Hasil Penelitian
A. Hasil Penelitian
1. Profil Responden Penelitian Penelitian ini yang dijadikan responden adalah siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di 14 Sekolah Menengah Pertama yang ada di Kota Manado. Profil reponden terdiri dari distribusi pemetaan jumlah siswa di Kota Manado, jenis kelamin dan jenjang kelas dari siswa tersebut. Profil responden penelitian sebagaimana uraian di bawah ini: Tabel-7 Distribusi Responden pada Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam di 14 Sekolah Menengah Pertama di Kota Manado
Persentase No
1 Komo Dalam
7 Paal Dua
8 Mapanget
9 Bunaken
6 2 Jumlah
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa distribusi responden penelitian yang berjumlah 298 responden yang paling banyak adalah di Tuminting berjumlah 80 responden (27%) dan yang terendah yaitu di Bunaken berjumlah 6 responden (2%). Tabel-8 Distribusi Jenis Kelamin Responden pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam di 14 Sekolah Menengah Pertama di Kota Manado
Persentase No
Jenis Kelamin
Berdasarkan tabel di atas distribusi jenis kelamin responden penelitian yaitu jenis kelamin laki-laki berjumlah 96 responden (32%) dan perempuan berjumlah 202 responden (68%). Hal ini dapat dimaknai bahwa jenis kelamin responden dominan pada jenis kelamin perempuan. Tabel-9 Distribusi Kelas Responden pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam di 14 Sekolah Menengah Pertama di Kota Manado
Persentase No
1 Kelas VII
2 Kelas VIII
3 Kelas IX
98 33 Jumlah
Berdasarkan tabel di atas distribusi kelas responden pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Sekolah Menengah Pertama yaitu kelas VII berjumlah 30 responden (10%), kelas VIII berjumlah 170 responden (57%) dan kelas IX berjumlah 98 responden (33%). Hal ini dapat dimaknai bahwa distribusi kelas dominan pada kelas VIII.
2. Sebaran Data Penelitian Analisis deskriptif merupakan salah satu analisis yang digunakan untuk melihat hasil dari masing-masing variabel penelitian. Dalam penelitian ini analisis deskriptif yaitu variabel hasil belajar Pendidikan Agama Islam, kegiatan tadzkir, dan pengamalan ibadah siswa pada tingkatan Sekolah Menengah Pertama di Kota Manado. Tabel-10 Deskriptif Variabel Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
(X1)
No Interval Data
29 10 Cukup Baik
41 Baik Sekali Jumlah
Berdasarkan tabel di atas analisis deskriptif variabel hasil belajar Pendidikan Agama Islam (X1) pada kategori cukup baik berjumlah
29 responden (10%), baik berjumlah 145 responden (49%) dan baik sekali berjumlah 124 responden (41%). Hal ini dapat dimaknai 29 responden (10%), baik berjumlah 145 responden (49%) dan baik sekali berjumlah 124 responden (41%). Hal ini dapat dimaknai
(X2)
No Interval Data
61 20 Kurang Baik
2 62-68
62 21 Cukup Baik
59 Baik Jumlah
Berdasarkan tabel di atas analisis deskriptif variabel pengalaman ekstrakurikuler tadzkir (X2) pada kategori kurang baik berjumlah 61responden (20%), cukup baik berjumlah 62 responden (21%), dan baik berjumlah 175 responden (59%). Hal ini dapat dimaknai bahwa variabel kegiatan ekstrakurikuler tadzkir dominan pada kriteria baik. Tabel-12 Deskriptif Variabel Pengamalan Ibadah Siswa (Y)
No Interval Data
48 16 Kurang Baik
2 73-83
35 Cukup Baik
49 Baik Jumlah
Berdasarkan tabel di atas analisis deskriptif variabel pengamalan ibadah siswa (Y) pada kategori kurang baik berjumlah
48 responden (16%), cukup baik berjumlah 104 responden (35%), dan baik berjumlah 146 responden (49%). Hal ini dapat dimaknai bahwa variabel pengalaman ibadah siswa dominan pada kriteria baik.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Menurut Wahyu Widhiarso (2005:2) ungtuk Uji normalitas dapat menggunakan Chi-Square dalam SPSS. Hasil chi-square dikatakan normal jika mempunyai signifikan> 0.05. dari pengolahan data menggunakan SPSS 21 diperoleh hasil, yaitu: Tabel-13 Normalitas Data Variabel Hasil Belajar (X1)
Normalitas X1
Asymp. Sig.
