TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan September hingga bulan November 2012 di PT. Bhumi Phala Perkasa, Jl , Kecamatan Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur
3.2 Metode Penelitian
Dalam penelitian kali ini pengambilan data diambil dengan dua cara yaitu:
1. Studi Literatur Mengumpulkan data mengenai teori-teori yang berisikan tentang definisi, jenis spesifikasi, cara kerja, serta fungsi dari perakitan radiator itu sendiri yang diambil dari brosur, part book, shop manual, dan data hasil survey lapangan.
2. Experiment Mengikuti kegiatan prosedural dari disasembly, pembersihan, pengecekkan, repair, asembly, painting, hingga proses packing.
3.3 Peralatan Penelitian
Adapun peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Stop watch
b. Alat tulis
c. Papan scaner
d. Kamera digital d. Kamera digital
f. Tool Seal
g. Tool Brush
3.3 Prosedur Penelitian
Dalam penelitian peneliti mengikuti prosedur kerja PT. Bhumi Phala Perkasa yang dikeluarkan oleh Departement PPIC serta Shop Drawing. Setelah schedule pekrjaaan dikeluarkan departement produksi merencanakan pengadaan bahan yang diperlukan, maka departement produksi siap untuk melakuakn perakitan radiator dan peneliti siap untuk memulai penelitiannya dengan langkah kerja penelitian :
a. Persiapan radiator
b. Assembly upper tank
c. Asembly core
d. Pengamplasan upper tank
e. Proses cleaning
f. Pengetesan radiator
g. Penyolderan core dengan timah
h. Penyolderan uper tank
i. Ekspand core j. Pengecatan radiator k. Proses packing
3.4 Data Penelitian
Optimasi perakitan radiator dengan pendekatan total produktive maintenance, yang kemudian dicatat semua parameter pembacaan instrumentasi, yang mencakup:
a. Lama proses sebelum dan sesudah menerapkan Total Produktive Maintenance.
b. Kendala yang terjadi pada saat proses perakitan radiator.
c. Keselamatan kerja yang diperhatikan saat proses perakitan radiator.
3.5 Variabel Penelitian
Ada duajenis variabel yang terkait didalam penelitian ini :
1. Variabel Bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang faktornya di ukur, di manipulasi, atau di pilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang di observasi. Varibel bebas dalam penelitian ini :
Jumlah Radiator Waktu siklus
2. Variabel Terikat merupakan variabel yang memberikan reaksi atau respon jika di hubungkan dengan variabel bebas. Variabel terikat adalah Variabel 2. Variabel Terikat merupakan variabel yang memberikan reaksi atau respon jika di hubungkan dengan variabel bebas. Variabel terikat adalah Variabel
Waktu proses perakitan. Ketersediaan part radiator
3.6 Diagram Alur
Mulai
Observasi lapangan
Pengumpulan data
Validitas Data Pengolahan Data
tidak
Uji data ya
Kesimpulan
Selesai Analisa dan Pembahasan Hasil
Gambar 3.1 Diagram Alur
Diagram Alur Penelitian adalah sarana grafis untuk menggambarkan langkah-langkah dalam suatu proses. Fungsi Diagram Alur Penelitian dalam suatu organisasi diantaranya adalah :
1. Menyederhanakan bentuk suatu proses sehingga lebih mudah untuk dipahami.
2. Mengidentifikasi pelanggan internal dan pelanggan eksternal dalam organisasi.
3. Memberikan gambaran mengenai pelaku yang bertanggung jawab atas aktivitas yang dilakukan.
4. Menghindari adanya kemungkinan aktivitas yang tumpang tindih atau yang “terlewat”.
Banyak simbol yang digunakan dalam pembuatan diagram alir. Tetapi untuk keperluan praktis, kita sudah cukup dengan memakai symbol-simbol berikut ini :
Menggambarkan “kegiatan”. Menggambarkan “keputusan”. Menggambarkan “pemberhentian”.
= Menggambarkan “jalan proses”.
Menggambarkan “umpan balik”.
