METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan. 51
2. Desain Penelitian Pada penelitian ini yang diuji hipotesisnya adalah pengaruh pengaruh hasil belajar (x 1 ) terhadap pengamalan ibadah siswa (y), pengaruh kegiatan ekstrakurikuler tadzkir (x 2 ) terhadap pengamalan ibadah siswa (y), dan secara bersama-sama antara hasil belajar (x 1 ) dan kegiatan ekstrakurikuler tadzkir (x 2 ) terhadap pengamalan ibadah siswa (y).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Tempat penelitian yaitu: 14 Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota Manado, yaitu:
1. SMP Negeri 1
2. SMP Negeri 2
51 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods) (Bandung: Alfabeta, 2015), h. 11.
3. SMP Negeri 3
4. SMP Negeri 4
5. SMP Negeri 5
6. SMP Negeri 6
7. SMP Negeri 7
8. SMP Negeri 8
9. SMP Negeri 9
10. SMP Negeri 10
11. SMP Negeri 11
12. SMP Negeri 12
13. SMP Negeri 13
14. SMP Negeri 14
2. Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian yaitu bulan April sampai dengan Juni Tahun 2016
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi Populasi dibatasi sebagai sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama. 52 Populasi pada penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri yang ada di Kota Manado yang berjumlah 1340 siswa (n=1340).
2. Sampel Sampel adalah sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi. 53 Sampel pada penelitian ini adalah
52 Sutrisno Hadi, Statistik (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), h. 190.
53 Sutrisno Hadi, Loc. Cit,. h. 191 53 Sutrisno Hadi, Loc. Cit,. h. 191
yaitu: 54
x 2 NP(1 − P)
S=
d 2 (N − 1) + x 2 P(1 − P)
Dimana: S = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi P = Proporsi dalam Populasi
d = Ketelitian (Error)
x 2 = harga tabel Chi- Kuadrat untuk α yang di pilih berdasarkan rumus tersebut maka jumlah sampel yang akan ditetapkan pada penelitian ini yaitu:
3,841x1340x0,5x0,5
S=
2 0,05 (1340 − 1) + 3,841x0,5x0,5 1,286,74
S= 4,30775 S = 298,72
Berdasarkan rumus tersebut maka jumlah sampel yang akan digunakan pada penelitian ini, yaitu 298 sampel dari 1340 populasi.
54 Arikunto Sharsimi, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik) (Edisi Revisi; Jakarta: Rineke Cipta, 2015), h. 179.
D. Instrumen Penelitian
Untuk mengukur variabel dalam penelitian ini digunakan instrumen berupa lembar pertanyaan disusun berdasarkan teori-teori yang dijabarkan dalam bentuk indikator dan pertanyaan. Kategori- kategori yang digunakan dapat berupa skala likert yaitu: sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang.
E. Teknik Pengumpulan Data
a. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data di mana partisipan atau responden mengisi pertanyaan atau pernyataan kemudian setelah diisi dengan lengkap mengembalikan kepada
peneliti. 55 Pada penelitian ini kuesioner akan dibagikan kepada sampel untuk diisi berkaitan dengan pengamalan ibadah, pengetahuan agama, dan kegiatan ekstrakurikuler tadzkir.
b. Tes tertulis merupakan tes yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan siswa tentang mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada tingkat Sekolah Menengah Pertama.
c. Observasi (pengamatan) merupakan salah satu kegiatan untuk mengumpulkan data, di mana guru melakukan pengamatan terhadap beberapa siswa Sekolah Menengah Pertama berkaitan dengan pengalaman kegiatan tadzkir dan pengamalan ibadah
55 Sugiyono, Op.cit,. h. 192.
siswa Sekolah Menengah Pertama. Hal ini yang bertujuan untuk memperkuat hasil penelitian ini.
F. Pengembangan Instrumen
a. Variabel hasil belajar Pendidikan Agama Islam (X 1 )
1) Definisi Konseptual Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas
mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. 56 Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta
menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. 57 Berdasarkan definisi konseptual di atas maka hasil belajar lebih difokuskan pada pengetahuan tentang ibadah dalam hal ini salat wajib dan sunah, hal ini disebabkan karena ada kaitannya dengan pengamalan ibadah yang dibatasi pada kegiatan salat pada waktu Zuhur dan Asar.
56 Sudjana, Nana, Penilain Hasil Proses Belajar Mengajar (Edisi V; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h.3.
57 Zakiyah Dradjat, Peranan Penting Pendidikan Agama Islam, Artikel: http://jaririndu.blogspot.co.id/2012/05/peranan-penting-pendidikan-agama-islam.html
2) Definisi Operasional Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Sekolah Menengah Pertama khususnya pada sub materi tentang salat wajib dan sunah.
