Universitas Sumatera Utara
kepemimpinan, yaitu : pemimpin, kemampuan menggerakkan, pengikut, tujuan yang baik, dan organisasi Iansufiie, 2010 : 3. Pemimpin berarti adanya
seseorang yang berfungsi memimpin, pengikut yaitu adanya orang lain yang dipimpin, kemampuan menggerakkan yaitu adanya kegiatan menggerakkan orang
lain yang dilakukan dengan mempengaruhi dan mengarahkan perasaan, pikiran, daan tingkah lakunya, tujuan yang baik yaitu adanya tujuan yang hendak dicapai,
baik yang dirumuskan secara sistematis maupun bersifat seketika, organisasi yaitu berlangsung berupa proses di dalam kelompokorganisasi, baik besar dengan
banyak maupun kecil dengan sedikit orang-orang yang dipimpin Nawawi, 2004 : 15. Secara sederhana, kepemimpinan adalah proses seorang yang mampu
menggerakkan pengikut untuk mencapai tujuan organisasi yang baik. Defenisi kepemimpinan secara luas meliputi proses memengaruhi dalam
menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, memengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Selain itu
juga mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa-peristiwa para pengikutnya, pengorganisasian dan aktivitas-aktivitas untuk mencapai sasaran, memelihara
hubungan kerja sama dan kerja kelompok, perolehan dukungan dan kerja sama dari orang-orang di luar kelompok atau organisasi. Kepemimpinan terkadang
dipahami sebagai kekuatan untuk menggerakkan dan memengaruhi orang. Kepemimpinan sebagai sebuah alat, sarana atau proses untuk membujuk orang
agar bersedia melakukan sesuatu secara sukarelasukacita. Ada beberapa faktor yang dapat menggerakkan orang yaitu karena ancaman, penghargaan, otoritas, dan
bujukan Rivai dan Mulyadi, 2012:2. Sementara, menurut Robbins dan Coulter, kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok menuju
tercapainya tujuan-tujuan dalam Ardana, dkk, 2008:89. Kepemimpinan, di sisi lain memiliki tujuan membantu orang untuk menegakkan kembali,
mempertahankan, dan meningkatkan motivasi mereka.
2.1.6.2. Pengertian Pemimpin
Pemimpin merupakan salah satu komponen penting dalam kepemimpinan. Pemimpin merupakan perekat antara tujuan organisasi dengan pengikut.
Pemimpin terdiri dari imbuhan pe- dan kata dasar pimpin, imbuhan pe- memiliki
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
arti orang yang melakukan pekerjaan. Pimpin berarti membimbing, mengarahkan, mempengaruhi. Dengan kata lain, pemimpin adalah orang yang melakukan
pekerjaan membimbing, mengarahkan, mempengaruhi. Pemimpin adalah seseorang yang mampu menggerakkan pengikut untuk
mencapai tujuan organisasi. Kata pemimpin sendiri di dalam bahasa Indonesia memiliki banyak arti, misalnya pimpinan, ketua, atau komandan. Namun, dalam
arti yang lebih dalam, pemimpin yang dimaksudkan di dalam ‘leadership’ harus diartikan sebagai seseorang yang memimpin sebuah organisasi atau institusi dan
terlibat di dalamnya Iensufiie, 2010 : 2. Menurut John Gage Alee, “ Leader... a guide; a conductor; a commander”. Dengan kata-kata lain, pemimpin adalah
pemandu, penunjuk, penuntun, komandan dalam Kartono, 2010:39. Jadi, pemimpin adalah orang yang membantu orang lain untuk
memperoleh hasil-hasil yang diinginkan. Pemimpin bertindak dengan cara-cara yang memperlancar produktivitas, moral tinggi, respons yang energik, kecakapan
kerja yang berkualitas, komitmen, efisiensi, sedikit kelemahan, kepuasan, kehadiran, dan kesinambungan dalam organisasi Liliweri, 2004: 327.
2.1.6.3. Karakteristik Pemimpin
Pemimpin sebagai orang yang dapat mempengaruhi orang lain dan dapat membantu orang lain untuk memperoleh hasil yang diinginkan memiliki
karakteristik yang membedakannya dengan orang lain yang bukan pemimpin. Karakteristik-karakteristik tersebut membuat pemimpin menjadi istimewa.