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1. Identifikasi Data Penelitian
Adapun data-data yang mendukung dalam penelitian dimaksud :
1. Data Lokasi penelitian
Peneliti melakukan pengamatan dan identifikasi secara langsung pada area penelitian. Dari penelitian tersebut diperoleh sejumlah informasi lapangan :
a. Luas area work shop 750 m 2 .
b. Luas area pit yang merupakan area ore seluas 24 m 2 .
c. Kapasitas perakitan radiator D10 cat dalam satu minggu 3 unit radiator.
d. Kapasitas maksimal unit yang akan di repair dalam seminggu 3 unit.
e. Jumlah operator 2 orang.
f. Data perakitan pada bulan september hingga bulan november - Jam kerja per hari 8 jam. Data perakitan bulan januari 2012
Tabel 4.1 Data perakitan bulan September 2012
jenis
jumlah tanggal awal perbaikan tanggal selesai perbaikan lama waktu (jam)
Sumber data : Monitoring outstanding PT. Bhumi Phala Perkasa
Berdasarkan data diatas untuk jumlah unit radiator yang diperbaiki sebesar 9 unit dengan waktu tempuh rata-rata 7,83 jam dari sejumlah output yang dihasilkan pada bulan september. Jika waktu tempuh rata-rata sebesar 7,83 maka dengan memperhatikan sejumlah waktu tempuh tiap unit pada tanggal mulai hingga akhir dari proses perakitan pada bulan bulan september tingkat capaian produktifitas belum optimal. Adapun produktifitas yang dicapai dari waktu tempuh :
1. Untuk waktu tempuh 9 jam, maka produktitas sebesar :
utput Produktitas nput
Produktitas
Produktitas 0,87 Dari hasil perhitungan produktifitas unit radiator yang dirakit pada
bulan september menghasilkan produktifitas sebesar 0,87 dalam hal ini 0,87 < 1 artinya capaian produktifitas dari waktu proses peraktian belum optimal.
2. Untuk waktu tempuh 8,5 jam, maka produktifitas sebesar : utput
Produktitas 0,92 Sebagaimana hal diatas, bahwa untuk waktu tempuh 8,5 jam
menghasilkan, 0,92 < 1 artinya capaian produktifitas dari waktu proses peraktian belum optimal.
3. Untuk waktu tempuh 8 jam, maka produktifitas sebesar :
Produktitas 0,88 Sebagaimana hal diatas, bahwa untuk waktu tempuh 8 jam menghasilkan, 0,98 > 1 artinya capaian produktifitas dari waktu
proses peraktian belum optimal.
4. Untuk waktu tempuh 7 jam, maka produktifitas sebesar :
Produktitas 1,12 Sebagaimana hal diatas, bahwa untuk waktu tempuh 7 hari
menghasilkan, 1,12 > 1 artinya capaian produktifitas dari waktu proses peraktian optimal. Terkait dengan perhitungan diatas, berdasarkan hasil monitoring dari
proses perakitan diatas diperoleh hasil sebagaimana tabel berikut. Tabel 4.2 Produktivitas waktu tempuh perakitan bulan september 2012 proses perakitan diatas diperoleh hasil sebagaimana tabel berikut. Tabel 4.2 Produktivitas waktu tempuh perakitan bulan september 2012
jumlah tanggal awal perbaikan tanggal selesai perbaikan lama waktu (jam) pruductivitas
Pengolahan data : Hasil produktifitas
- Data perakitan bulan oktober 2012
Tabel 4.3 Data perakitan bulan oktober 2012
no
jumlah
tanggal awal perbaikan tanggal selesai perbaikan lama waktu (jam)
Sumber data : Monitoring outstanding PT. Bhumi Phala Perkasa
Berdasarkan data diatas untuk jumlah unit radiator yang dirakit sebesar 10 unit dengan waktu tempuh rata-rata 8,4 jam dari sejumlah output yang dihasilkan pada bulan oktober. Jika waktu tempuh rata- rata sebesar 8,4 jam maka dengan memperhatikan sejumlah waktu tempuh tiap unit pada tanggal mulai hingga akhir dari proses perakitan Berdasarkan data diatas untuk jumlah unit radiator yang dirakit sebesar 10 unit dengan waktu tempuh rata-rata 8,4 jam dari sejumlah output yang dihasilkan pada bulan oktober. Jika waktu tempuh rata- rata sebesar 8,4 jam maka dengan memperhatikan sejumlah waktu tempuh tiap unit pada tanggal mulai hingga akhir dari proses perakitan
1. Untuk waktu tempuh 10 jam, maka produktitas sebesar :
utput Produktitas nput
, Produktitas
Produktitas 0,84 Dari hasil perhitungan produktifitas unit radiator yang dirakit
pada bulan oktober menghasilkan produktifitas sebesar 0.84, dalam hal ini 0,84 < 1, artinya capaian produktifitas dari waktu proses peraktian belum optimal.
