI ON) ) . Dan suatu negara mengikatkan diri pada suatu perjanjian
Blok tersebut saling berebut pengaruh dalam bidang :
dengan syarat sudah disahkan oleh badan yang berwenang di negaranya.
3. Persenjataan (perang). Akibatnya sering terjadi konflik di berbagai negara, diantaranya :
1. I deologi
2. Ekonomi
3. Perang Vietnam Persetujuan untuk meratifikasi (mengikatkan diri) dapat diberikan dengan berbagai
2. PROSES RATI FI KASI
1. Krisis Kuba
2. Perang Kamboja
4. Perang Korea ( Korea Utara didukung Blok Timur, Korea Selatan didukung cara, tergantung pada persetujuan mereka. Antara lain :
Blok Barat)
A. Penandatanganan
B. SEGI BATAS WI LAYAH ( LAUT TERI TORI AL dan ALAM DARATAN)
B. Ratifikasi
1. Ketidakjelasan batas laut teritorial antar I ndonesia dengan Malaysia ttg
C. Pernyataan Turut serta (ACCESSI ON) Pulan Sipadan dan Ligitan (oleh Mahkamah I nternasional dimenangkan
D. Pernyataan Menerima (ACCEPTANCE)
Malaysia tahun 2003.
E. Pertukaran Naskah yang sudah ditandatangani
2. Perbatasan KASHMI R yang masih diperdebatkan I ndia dan Pakistan
3. Kepulauan SPRATLY dan PARACEL (Laut Cina Selatan) yang masih di
3. BEBERAPA CONTOH PROSES RATI FI KASI DR HUKUM ( PERJANJI AN)
perebutkan Filipina, Malaysia, Thailand, RRC, dan Vietnam.
I NTERNASI ONAL menjadi HUKUM NASI ONAL.
C. TATANAN DUNI A YANG “UNI POLAR”
A. Persetujuan I ndonesia – Belanda mengenai Penyerahan I rian Barat (Papua) (setelah runtuhnya Blok Timur) Amerika Serikat sebagai satu-satunya kekuatan yang ditandatangani di New York pada 15 Januari 1962 disebut AGREEMENT.
yang mengendalikan sebagian besar pesoalan dunia dengan STANDAR GANDA. Tetapi, karena pentingnya materi yang diatur di dalamnya maka persetujuan
1. Sengketa I srael – Palestina (AS lebih mendukung I srael) tersebut dianggap sama dengan TREATY. Konsekuensinya, presiden
2. AS (sepihak) menyerbu Afganishtan dan I rak
memerlukan persetujuan DPR dalam bentuk “PERNYATAAN PENDAPAT”.
D. PERAN PBB YANG BELUM ADI L
1. kepada anggota yang memiliki HAK VETO (apabila melanggar) dengan Papua New Guinea yg ditandatangani di Jakarta pada 12 Februari 1973
B. Perjanjian I ndonesia – Australia mengenai garis batas wilayah I ndonesia
2. masih sangat tergantung terhadap beberapa negara besar. dalam bentuk AGREEMENT. Tetapi, karena pentingnya materi yang diatur di
dalamnya, maka pengesahannya memerlukan persetujuan DPR dan dituangkan
Tanya jaw ab :
ke dalam bentuk UU, yaitu UU no.6 tahun 1973. .........................................................................................................................
C. Persetujuan garis batas landas kontinen antara I ndonesia – Singapura tentang ......................................................................................................................... Selat Singapura pada 25 Mei 1973. Sebenarnya materi ini cukup penting,
......................................................................................................................... namun dalam pengesahannya tidak meminta persetujuan DPR melainkan
......................................................................................................................... dituangkan dalam bentuk “ KEPUTUSAN PRESI DEN”.
Page 2 of 3
E. PENYELESAI AN SENGKETA I NTERNASI ONAL melalui SENGKETA I NTERNASI ONAL
D. PERANAN MAHKAMAH I NTERNASI ONAL dlm MENYELESAI KAN
MAH KAMAH I NTERNASI ONAL
1. PERI HAL MAHKAMAH I NTERNASI ONAL ( MI )
1. PROSEDUR PENYELESAI AN SENGKETA I NTERNASI ONAL
Kedudukan : Dalam penyelesaian sengketa internasional dikenal istilah AJUDI KASI
A. M I adalah salah satu badan perlengkapan PBB yg berkedudukan di Den ( ADJUDI CATI ON) , yaitu teknik hukum untuk menyelesaikan persengketaan inter Haag (Belanda),
nasional dgn menyerahkan putusan kepada lembaga peradilan. Ajudikasi berbeda
B. Sebagai Mahkamah Pengadilan Tertinggi di seluruh dunia. dengan arbitrasi, karena ajudikasi mencakup proses kelembagaan yang dilakukan
Kenggotaan :
oleh lembaga peradilan tetap, arbitrasi dilakukan melalui prosedur AD HOC.