Secara umum, seorang pemimpin yang baik harus memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:
1. Tanggung jawab yang seimbang Keseimbangan dimaksudkan di sini adalah antara tanggung jawab
terhadap pekerjaan yang dilakukan dan tanggung jawab terhadap orang yang harus melaksanakan pekerjaan tersebut. Jika tidak
seimbang, maka proses pendelegasian tanggung jawab tidak akan berjalan lancar.
2. Model peranan yang positif Peranan adalah tanggung jawab, perilaku, atau prestasi yang
diharapkan dari sesorang yang memiliki posisi tertentu. Dalam hal sikap dan perilaku, seorang pemimpin menjadi teladan bagi para
pengikutnya, karena segala tingkah laku pemimpin akan ditiru
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
oleh para pengikutnya. Oleh karena itu, segala sesuatu yang dilakukan oleh pemimpin harus positif.
3. Memiliki keterampilan komunikasi yang baik Hal yang penting bagi seorang pemimpin adalah kemampuan
untuk mengkomunikasikan berbagai ide, pemikiran, instruksi, dan langkah-langkah strategis kepada para pengikutnya. Dalam hal ini
juga, seorang pemimpin dituntut untuk menyampaikannya secara lugas, tegas, dan jelas. Pemimpin haruslah berkomunikasi dengan
bahasa yang mudah dimengerti, dalam hal ini bahasa merupakan salah satu simbol kultural yang berfungsi memberikan orientasi,
komunikasi, dan pengendalian diri kepada manusia.
4. Memiliki pengaruh positif Pengaruh adalah seni menggunakan kekuasaan untuk
menggerakkan atau mengubah pandangan orang lain ke arah suatu tujuan atau sudut pandang tertentu. Dalam hal ini, pemimpin yang
baik adalah pemimpin yang mampu memengaruhi para pengikutnya untuk melakukan sesuai dengan yang diharapkan oleh
pemimpin. Bagi pemimpin sendiri, pengaruh yang telah diperolehnya seharusnya digunakan untuk hal-hal yang positif
sehingga dapat menguntungkan atau dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak.
5. Mempunyai kemampuan untuk meyakinkan orang lain Faktor komunikasi dan pengaruh menjadi sangat penting, tanpa
komunikasi dan pengaruh yang baik, pemimpin tidak akan mampu meyakinkan para pengikutnya untuk melaksanakan tanggung
jawabnya secara total dalam menyukseskan agenda-agenda organisasi.
6. Mampu mengambil keputusan secara cepat dan tepat Banyak orang yang mampu mengambil keputusan, akan tetapi
banyak orang yang mampu mengambil keputusan secara cepat dan tepat. Seorang pemimpin harus mampu mengambil keputusan
secara cepat dan tepat.
7. Memiliki mental pejuang Mewujudkan tujuan-tujuan organisasi tentu membutuhkan
perjuangan yang tidak sedikit. Seorang pemimpin tidak boleh menyerah dengan keadaan. Ia harus memiliki keyakinan bahwa
dirinya mampu dan memiliki jalan keluar untuk menyukseskan organisasinya, dan ini hanya bisa dilakukan oleh pemimpin yang
bermental pejuang.
8. Penuh inisiatif dan kreatif Salah satu letak keunggulan seorang pemimpin adalah pada
inisiatif dan kreativitas dalam bekerja. Dalam posisi sesulit apapun, inisiatif dan kreativitas pemimpin tetap mengalir dan
itulah yang menjadikan dirinya dibutuhan oleh para pengikutnya.
9. Semangat untuk mencapai tujuan Dalam hal kesemangatan, seorang pemimpin justru harus memiliki
semangat dua kali lebih besar dari anggota atau pengikutnya. Jika
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
pemimpinnya tidak semangat, bagaimana mampu mengobarkan semangat para pengikutnya.