2. Untuk waktu tempuh 9 jam, maka produktifitas sebesar :
utput Produktitas nput
Produktitas
Produktitas 0,93 Sebagaimana hal diatas, bahwa untuk waktu tempuh 9 jam menghasilkan, 0,93 < 1 artinya capaian produktifitas dari waktu proses peraktian belum optimal.
3. Untuk waktu tempuh 6 hari, maka produktifitas sebesar :
utput Produktitas nput
Produktitas
Produktitas 1,05
Sebagaimana perhitungan diatas, bahwa untuk waktu tempuh 8 jam menghasilkan, 1,05 > 1 artinya capaian produktifitas dari waktu proses peraktian optimal.
4. Untuk waktu tempuh 7,5 jam, maka produktifitas sebesar :
utput Produktitas nput
Produktitas
Produktitas 1,12 Sebagaimana perhitungan diatas, bahwa untuk waktu tempuh 7,5 jam menghasilkan, 1,12 > 1 artinya capaian produktifitas dari waktu proses peraktian optimal.
5. Untuk waktu tempuh 7 jam, maka produktifitas sebesar :
utput Produktitas nput
Produktitas
Produktitas 1,20 Sebagaimana perhitungan diatas, bahwa untuk waktu tempuh 7 jam menghasilkan, 1,20 > 1 artinya capaian produktifitas dari waktu proses peraktian optimal.
Terkait dengan perhitungan diatas, berdasarkan hasil monitoring dari proses perakitan diatas diperoleh hasil sebagaimana tabel berikut. Tabel 4.4. Produktivitas waktu tempuh perakitan bulan oktober 2012 Terkait dengan perhitungan diatas, berdasarkan hasil monitoring dari proses perakitan diatas diperoleh hasil sebagaimana tabel berikut. Tabel 4.4. Produktivitas waktu tempuh perakitan bulan oktober 2012
jumlah tanggal awal perbaikan tanggal selesai perbaikan lama waktu (jam) pruductivitas
Pengolahan data : Hasil produktifitas - Data perakitan bulan november 2012
Tabel 4.5 Data perakitan bulan november 2012
no
jumlah
tanggal awal perbaikan tanggal selesai perbaikan lama waktu (jam)
Sumber data : Monitoring outstanding PT. X Berdasarkan data diatas untuk jumlah unit radiator yang dirakit
sebesar 11 unit dengan waktu tempuh rata-rata 7,90 jam dari sejumlah output yang dihasilkan pada bulan november. Jika waktu tempuh rata- rata sebesar 7,90 jam maka dengan memperhatikan sejumlah waktu tempuh tiap unit pada tanggal mulai hingga akhir dari proses perakitan sebesar 11 unit dengan waktu tempuh rata-rata 7,90 jam dari sejumlah output yang dihasilkan pada bulan november. Jika waktu tempuh rata- rata sebesar 7,90 jam maka dengan memperhatikan sejumlah waktu tempuh tiap unit pada tanggal mulai hingga akhir dari proses perakitan
1. Untuk waktu tempuh 9 jam, maka produktitas sebesar :
utput Produktitas nput
Produktitas
Produktitas 0,88 Dari hasil perhitungan produktifitas unit yang dirakit pada bulan
november menghasilkan produktifitas sebesar 0.96, dalam perhitungan ini 0,96 < 1, artinya capaian produktifitas dari waktu proses peraktian belum optimal.
2. Untuk waktu tempuh 8,5 jam, maka produktifitas sebesar :
utput Produktitas nput
, Produktitas
Produktitas 0,93 Sebagaimana perhitungan diatas, bahwa untuk waktu tempuh 8,5 jam menghasilkan, 1,02 > 1 artinya capaian produktifitas dari waktu proses peraktian belum optimal.
3. Untuk waktu tempuh 8 jam, maka produktifitas sebesar :
utput Produktitas nput
Produktitas
Produktitas 0,99
Sebagaimana perhitungan diatas, bahwa untuk waktu tempuh 8 jam menghasilkan, 1,08 > 1 artinya capaian produktifitas dari waktu proses peraktian sudah optimal.
4. Untuk waktu tempuh 7,5 jam, maka produktifitas sebesar :
utput Produktitas nput
Produktitas
Produktitas ,05 Sebagaimana perhitungan diatas, bahwa untuk waktu tempuh 7,5 jam menghasilkan, 1,16 > 1 artinya capaian produktifitas dari waktu proses peraktian sudah optimal.
