Struktur Sistem Pakar Sistem Pakar

2. Untuk membuat suatu sistem pakar yang benar-benar berkualitas tinggi sangatlah sulit dan memerlukan biaya yang sangat besar untuk pengembangan dan pemeliharaannya. 3. Boleh jadi sistem tak dapat membuat keputusan. 4. Sistem pakar tidaklah 100 menguntungkan, walaupun seorang tidak sempurna atau tidak terlalu benar. Oleh karena itu perlu diuji ulang secara teliti sebelum digunakan. Kelemahan-kelemahan atau kekurangan dari sistem pakar tersebut bukanlah sama sekali tidak bisa diatasi, tetapi dengan terus melakukan perbaikan dan pengolahan berdasarkan pengalaman yang telah ada maka hal itu diyakini akan dapat diatasi, walaupun dalam waktu yang panjang dan terus menerus.

2.2.3. Struktur Sistem Pakar

Sistem pakar sebagai sebuah program yang difungsikan untuk menirukan pakar manusia harus bisa melakukan hal-hal yang dapat dikerjakan oleh seorang pakar. Untuk membagun sistem yang seperti itu maka komponen-komponen yang harus dimiliki adalah sebagai berikut : Giarratano dan Riley, 2005 a. Antar Muka Pengguna User Interface Sistem pakar menggantikan seorang pakar dalam suatu situasi tertentu, maka sistem harus menyediakan pendukung yang diperlukan oleh pemakai yang tidak memahami masalah teknis. Sistem Pakar juga menyediakan komunikasi antar sistem dan pemakainya, yang disebut sebagai antar muka. Antar muka yang efektif dan ramah pengguna user-friendly penting sekali terutama bagi pemakai yang tidak ahli dalam bidang yang diterapkan pada sistem pakar. b. Basis Pengetahuan Knowledge Base Basis pengetahuan merupakan kumpulan pengetahuan bidang tertentu pada tingkatan pakar dalam format tertentu. Pengetahuan ini diperoleh dari akumulasi pengetahuan pakar dan sumber-sumber pengetahuan lainnya seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Basis pengetahuan bersifat dinamis, Bisa berkembang Universitas Sumatera Utara dari waktu ke waktu. Perkembangan ini disebabkan karena pengetahuan selalu bertambah. Pada sistem pakar basis pengetahuan terpisah dari mesin inferensi. Pemisahan ini bermanfaat untuk pengembangan sistem pakar secara leluasa disesuaikan dalam perkembangan dan pengetahuan pada suatu domain. Penambahan dan pengurangan dapat dilakukan pada basis pengetahuan ini tanpa menganggu mesin inferensi. c. Mekanisme Inferensi Inference Machine Mesin Inferensi merupakan otak sistem pakar, berupa perangkat lunak yang melakukan tugas inferensi penalaran sistem pakar, biasa dikatakan sebagai mesin pemikir Thingking Machine . Pada suatu perinsipnya mesin inferensi inilah yang akan mencari solusi dari suatu permasalahan. d. Memori Kerja Working Memori Memori kerja merupakan bagiandari sistem pakar yang menyimpan fakta-fakta yang diperoleh saat dilakukan proses konsultasi. Fakta-fakta inilah yang nantinya akan diolah mesin inferensi berdasarkan pengetahuan yang disimpan dalam basis pengetahuan untuk menentukan suatu keputusan pemecah masalah. Konklusinya bisa berupa hasil diagnosa, tindakan, akibat. Gambar 2.1 Struktur sistem pakar Universitas Sumatera Utara Hasil pemrosesan yang dilakukan oleh mesin inferensi dari sudut pandang pengguna non pakar berupa aksikonklusi yang direkomendasikan oleh sistem pakar atau dapat juga berupa penjelasan jika memang dibutuhkan oleh pengguna. Dari sudut pandang pembangun sistem dalam lingkungan pengembangan, mesin inferensi terdiri dari 3 elemen penting : Turban, 2002 1. Interpreter interpreter Interpreter kaidah terdapat pada sebagian besar sistem, elemen ini mengeksekusi item-item agenda yang dipilih dengan menggunakan kaidah pengetahuan yang bersesuaian. 2. Penjadwalan Scheduler, elemen ini mengelola pengontrolan terhadap agenda. Penjadwalan memperkirakanpengaruh-pengaruh dari penggunaan kaidah inferensipada prioritas-prioritas item atau kriteria lain pada agenda. 3. Pelaksana konsistensi Consistency enforcer, elemen ini berusaha untuk mengelola penyajian solusi secara konsisten. Sedangkan untuk menjadikan sistem pakar menjadi lebih menyerupai seorang pakar yang berinteraksi dengan pemakai, maka dilengkapi dengan fasilitas berikut: a. Fasilitas Penjelasan Explanation Facility Proses menentukan keputusan yang dilakukan oleh mesin inferensi selama sesi konsultasi mencerminkan proses penalaran seorang pakar. Karena pemakai kadangkala bukanlah ahli dalam bidang tersebut maka dibuatlah fasilitas penjelasan. Tujuan adanya fasilitas penjelasan dalam sistem pakar antara lain membuat sistem menjadi lebih cerdas, menunjukkan adanya proses analisa dan yang tidak kalah pentingnya adalah memuaskan psikologis pemakai. b. Fasilitas Akuisisi Pengetahuan Knowledge Acquistion Facility Pengetahuan pada sistem pakar dapat ditambahkan kapan saja pengetahuan baru diperoleh atau saat pengetahuan ada sudah tidak berlaku lagi. Hal ini dilakukaan sehingga pemakai akan menggunakan sistem pakar yang komplit dan sesuai perkembangan. Akuisisi pengetahuan adalah proses pengumpulan, perpindahan, dan transformasi dari keahliankepakaran pemecahan masalah yang berasal dari beberapa sumber pengetahuan ke dalam bentuk yang dimengerti oleh komputer. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2 Struktur sistem pakar berbasis kdah produksi F irebaugh, 1988 Struktur sistem pakar berbasis kaidah produksi terdiri dari empat komponen, yaitu : a. Antar muka pemakai, antar muka penghubung antara pemakai dan sistem pakar b. Basis pengetahuan, berisi sekumpulan kaidah yang berasal dari pengetahuan dalam domain tertentu. Kaidah ini secara umum disajikan dalam bentuk kaidah produksi IF . . . THEN . . . c. Struktur kontrol,merupakan interpreter kaidah atau mesin inferensi yang menggunakan pengetahuan-pengetahuan yang tersimpan dalam basis pengetahuan untuk memecahkanmenyelesaikan permasalahan yang ada. d. Working memory atau basis data gobal, mencatat status problem saat ini dan histori solusi.

2.2.4. Elemen Manusia Pada Sistem Pakar