10. Penuh antusias Dengan antusiasme yang tinggi terhadap kinerja dan peningkatan
serta pengembangan organisasi, seorang pemimpin akan memberikan pelajaran berharga kepada para pengikutnya untuk
selalu antusias terhadap pekerjaannya masing-masing.
11. Sederhana Seorang pemimpin tidak perlu bersikap glamour dan mewah.
Dengan kesederhanaan, seorang pemimpin justru memberikan keteladanan kepada para pengikutnya.
12. Jujur Sikap jujur merupakan keharusan bagi seorang pemimpin. Ia jujur
dengan dirinya sendiri dan jujur terhadap para pengikutnya. 13. Adil
Sikap adil akan menimbulkan kepercayaan yang tinggi kepada pemimpin. Sebaliknya, sikap tidak adil justru akan memudarkan
pengaruh pemimpin terhadp pengikutnya. Adil dalam pengertian ini harus mampu bersikap proporsional, sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki, jadi tidak mesti sama rasa sama rata.
14. Penuh keyakinan Yakin tehadap apa yang dikerjakan merupakan bagian dari kunci
kesuksesan seorang pemimpin dalam memimpin suatu pekerjaan. Ia harus memiliki keyakinan dengan apa yang dimilikinya dan
dikerjakannya. Ia juga yakin bahwa ia mampu melaksanakannya.
15. Memiliki keberanian Keberanian harus melekat pada diri seorang pemimpin. Dengan
keberaniannya itu merupakan suatu pemicu keberanian para pengikutnya. Kalau pemimpin tidak memiliki keberanian,
bagaimana mungkin ia mampu memberikan contoh kepada para pengikutnya.
16. Percaya diri dan tidak sombong Dalam proses kepemimpinan dapat dikatakan bahwa seorang
pemimpin harus memiliki tingkat kepercayaan diri lebih tinggi daripada pengikutnya. Dalam pandangan psikologi bahaya yang
paling fatal bagi kabahagiaan manusia dan musuh terbesar bagi umat manusia adalah kesombongan dan percaya diri yang
berlebihan. Kejengkelan orang atas perangai buruk tidak sebesar kebencian mereka atas kesombongan.
17. Bersikap objektif Objektivitas harus dikembangkan dan menjadi budaya dalam
memimpin sebuah organisasi. Dengan bersikap objektif, para pengikutnya akan merasa diperlakukan secara adil tanpa tendensi
apa-apa.
18. Kematangan Intelektual Quotient IQ, Emosional Quotient EQ, dan Spiritual Quotient SQ
Pemimpin harus memiliki kematangan potensial intelektual kemampuan berpikir analitis dan empiris, potensi emosional
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
kemampuan merasakan suasana hati dan perasaan orang lain serta lingkungan, untuk pengambilan keputusan serta pembangunan
mentalitas, dan potensi spiritual kemampuan untuk memberikan makna tertinggi kehidupan Sholehuddin, 2008 : 29.
Sementara, Keith Davis merumuskan empat sifat umum yang nampaknya mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara
lain. 1. Kecerdasan
Hasil penelitian pada umumnya membuktikan bahwa pemimpin mempunyai tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan yang dipimpin. Namun demikian, yang sangat menarik dari penelitian tersebut ialah pemimpin tidak bisa melampaui terlalu
banyak dari kecerdasan pengikutnya.
2. Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial Pemimpin cenderung menjadi matang dan mempunyai emosi yang
stabil, serta mempunyai perhatian yang luas terhadap aktivitas- aktivitas sosial. Dia mempunyai keinginan menghargai dan
dihargai.
3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi Para pemimpin secara relatif mempunyai dorongan motivasi yang
kuat untuk berprestasi. Mereka bekerja berusaha mendapatkan penghargaan yang intrinsik dibandingkan dari yang ekstrinsik.
4. Sikap-sikap hubungan kemanusiaan Pemimpin-pemimpin yang berhasil mau mengakui harga diri dan
kehormatan para pengikutnya dan mampu berpihak kepadanya. Dengan kata lain, pemimpin mempunyai perhatian atau pemimpin
berorientasi pada karyawan dalam Thoha, 2008 : 287.
2.1.6.4. Tugas dan Tanggung Jawab Pemimpin