Tabel 4.6. Produktivitas waktu tempuh perakitan bulan november 2012
jenis
jumlah tanggal awal perbaikan tanggal selesai perbaikan lama waktu (jam) pruductivitas
Pengolahan data : Hasil produktifitas
2. Data aktivitas operator perakitan radiator
Aktivitas yang dilakukan operator dalam maintenance radiator berupa persiapan peralatan, persiapan SOP, pembongkaran, proses repair perakitan, pemeriksaan dan pencatatan hasil maintenance. Adapun data yang diperoleh melalui pengukuran langsung sebagai berikut :
jumlah pengamatan dan pengukuran (detik)
no
uraian aktivitas
1 persiapan peralatan
2 menyiapkan SOP
3 memindahkan radiator ke area kerja
4 melepaskan chasingradiator
5 melepaskan upper tank radiator
6 melepaskan core
7 melepaskan seal
8 melakukan prosses pencucian core
9 memeriksa kebocoran core
10 melakukan reparasi pada core
11 memeriksa upper tank
12 memeriksa lower tank
13 melakukan proses pencucian upper tank
14 melakukan proses pencucian lower tank
15 pengamplasan pada upper tank
16 pengamplasan pada lower tank
17 proses painting pada upper tank
18 proses painting pada lower tank
19 proses painting pada core radiator
20 proses perakitan
21 melakukan test keseluruhan
22 memindahkan radiator ke area pengiriman 312 321 316 320 290 319 317 312 320 319
Tabel 4.7. Data pengukuran aktifitas perakitan radiator
3. Layout penyediaan line kerja pada area work shop
Dalam rangka mengoptimalkan kapasitas output radiator pada PT. Bhumi Phala Perkasa, dibutuhkan ketersedian line kerja yang dapat selalu memberikan kinerja dan ketersediaan dalam menghasilkan hasil yang maksimal untuk memenuhi kebutuhan pasar. Sehubungan hal tersebut dibawah ini merupakan layout penyediaan line kerja pada area work shop :
Gmbar 4.1 Line kerja pada workshop
Keterangan :
area penerimaan dan pengiriman area assembly dan reparasi
area pengetesan area pembersihan
area pengecetan
4.2. Perhitungan dan Analisa
4.2.1. Pengukuran kerja Pengukuran kerja dilapangan dengan menggunakan stopwatch diperoleh data-data terukur sebagaimana disajikan pada tabel 4.7 tersebut diatas, dilakukan pengolahan data dan perhitungan sebagai berikut :
1. Perhitungan Waktu Siklus Rata-Rata ( )
Sebagaimana data waktu siklus yang dipieroleh berdasarkan pengukuran, untuk itu dilakukan perhitungan waktu siklusrata-rata untuk tabel. 4.7.dengan menggunakan rumus perhitungan 2.1 dijabarkan sebagai berikut:
Dimana :
= harga rata-rata dari seluruh data pengamatan xi = data pengamatan ke i
N = harga banyaknya data pengamataan Perhitungan
1. Menyiapkan peralatan untuk perbaikan radiator
detik
Dari perhitungan waktu siklus rata-rata tersebut diatas dilanjutkan dari nomor 2 sampai dengan nomor 22. Adapun hasil perhitungan waktu siklus rata-rata dapat dilihat pada tabel 4.7 yang disajikan sebagai berikut :
jumlah pengamatan dan pengukuran (detik)
no
uraian aktivitas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 X
1 persiapan peralatan
2 menyiapkan SOP
3 memindahkan radiator ke area kerja
4 melepaskan chasingradiator
5 melepaskan upper tank radiator
6 melepaskan core
7 melepaskan seal
8 melakukan prosses pencucian core
9 memeriksa kebocoran core
10 melakukan reparasi pada core
11 memeriksa upper tank
12 memeriksa lower tank
13 melakukan proses pencucian upper tank
14 melakukan proses pencucian lower tank
15 pengamplasan pada upper tank
16 pengamplasan pada lower tank
17 proses painting pada upper tank
18 proses painting pada lower tank
19 proses painting pada core radiator
20 proses perakitan
21 melakukan test keseluruhan
22 memindahkan radiator ke area pengiriman
Tabel 4.8 Data pengukuran rata-rata aktivitas radiator
2. Uji Keseragaman data
Untuk menguji keseragaman data digunakan metode statistik dan tingkat keyakinan dan tingkat ketelitian yang inginkan pengukur adalah tingkat keyakinan 95 dan tingkat ketelitian 5.