Berdasarkan data di atas variabel hasil belajar (X1) mempunyai signifikan yaitu 0.600 hal ini dapat diuraikan 0.600> 0.05 artinya data berdistribusi normal Tabel-14 Normalitas Data Variabel Pengalaman Tadzkir (X2)
Normalitas X2
Asymp. Sig.
Berdasarkan data di atas variabel Pengalaman Tadzkir (X2) mempunyai signifikan yaitu 0.197 hal ini dapat diuraikan 0.197>
0.05 artinya data berdistribusi normal
Tabel-15 Normalitas Data Variabel Pengamalan Ibadah Siswa (Y)
Normalitas Y
Asymp. Sig.
Berdasarkan data di atas variabel pengamalan ibadah siswa (Y) mempunyai signifikan yaitu 0. 484 hal ini dapat diuraikan 0.484>
0.05 artinya data berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas Menurut Singgih Santoso (2012:234) selain error berdistribusi normal, model regresi yang baik adalah model dengan semua variabel independennya tidak berhubungan erat satu dengan yang lain. Berdasarkan hasil SPSS 21 dapat diuraikan: Tabel-16 Uji Multikolinieritas Menggunakan SPSS 21
Coefficients a
Model Collinearity Statistics Tolerance
VIF Hasil Belajar PAI
1 Pengalaman Tadzkir
Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil coefficient, hasil belajar PAI (X1), pengalaman Tadzkir (X2) dalam hal ini VIF (Variance inflation Factor) mempunyai angka berada di sekitar 1 dan tolerance lebih kearah 1 hal ini dapat disimpulkan tidak terdapat permasalahan multikolinieritas.
c. Uji Linearitas Menurut Singgih Santoso (2012:243) uji linearitas pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier ada hubungan linier antara sebuah variabel independen dengan variabel dependen. Beradasarkan hasil SPSS 21 diperoleh hasil uji linearitas, yaitu:
Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (X1)
Gambar-2 Uji Linearitas Variabel Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (X1) dengan Pengamalan Ibadah Siswa (Y)
Dari gambar di atas terlihat bahwa garis linearitas antara Variabel Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (X1) terhadap
Pengamalan Ibadah Siswa (Y) secara umum mengikuti garis diagonal, sehingga memenuhi persyaratan linearitas.
Gambar-3 Uji Linearitas Variabel pengalaman tadzkir (X2)
terhadap Pengamalan Ibadah (Y)
Dari gambar di atas terlihat bahwa garis linearitas antara Variabel pengalaman tadzkir (X2) dengan Pengamalan Ibadah (Y) secara umum mengikuti garis diagonal, sehingga memenuhi persyaratan linearitas.
d. Uji Heterokseditas Tujuan uji asumsi ini ingin mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians pada residual
(error) dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Singgih Santoso, 2012:238) berdasarkan hasil SPSS 21 diperoleh hasil, yaitu:
Gambar-4 Hasil SPSS 21 Uji Heterokseditas Berdasarkan gambar di atas tidak terjadi permasalahan heterokseditas karena data yang tersebar tidak membentuk suatu pola tertentu. Sebagaimana menurut Singgih Santoso (2012:240) jika tidak ada pola tertentu maka tidak ada permasalahan dengan heterokseditas.