2.4 Kanker Payudara
2.4.1. Pengertian Kanker Payudara
Kanker payudara merupakan karsinoma yang berasal dari epitel duktus atau labulus payudara, merupakan masalah global dan isue kesehatan internasional yang penting.
Kanker payudara adalah keganasan paling sering pada wanita di negara maju no. 2 setelah kanker servik di negara berkembang dan merupakan 29 dari seluruh kanker
yang di diagnosa setiap tahun. Secara keseluruhan merupakan penyebab kematian no. 2 karena kanker, setelah kanker paru. Insiden kanker payudara terus meningkat, saat
ini lebih dari 170.000 kasus ditemukan pertahun. Insidennya bervariasi ditiap negara. .Suyatno Pasaribu E.T, 2014
2.4.2. Faktor Risiko
Penyebab secara pasti belum diketahui, Namun risiko untuk menderita kanker payudara meningkat pada wanita yang mempunyai faktor risiko. Yang termasuk
faktor risiko kanker payudara adalah :
Jenis kelamin wanita : Insiden kanker payudara pada wanita dibanding pria lebih dari 100:1 secara umum 1 dari 9 wanita Amerika serikat akan menderita kanker
payudara sepanjang hidupnya.
Usia. Menurut National Cancer Institue’s Surveillance, Epidemiology End
Result Program,
insiden kanker payudara meningkat cepat selamat dekade ke-4 kehidupan. Puncak insiden pada abad ke-5 dan ke-6 dan level terendah payudara
berusia kurang dari 45 tahun dan berkisar 23 penderita kanker payudara berusia lebih dari 55 tahun
Riwayat Keluarga: Pasien dengan tingkat pertama ibu dan saudara kandung
mempunyai resiko 4-6 kali dibanding wanita yang tidak mempunyai faktor resiko ini. Usia saat terkena juga mempengaruhi faktor risiko, pasien dengan ibu
didiagnosis kanker payudara saat usia kurang dari 60 tahun risiko meningkat 2 kali. Pasien dengan keluarga tingkat pertama
premenopouse
menderita bilateral
breast cancer
, mempunyai risiko 9kali. Pasien dengan keluarga tingkat pertama post menopause menderita bilateral
breast cancer
mempunyai risiko 4-5,4 kali.
Universitas Sumatera Utara
Usia melahirkan anak pertama, jika usia 30 atau lebih risiko 2 kali dibanding
wanita yang melahirkan usia kurang dari 20 tahun.
Riwayat penderita kanker payudara, juga merupakan faktor risiko untuk payudara kontralateral, Risiko ini tergantung pada usia saat diagnosis. Resiko ini
meningkat pada usia muda
Predisposisi genetikal. Risiko ini berjumlah kurang dari 10 kanker Payudara.
Autosomal dominant inheritance
yang meningkatkan resiko terlihat pada
Li- Fraumeni syndrome,Muir Torre syndrome, Cowden disease, Peutfz-Jeghers
Syndrome dan mutasi BRCA-1 dan BRCA-2 tabel 2.2.
Ataxia telangiectasis Autosomal recessive inheritances
, mutasi PTEN dan TP53 juga merupakan faktor risiko lain.
Tabel 2.2
Autosomal Dominant Inheritance
Yang Meningkatkan Risiko Kanker Payudara
Sindroma Defek
Meningkatkan Risiko untuk
BRCA-1
Mutasi pada kromosom 17q Kanker Payudara, ovarium, prostat dan usus besar
BRCA-2
Mutasi pada kromosom 13q Kanker Payudara, ovarium, prostat, laring pankreas
Li-Fraumeni
Mutasi gen p53 pada kromosom 17p
Kanker Payudara, otak, kelenjar supra renalis, sarkoma jaringan
lunak
Muir-Torre Mutasi dalam DNA
mismatch repair genes hMLH1 hMLH2 pada
kromosom 2p Kanker Payudara, saluran
pencernaan, saluran kemih, tumor
sebaceous,
hiperplasia, adenoma, epitelioma, karsinoma,
karatoakantoma
Cowden disease
Mutasi dalam gen PTEN pada kromosom 10q
Kanker payudara, usus besar, uterus, paru, kandung kemih, dan
hamartoma, dalam saluran pencernaan
Peutz-Jeghers
Mutasi dalam gen STK11 pada kromosom 19p
Kanker payudara dan pankreas, hamartoma saluran pencernaan,
mucutaneous melanin desposition
Ductal Carcinoma in situ DCIS
dan
Labular Carcinoma
in situ LCIS pada biopsi. Hal ini merupakan marker untuk terjadinya lesi invasif
Poliferasi
benigna dengan hiperplasia atipikal: faktor ini meningkatkan risiko 4 kali. Atipia dan hyperplasia disertai adanya riwayat keluarga risiko
Universitas Sumatera Utara
meningkat 10 kali. Pda tumor jinak yang menunjukkan ekspresi reseptor estorgen dan progesteron risikonya 3,2 kali Kahn. Hiperplasia atipikal
terlihat pada 10 spesimen biopsi.
Radiasi :
radiasi pada usia dibawah 16 mempunyai risiko 100 kali, radiasi sebelum umur 20 tahun mempunyai risiko 18 kali usia 20-29 tahun risiko 6
kali, radiasi setelah usia 30 tahun risiko tidak bermakna. Lebih kurang 0,1 pasien yang diradiasi akan timbul sarkoma setelah 5 tahun.
Perubahan gaya hidup: diet tinggi kalori, diet tinggi lemak, konsumsi alkohol merokok dan obesitas pada menopause.
Hormonal :
menarche
dibawah 12 tahun risiko 1,7-3,4kali, menopause diatas usia 55 tahun risiko 1,5 kali. Penggunaan oral kontrasepsi lebih dari 8-10 tahun
juga meningkatkan risiko.
2.4.3. Anamnesis dan Pemeriksaan fisik