a. Perhitungan Standar Deviasi
Setelah melakukan perhitungan waktu siklus rata-rata selanjutnya dilakukan perhitungan standar devisiasi dengan rumus perhitungan 2.3 dijabarkan sebagai berikut :
= Harga standar deviasi dari seluruh data pengamatan
N
= Jumlah pengamatan yang telah dilakukan
xi
= Waktu penyelesaian yang teramati Perhitungan standar devisiasi untuk setiap kegiatan proses produksi, sebagai berikut :
1. Menyiapkan peralatan untuk perbaikan radiator
2. Menyiapkan SOP
3. Memindahkan radiator ke area perbaikan
30.65 Untuk perhitungan standar devisiasi ( ) yang telah dilakukan perhitungan
pada uraian proses nomor 1 dilakukan perhitungan yang sama pada uraian proses berikutnya sebagaimana tabel 4.9 sebagai berikut :
jumlah pengamatan dan pengukuran (detik)
no
uraian aktivitas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 s
1 persiapan peralatan
2 menyiapkan SOP
3 memindahkan radiator ke area kerja
4 melepaskan chasingradiator
5 melepaskan upper tank radiator
6 melepaskan core
7 melepaskan seal
8 melakukan prosses pencucian core
9 memeriksa kebocoran core
10 melakukan reparasi pada core
11 memeriksa upper tank
12 memeriksa lower tank
13 melakukan proses pencucian upper tank
14 melakukan proses pencucian lower tank
15 pengamplasan pada upper tank
16 pengamplasan pada lower tank
17 proses painting pada upper tank
18 proses painting pada lower tank
19 proses painting pada core radiator
20 proses perakitan
21 melakukan test keseluruhan
22 memindahkan radiator ke area pengiriman
Tabel 4.9 Perhitungan standar deviasi
b. Perhitungan Batas Kelas Atas dan Batas Kelas Bawah
Setelah dilakukan perhitungan standar devisiasi ( ) selanjutnya menentukan Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB) dengan :
Rumus Perhitungan pada 2.4 dan 2.5 : BKA = + Z α2
BKB = - Z α2
1. Menyiapkan peralatan untuk perbaikan radiator
BKA = 60 + 2 (2,26) = 64,52 BKB = 60 - 2 (2,26) = 55,48
2. Menyiapkan SOP
BKA = 22,24 + 2 (4,42) = 19,02 BKB = 22,24 - 2 (4,42) = 14,38
3. Memindahkan radiator ke area perbaikan
BKA = 314,9 6+ 2 (9,21) = 333,06 BKB = 314,96 - 2 (9,21) = 296,16
4. Melepas chasing radiator
BKA = 1242 + 2 (11,10) = 1287,59 BKB = 1242 - 2 (11,10) = 1239,81
Terkait perhitungan Batas Kelas Atas (BKA) dan Batas Kelas Bawah (BKB) diperoleh keseluruhan perhitungan dengan cara yang sama sebagaimana tabel 4.10 dibawah ini.
jumlah pengamatan dan pengukuran (detik)
no
uraian aktivitas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 BKA BKB
1 persiapan peralatan
2 menyiapkan SOP
3 memindahkan radiator ke area kerja
4 melepaskan chasingradiator
5 melepaskan upper tank radiator
6 melepaskan core
7 melepaskan seal
8 melakukan prosses pencucian core
9 memeriksa kebocoran core
10 melakukan reparasi pada core
11 memeriksa upper tank
12 memeriksa lower tank
13 melakukan proses pencucian upper tank 359 363 351 363 367 358 357 365 362 357 369,62 350,78
14 melakukan proses pencucian lower tank 421 415 430 426 431 421 425 424 427 423 433,68 414,92
15 pengamplasan pada upper tank
16 pengamplasan pada lower tank
17 proses painting pada upper tank
18 proses painting pada lower tank
19 proses painting pada core radiator
20 proses perakitan
21 melakukan test keseluruhan
22 memindahkan radiator ke area pengiriman 312 321 316 320 290 319 317 312 320 319 333,03 296,17
Tabel 4.10 Perhitungan BKA dan BKB Tabel 4.10 Perhitungan BKA dan BKB
Setelah memperoleh hasil perhitungan BKA dan BKB sebagaimana perhitungan diatas, selanjutnya dilakukan pembuatan peta kontrol.Peta kontrol yang dibuat berisikan data waktu siklus yang dilengkapi dengan nilai BKA, BKB, dan nilai rata-rata.