A. Ahli Hukum terkemuka, MI juga dapat memberikan pandangan mengenai masalah hukum yang diajukan
B. Berjumlah 15 orang dr 15 negara berdsrkan kecakapannya dalam hukum, oleh negara anggota, oleh organ pokok PBB, serta oleh organ khusus PBB.
C. Masa jabatannya selama 9 (sembilan) tahun.
Untuk mencapai keputusan, MI menerapkan :
Tugasnya antar lain :
1. Perjanjian
4. Keputusan Pengadilan
5. Doktrin Ajaran ahli hukum terkemuka. Dewan Keamanan PBB,
A. Memberi nasihat tentang persoalan hukum kepada Majelis Umum dan
2. Kebiasaan I nternasional
3. Prinsip Hukum secara Umum
B. Memeriksa perselisihan atau sengketa antara negara anggota PBB yang MI dengan kesepakatan negara yg bersengketa dapat juga mengajukan keputusan diserahkan kepada MI ,
EX AEQUO ET BONO (didasarkan pd keadilan & kebaikan, bukan didasarkan pada
C. Mengadili semua perselisihan yg terjadi antara negara bukan anggota PBB,
hukum).Keputusan MI didapat melalui suara mayoritas yg tidak dapat dibanding
D. Mengadili perselisihan kepentingan dan perselisihan hukum.
Pedoman pelaksanaan :
2. BEBERAPA CONTOH PENYELESAI AN SENGKETA I NTERNASI ONAL
Dalam mengadili suatu perkara, berpedoman pada :
A. Perselisihan antar I ndonesia dengan Malaysia dalam pengakuan kedaulatan
A. Perjanjian-perjanjian I nternasional (traktat-traktat), pulau Sipadan dan Ligitan. Atas kesepakatan kedua negara, masalah itu
B. Kebiasaan-kebiasaan I nternasional dibawa ke MI , dan pada 2003 MI memutuskan kepemilikan kedua pulan itu Keputusan MI merupakan keputusan terakhir, walau dapat diminta banding. Selain
secara sah kepada Malaysia.
MI terdapat juga pengadilan Arbitrasi I nternasional, yang hanya untuk perselisihan
B. Kasus lepasnya Timor-timur dari NKRI . Sebagian rakyat Tim-tim mengklaim hukum. Keputusan para ARBI TET tidak perlu berdasarkan peraturan hukum.
bahwa wilayahnya bukan merupakan bagian dari NKRI . Namun berdasarkan konsep sejarah RI , sebagian besar rakyat Tim-tim menghendaki untuk
berintegrasi kedalam wilayah NKRI . Akhirnya diselesaikan secara internasional (Menyelesaikan sengketa-sengketa internasional yang diajukan kepadanya).
2. PERAN MAHKAMAH I NTERNASI ONAL
dengan cara REFERENDUM, dan hasilnya sejak tahun 1999 Timor-Timur berdiri Contoh-contoh peran yang pernah dilakukan antara lain :
sendiri menjadi sebuah negara bernama Republik Timor Lorosae.
A. Runtuhnya Federasi Yugoslavia (1992), Pemerintahan Yugoslavia (yang dulu dikuasai Serbia) tidak membiarkan begitu saja sehingga terjadi pembersihan
TANYA JAWAB :
etnik (ETHNI C CLEANSI NG) terutama kepada Kroasia dan Bosnia. Campur ……………………………………………………………………………………………………………………… tangan PBB menghasilkan MI yang didukung Pasukan NATO, memaksa Serbia
……………………………………………………………………………………………………………………… menghentikan pembersihan etnik dan mengadili penjahat perang (sekarang
……………………………………………………………………………………………………………………… prosesnya masih berjalan),
………………………………………………………………………………………………………………………
B. Masalah perbatasan teritorial di pulau Sipadan dan Ligitan (kalimantan) antara ………………………………………………………………………………………………………………………
I ndonesia dan Malaysia. Disepakati untuk dibawa ke Mahkamah I nternasional. ……………………………………………………………………………………………………………………… Pada tahun 2003 diputuskan Malaysia sebagai pemenang.
