Tahapan Pengembangan Sistem Pakar

menggunakan sistem pakar. Pakar dan pembangun sistem harus mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan pengguna dan membuat batasan-batasan ketika mendesain sistem pakar. Paling tidak terdapat dua komponen orang atau lebih, berpartisipasi dalam pembangunan dan penggunaan Tabel 2.1 Pemakai Pengguna Kepentingan Fungsi Sistem Pakar Klien bukan pakar Mencari sarannasehat KonsultanPenasehat Mahasiswa Belajar Instruktur Pembangun sistem Memperbaikimenambah basis pengetahuan Rekan partner Pakar Membantu analisis rutin atau proses komputasi, mencari mengklasifikasi informasi, alat bantu diagnosa. Rekan kerja atau asisten

2.2.5. Tahapan Pengembangan Sistem Pakar

Tahapan yang dilakukan dalam megembangkan sistem pakar, diantaranya Durkin, 1994 : 1. Penilaian Assessment Merupakan proses untuk menentukan kelayakan dan justifikasi atas permasalahan yang akan diambil. Setelah itu masalah diperiksa lebih lanjut untuk menentukan tujuan keseluruhan dari proyek. Upaya ini dilakukan untuk menentukan fitur-fitur penting dan ruang lingkup dari proyek, dan juga untuk menetapkan sumber daya yang diperlukan termasuk proyek personal. Sumber pengetahuan yang diperlukan, termasuk diantaranya para pakar dan juga berbagai laporan harus diidentifikasi. Setelah tahap inisialisasi dilakukan persyaratan-persyaratan proyek harus ditetapkan. 2. Akuisisi pengetahuan Merupakan proses untuk mendapatkan pengetahuan tentang permasalahan yang dibahas dan akan digunakan sebagai panduan dalam upaya pengembangan. Universitas Sumatera Utara Pengetahuan ini digunakan untuk memberikan informasi tentang permasalahan yang menjadi bahan dalam mendesain sistem pakar. Tahap ini meliputi studi dengan diadakannya pertemuan dengan pakar untuk membahas apsek dari permasalahan. 3. Desain Pengetahuan yang diperoleh selama tahap akuisisi pengetahuan digunakan sebagai pendekatan dalam merepresentasikan pengetahuan pakar dan strategi pemecahan masalah ke dalam sistem pakar. Selama tahap desain, keseluruhan struktur dan organisasi dari sistem pengetahuan harus ditetapkan. Pada tahap desain, sebuah sistem prototype dibangun. Tujuan dari pembanguan prototype tersebut adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik atas masalah. 4. Pengujian Merupakan tahap dimana dilakukan pengujian terhadap sistem pakar yang telah dibangun. 5. Dokumentasi Tahap dokumentasi diperlukan untuk mengkompilasi seluruh informasi proyek kedalam bentuk dokumen yang dapat memenuhi persayaratan pengguna dan pengembang dari sistem pakar. Dokumentasi dibutuhkan untuk mengakomodasi kebutuhan pengguna yang memenuhi persyaratan yang ditemukan pada sebagian besar proyek perangkat lunak. Dokumentasi tersebut menjelaskan tentang bagaimana mengoperasikan sistem dan menyediakan tutorial dalam mengoperasikan fitur utama dari sistem. Dokumentasi juga harus mendukung pengetahuan pengembang selama proses pengembangan sistem. 6. Pemeliharaan Setelah sistem digunakan dalam lingkungan kerja, maka selanjutnya diperlukan pemeliharaan secara berkala. Pengetahuan itu sifatnya tidak statis melainkan terus tumbuh dan berkembang. Pengetahuan dari sistem perlu diperbaharui atau disempurnakan untuk memenuhi kebutuhan saat ini. Universitas Sumatera Utara Tahap pengembangan sistem pakar yang sudah diutarakan sebelumnya dapat digambarkan sebagai berikut : Tahap 1 Penilaian Assessment Tahap 2 Akuisisi pengetahuan Tahap 3 Desain Tahap 4 Pengujiam Tahap 5 Dokumentasi Tahap 6 Pemeliharaan Formulasi ulang Eksplorasi Perbaikan Persyaratan Pengetahuan Struktur Evaluasi Produk Gambar 2.3 Tahap pengembangan sistem pakar Durkin, 1994.

2.3 Metode Certainty