BKA dan BKB
waktu siklus
u A
waktu siklus rata-rata
Gambar 4.2. Peta Kontrol BKA dan BKB pada aktivitas Menyiapkan
peralatan untuk perbaikan pompa
Sebagimana gambar diatas dapat dilihat bahwa data waktu siklus proses
pada aktivitas menyiapkan peralatan untuk perbaikan menunjukan
keseragaman yang artinya sejumlah data waktu siklus hasil pengamatan berada dalam batas kontrol baik BKA dan BKB. Senada hal tersebut dilakukan perlakukan yang sama pada sejumlah aktivitas proses dari nomor 2 hingga nomor 22, dengan hasil bahwa data waktu siklus hasil pengamatan berada dalam batas kontrol baik BKA dan BKB. Adapun hasil yang menunjukan keseragaman data waktu siklus hasil pengamatan pada tabel 4.10 sebagai berikut.
jumlah pengamatan dan pengukuran (detik)
no
uraian aktivitas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 BKA BKB ∑Xi
1 persiapan peralatan
2 menyiapkan SOP
3 memindahkan radiator ke area kerja
4 melepaskan chasingradiator
5 melepaskan upper tank radiator
6 melepaskan core
7 melepaskan seal
8 melakukan prosses pencucian core
9 memeriksa kebocoran core
10 melakukan reparasi pada core
11 memeriksa upper tank
12 memeriksa lower tank
13 melakukan proses pencucian upper tank 359 363 351 363 367 358 357 365 362 357 369,62 350,78 3602
14 melakukan proses pencucian lower tank
15 pengamplasan pada upper tank
16 pengamplasan pada lower tank
17 proses painting pada upper tank
18 proses painting pada lower tank
19 proses painting pada core radiator
20 proses perakitan
21 melakukan test keseluruhan
22 memindahkan radiator ke area pengiriman 312 321 316 320 290 319 317 312 320 319 333,03 296,17 3146
Tabel 4.10 Perhitungan Uji Keseragaman
3. Uji Kecukupan data
Uji kecukupan data dilakukan untuk mengetahui apakah data waktu proses yang dikumpulkan selama pengamatan telah memenuhi jumlah yang semestinya atau belum. Rumus 2.5 digunakan dalam pengujian kecukupan data sebagai berikut :
Perhitungan uji kecukupana data untuk setiap kegiatan proses produksi, sebagai berikut :
a. Menyiapkan peralatan untuk perbaikan radiator
2,04 Jika ’ 2,18 dan N = 10, sehingga 10 > 2,18’, artinya Data Cukup.
b. Menyiapkan SOP
6,94 Jika ’ 6,94 dan N = 10, sehingga 10 > 6,94 artinya Data Cukup. Untuk proses selanjutnya dengan cara yang sama dihitung untuk kecukupan data masing-masing proses. Dari perhitungan tersebut diperoleh rekapitulasi untuk kecukupan data sebagaimana tabel 4.11 sebagai berikut : 6,94 Jika ’ 6,94 dan N = 10, sehingga 10 > 6,94 artinya Data Cukup. Untuk proses selanjutnya dengan cara yang sama dihitung untuk kecukupan data masing-masing proses. Dari perhitungan tersebut diperoleh rekapitulasi untuk kecukupan data sebagaimana tabel 4.11 sebagai berikut :
no
uraian aktivitas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 (∑Xi-∑Xi2)0,5 N sym
1 persiapan peralatan
2 menyiapkan SOP
3 memindahkan radiator ke area kerja
4 melepaskan chasingradiator
5 melepaskan upper tank radiator
6 melepaskan core
7 melepaskan seal
8 melakukan prosses pencucian core
9 memeriksa kebocoran core
10 melakukan reparasi pada core
11 memeriksa upper tank
12 memeriksa lower tank
13 melakukan proses pencucian upper tank
14 melakukan proses pencucian lower tank
15 pengamplasan pada upper tank
16 pengamplasan pada lower tank
17 proses painting pada upper tank
18 proses painting pada lower tank
19 proses painting pada core radiator
20 proses perakitan
21 melakukan test keseluruhan
22 memindahkan radiator ke area pengiriman
Tabel 4.11. Rekapitulasi kecukupan data
Berdasarkan tabel rekapitulasi diatas, bahwa dari tiap proses dalam pengamatan dan pengukuran dinyatakan > ’, artinya data cukup dan telah memenuhi jumlah yang semestinya.