………………………………………………………………………………………………………………………
Page 3 of 3
A. MACAM- MACAM SI STEM POLI TI K
2. Pemerintahan yang dipegang oleh beberapa orang
Untuk kepentingan kelompoknya
: OLI GARKI
Sistem akar katanya berasal dari bahasa Yunani, SI STEMA, berarti kumpulan,
Untuk kepentingan umum
: ARI STOKRASI
himpunan. Semua komponen sistem membentuk sebuah kesatuan atau kumpulan
yang saling mempengaruhi sehingga tercipta keseimbangan ( equilibrium). 3. Pemerintahan yang dipegang oleh banyak orang / rakyat
Politik dalam ketatanegaraan diartikan sebagai tata cara menjalankan
Untuk kepentingan diri/ klpknya
: ANARKI
pemerintahan, dasar-dasar pemerintahan, atau dapat pula diartikan sebagai hak : OKLOKRASI (pemerintahan massa) kekuasaan negara.
: TEOKRASI (beberapa pemimpin agama) Sistem Politik dapat diartikan sbg kesatuan tata cara menjalankan pemerintahan
Untuk kepentingan umum/ rakyat
: DEMOKRASI
dan hak kekuasaan negara. Menurut Prof. Sumantri Sistem Politik adalah pe (Dalam teori ilmu politik, fungsi pemerintah adalah untuk mengamankan kekayaan
lembagaan dari hubungan antarmanusia, yang berupa hubungan antara SUPRA
bersama anggota agregat sosial yang dikontrolnya).
STRUKTUR POLI TI K (lembaga negara di I ndonesia) dan I NFRASTRUKTUR
POLI TI K (lembaga kemasyarakatan).
B. Menurut Ajaran Modern
Pada zaman modern sekarang, orang membedakan bentuk pemerintahan Sistem Politik yang berlaku di suatu negara berbeda dengan negara yang lain.
menjadi 2 (dua) yaitu :
Menurut ARBI SANI T, perbedaan ini sangat dipengaruhi oleh ideologi yang dianut
1. MONARKI
oleh negara yang bersangkutan
2. REPUBLI K
1. Bentuk Pemerintahan / Klasifikasi Sistem Politik
GEORGE JELLI NEK membagi bentuk pemerintahan menjadi MONARKI dan
A. Menurut Ajaran Klasik REPUBLI K dengan melihat bagaimana cara terbentuknya kebijaksanaan atau
Para ahli Filsafat zaman kuno seperti PLATO, ARI STOTELES, dan POLYBI US
kemauan negara, yaitu :
1. MONARKI apabila kemauan negara ditentukan oleh satu orang saja, membedakan bentuk pemerintahan/ Klasifikasi Sistem Politik dengan
2. REPUBLI K apabila kemauan negara ditentukan oleh suatu dewan. menggunakan 2 (dua) ukuran, yaitu :
1. mengenai susunan pemerintahan, dilihat dari jumlah orang yang memegang
pemerintahan, yang terdiri dari : LEON DUGUI T juga membedakan MONARKI dan REPUBLI K, namun dasar
a). satu orang pembedaannya didasarkan pd cara penunjukan atau pengangkatan kepala negara. b). beberapa orang
1. MONARKI penunjukkan kepala negara didasarkan pada keturunan/ ahli waris, c). banyak orang / rakyat.
2. REPUBLI K penunjukkan kepala negara berdasarkan pilihan (rakyat).
2. mengenai susunan pemerintahan, dapat bersifat baik apabila pemerintahannya dilakukan untuk kepentingan umum, dan bersifat buruk
Karena perkembangan sejarah dan paham demokrasi, dapat kita jumpai SI FAT
apabila pemerintahan itu dilakukan untuk kepentingan perorangan atau
PEMERI NTAHAN, baik monarki maupun republik, yaitu :
kelompok
1. Pemerintahan Monarki, dibedakan menjadi 3 ( tiga) :
a. Monarki Absolut
b. Monarki Konstitusional
Dengan menggunakan dua kriteria tersebut, bentuk pemerintahan dari
ARI STOTELES adalah sebagai berikut :
c. Monarki Parlementer
1. Pemerintahan yang dipegang oleh
1 orang
2. Pemerintahan Republik, dibedakan menjadi 3 ( tiga) :
Untuk kepentingan sendiri : TI RANI
a. Republik Absolut
Untuk kepentingan umum : MONARKI
b. Republik Konstitusional
c. Republik Parlementer
Pae 1 o 3
C. Sistem Politik lain yang Dikenal di Dunia
Dalam politik I nternasional, bangsa-bangsa kadang-kadang bersatu bersama untuk mencapai tujuan bersama. Koalisi ini cenderung terjadi dalam masa krisis.