4. Perhitungan Waktu Normal dan Waktu Baku
a. Perhitungan Waktu Normal
Perhitungan waktu normal adalah perkalian waktu siklus proses dengan rating factor (Rf) sehingga operator dapat bekerja dengan wajar dan normal. Untuk perhitungan waktu normal pada setiap proses yang menggunakan mesin adalah waktu siklus mesin ditambah dengan waktu kerja operator (load dan unload time) pada mesin tersebut yang telah dikalikan dengan rating factor. Adapun perhitungan waktu normal pada rumus 2.7 sebagai berikut : Wn = Wt x Rf
Perhitungan waktu normal untuk setiap kegiatan proses produksi, sebagai berikut :
1. Menyiapkan peralatan untuk perbaikan radiator
Pada penelitian ini, nilai rating factor operator untuk proses bongkar muat log adalah 1 (Rf = 1). Hal ini dikarenakan operator yang bekerja pada proses bongkar muat bekerja secara normal. Sedangkan Wt merupakan waktu terpilih dari pengamatan berdasarkan perhitungan waktu siklus rata-rata dari sejumlah pengamatan.
Wn = Wt x Rf Wn = 60 x 1 Wn = 60 detik
Menyiapkan SOP
Wn = Wt x Rf Wn = 22,4 x 1 Wn = 22,4 detik
2. Memindahkan radiator ke area perbaikan
Wn = Wt x Rf Wn = 314,6 x 1 Wn = 314,6 detik
3. Melepaskan chasing radiator
Wn = Wt x Rf Wn = 1242 x 1 Wn = 1242 detik
4. Melepas upper tank
Wn = Wt x Rf Wn = 1263,7 x 1 Wn = 1263,7 detik
Sebagaimana perhitungan diatas dilakukan hal yang sama untuk menghitung waktu normal tiap-tiap aktivitas.
b. Perhitungan Baku Standar
Perhitungan waktu baku adalah perhitungan waktu yang dibutuhkan seorang operator untuk melakukan suatu pekerjaan dengan penambahan faktor allowance (kelonggaran) yang diberikan pada proses kerja tersebut. Adapun perhitungan waktu baku sebagai berikut :
Adapun rumus yang digunakan :
- Waktu Baku Mesin (Wbm)
= Waktu Normal Mesin
- aktu aku perator bo
no
1 -All
- Waktu Baku Total (Wb)
= Wbo + Wbm
1. Menyiapkan peralatan untuk perbaikan Radiator
Tabel 4.12. Allowance Menyiapkan peralatan untuk perbaikan radiator
1 Tenaga yang dikeluarkan
2 Sikap kerja (Berdiri diatas dua kaki)
3 Gerakan kerja (Normal) 4 Kelelahan mata (Pandangan yang terputus-putus) 5 Keadaan temperatur tempat kerja (Normal) 6 Keadaan atmosfer (Ruang terbuka)
7 Keadaan lingkungan (Siklus kerja berulang-ulang antara 5-10 detik)
8 Kebutuhan pribadi
Pengolahan data : Perhitungan Allowance Waktu Baku Mesin (Wbm) = 0
aktu aku perator bo
aktu aku perator bo
,1 detik
Waktu Baku Total (Wb)
= ,3 +0 Waktu Baku Total (Wb) = 47,73 detik = 48 detik
2. Menyiapkan SOP
Tabel 4.13. Allowance Menyiapkan SOP
No
Allowance
1 Tenaga yang dikeluarkan
2 Sikap kerja (Berdiri diatas dua kaki)
3 Gerakan kerja (Normal) 4 Kelelahan mata (Pandangan yang terputus-putus) 5 Keadaan temperatur tempat kerja (Normal) 6 Keadaan atmosfer (Ruang terbuka)
7 Keadaan lingkungan (Siklus kerja berulang-ulang antara 5-10 detik)
8 Kebutuhan pribadi
Pengolahan data : Perhitungan Allowance Waktu Baku Mesin (Wbm) = 0
aktu aku perator bo 1 ,
aktu aku perator bo
1 , detik
Waktu Baku Total (Wb)
=1, +0 Waktu Baku Total (Wb) = 18,56 detik = 19 detik
3. Memindahkan Radiator ke area perbaikan
Tabel 4.14. Allowance memindahkan Radiator ke area perbaikan
1 Tenaga yang dikeluarkan
2 Sikap kerja (Berdiri diatas dua kaki)
3 Gerakan kerja (Normal) 4 Kelelahan mata (Pandangan yang terputus-putus) 5 Keadaan temperatur tempat kerja (Normal) 6 Keadaan atmosfer (Ruang terbuka)
7 Keadaan lingkungan (Siklus kerja berulang-ulang antara 5-10 detik)
8 Kebutuhan pribadi
Pengolahan data : Perhitungan Allowance Waktu Baku Mesin (Wbm) = 0
1 aktu aku perator bo 31 ,
aktu aku perator bo
3 , detik
Waktu Baku Total (Wb)
=3 , +0 Waktu Baku Total (Wb) = 357,5 detik = 357 detik
4. Melepaskan chasing radiator
Tabel 4.15. Allowance melepaskan chasing Radiator
No
Allowance
1 Tenaga yang dikeluarkan
2 Sikap kerja (Berdiri diatas dua kaki)
3 Gerakan kerja (Normal) 4 Kelelahan mata (Pandangan yang terputus-putus) 5 Keadaan temperatur tempat kerja (Normal) 6 Keadaan atmosfer (Ruang terbuka)
7 Keadaan lingkungan (Siklus kerja berulang-ulang antara 5-10 detik)
8 Kebutuhan pribadi
Pengolahan data : Perhitungan Allowance
Waktu Baku Mesin (Wbm) = 0
1 aktu aku perator bo 12 2
aktu aku perator bo
detik
Waktu Baku Total (Wb)
Waktu Baku Total (Wb) = 1411,6 detik = 1411 detik
5. Melepas upper tank
Tabel 4.16. Allowance memeriksa kondisi kerusakan pompa
1 Tenaga yang dikeluarkan
2 Sikap kerja (Berdiri diatas dua kaki)
3 Gerakan kerja (Normal) 4 Kelelahan mata (Pandangan yang terputus-putus) 5 Keadaan temperatur tempat kerja (Normal) 6 Keadaan atmosfer (Ruang terbuka)
7 Keadaan lingkungan (Siklus kerja berulang-ulang antara 5-10 detik)
8 Kebutuhan pribadi
Pengolahan data : Perhitungan Allowance Waktu Baku Mesin (Wbm) = 0
1 aktu aku perator bo 12 3,
aktu aku perator bo
detik
Waktu Baku Total (Wb)
=13,2+0 Waktu Baku Total (Wb) = 1436,02 detik = 1436
Adapun hasil perhitungan waktu normal dan waktu baku dari aktivitas ke-4 sampai ke-23 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
jumlah pengamatan dan pengukuran (detik)
no
uraian aktivitas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Wn ALL WB (detik)
1 persiapan peralatan
2 menyiapkan SOP
3 memindahkan radiator ke area kerja
4 melepaskan chasingradiator
5 melepaskan upper tank radiator
6 melepaskan core
7 melepaskan seal
8 melakukan prosses pencucian core
9 memeriksa kebocoran core
10 melakukan reparasi pada core
11 memeriksa upper tank
12 memeriksa lower tank
13 melakukan proses pencucian upper tank 359 363 351 363 367 358 357 365 362 357 360,2
14 melakukan proses pencucian lower tank 421 415 430 426 431 421 425 424 427 423 424,3
15 pengamplasan pada upper tank
16 pengamplasan pada lower tank
17 proses painting pada upper tank
18 proses painting pada lower tank
19 proses painting pada core radiator
20 proses perakitan
21 melakukan test keseluruhan
22 memindahkan radiator ke area pengiriman 312 321 316 320 290 319 317 312 320 319 314,6
Tabel 4.17. Rekapitulasi Waktu Normal dan Waktu Baku
Pengolahan data : Waktu Normal dan Waktu Baku Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh waktu normal 19.932 detik dan waktu baku sebesar 22.646 detik atau 6,29 jam untuk aktifitas perbaikan Radiator D 10 yang berada pada area tambang batu bara pada PT. Bhumi Phala Perkasa
Perakitan raradiator
Penerimaan unit radiator
Proses repair upper D10 Cat tank
Pemeriksaan kelengkapan part-part yang akan di
proses penggabungan part
assembly
radiaator
Final cleaning part-part radiator
Menunggu crane untuk pengangkatan part(alat angkat)
memindahkan part ke area kerja
persiapan part dan spare
proses testing
part assembly radiator
Persiapan dokument- dokument, tool, dan
proses painting
consumeble good
Menunggu crane untuk
Proses delivery
pengangkatan part(alat angkat)
Proses pelepasan chasing radiator
proses pelepasan upper tank radiator
proses pelepasan core
Proses testing core
proses repair core yang
mengalami kebocoran
Proses penggabungan core dengan lower tank
Menunggu crane untuk pengangkatan part(alat angkat)
Gambar 4.3 Peta Proses
4. Data Layout dan Flow Of Process Perbaikan radiator D10 Cat
Berdasarkan hasil pengamatan di area observasi penelitian, peneliti memperoleh gambaran layout dari proses Perakitan radiator D10 Cat sebagaimana gambar dibawah ini.
Disassembly line
Washing line
Painting line
Repair
Assembly line
Ganbar 4.4 Layout dan Flow of proses