3) Kisi-Kisi Instrumen Kisi-kisi instrumen variabel hasil belajar Pendidikan Agama Islam sebagaimana uraian di bawah ini, yaitu: Tabel-1 Kisi-Kisi Instrumen Variabel hasil belajar Pendidikan
Agama Islam (X 1 )
Butir Skala Definisi Variabel
Indikator
Soal Pengukuran Hasil
1-5 Skala pendidikan
belajar
1. Pengetahuan
Ordinal agama
tentang Salat
6-10 (X 1 )
Tentang Puasa
pengetahuan
11-15 yang
3. Pengetahuan
dimiliki
Tentang Rukun
oleh siswa SMP
Islam
berkaitan
16-20 dengan
4. Pengetahuan
Tentang Rukun
Pengetahuan
Iman
Agama Islam
4) Hasil Uji Coba Instrumen (a) Pengujian Validitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur 58 . Menurut Sugiyono Instrumen dikatakan valid jika hasil korelasi nilai butir soal dengan total soal mempunyai nilai korelasi (r) > 0,30. Tabel-2 Validitas Butir Soal Variabel Hasil Belajar PAI
(X1)
Butir Standar
Keterangan Soal
0.30 Valid Berdasarkan tabel di atas terlhat bahwa uji validitas
variabel hasil belajar Pendidikan Agama Islam semuanya
58 Sugiyono, Op.cit,. h. 168.
valid dimana mempunyai angka korelasi > 0.30 di mana korelasi tertinggi yaitu butir soal 7,8, dan 14 dengan nilai korelasi 0.700 dan terendah yaitu butir soal nomor 6 dengan nilai korelasi 0.330
(b) Pengujian Reliabilitas Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang
sama, akan menghasilkan data yang sama. 59 Pengujian reliabilitas menggunakan teknik belah dua dari Spearman Brown (Split Half), dengan rumus:
2r b
1+r b Dimana:
r i = reliabilitas internal seluruh instrumen r b = korelasi produk momen antara belahan pertama dan kedua Reliabilitas butir soal variabel penelitian dengan menggunakan spearman hasil belajar (X1) yaitu 0.641 hal ini dapat bahwa seluruh butir soal pada penelitian ini mempunyai nilai > 0.60 artinya butir soal pada penelitian ini yaitu reliabel.
59 Sugiyono, Ibid,. h. 168.
b. Variabel pengalaman Ekstrakurikuler Tadzkir (X 2 )
1) Definisi Konseptual Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berwenang di sekolah
atau madrasah. 60
2) Definisi Operasional Kegiatan ekstrakurikuler tadzkir adalah kegiatan-kegiatan keagamaan yang diikuti oleh siswa dan sudah diprogramkan oleh sekolah
3) Kisi-Kisi Instrumen Kisi-kisi instrument variabel Kegiatan ekstrakurikuler tadzkir
(X 2 ) sebagaimana uraian di bawah ini:
Ekstrakurikuler di Sekolah. http://ariefyuri.blogspot.co.id/2009/03/pentingnya-kegiatan-ekstrakurikuler.html
60 Arief Yuri,
Pentingnya
Kegiatan
Tabel-3 Kisi-Kisi
Instrumen
Variabel Pengalaman
Ekstrakurikuler Tadzkir (X 2 )
Butir Skala Definisi Variabel
Indikator
Soal Pengukuran Kegiatan
1-5 Skala ekstrakurikuler
1. Tujuan
Ordinal tadzkir
mengikuti Tadzkir
3. Manfaat
11-15
mengikuti Tadzkir
4) Hasil Uji Coba Instrumen (a) Pengujian Validitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur. 61 Menurut Sugiyono Instrumen dikatakan valid jika hasil korelasi nilai butir soal dengan total soal mempunyai nilai korelasi (r) > 0,30.
61 Sugiyono, Loc.cit,. h. 168.
Tabel-4 Validitas Butir Soal Variabel Pengalaman
ekstrakurikuler Tadzkir (X2)
Butir Standar
Keterangan Soal
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa uji validitas variabel kegiatan ekstrakurikuler tadzkir semuanya valid dimana mempunyai angka korelasi > 0.30 di mana korelasi tertinggi yaitu butir soal 3 dengan nilai korelasi 0.879 dan terenadah yaitu butir soal nomor 11 dengan nilai korelasi 0.462.
(b) Pengujian Reliabilitas Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang
sama, akan menghasilkan data yang sama. 62 Pengujian
62 Sugiyono, Ibid,. h. 168.
reliabilitas menggunakan teknik belah dua dari Spearman Brown (Split Half), dengan rumus:
2r b
1+r
Dimana: r i = reliabilitas internal seluruh instrumen
r b = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua Reliabilitas butir soal variabel penelitian dengan menggunakan spearman Brown pengalaman ekstrakurikuler tadzkir (X2) yaitu 0.690 hal ini dapat bahwa seluruh butir soal pada penelitian ini mempunyai nilai > 0.60 artinya butir soal pada penelitian ini yaitu reliabel.
c. Variabel Pengamalan Ibadah Siswa (Y)
1) Definisi Konseptual Pengamalan mempunyai arti proses, perbuatan, cara mengamalkan, melaksanakan, pelaksanaan penerapan,
proses (perbuatan) menunaikan kewajiban, tugas. 63 Berdasarkan definisi konseptual di atas maka pengamalan lebih difokuskan pada pengamalan salat baik itu salat Zuhur dan Asar, karena hal ini dapat diamati oleh guru karena
63 Fatih Alam, Loc.cit,. h. 2.
bertepatan dengan pelaksanaan kegiatan pembelajaran di Sekolah.
2) Definisi Operasional Pengamalan ibadah siswa adalah suatu sikap dimiliki siswa yang menjalankan secara rutin kegiatan baik salat fardhu maupun salat sunah yang teramati oleh guru khususnya salat Zuhur dan Asar.
3) Kisi-Kisi Instrumen Tabel-5 Kisi-Kisi Instrumen Variabel Pengamalan Ibadah
Siswa (Y)
Butir Skala Definisi Variabel
Indikator
Soal Pengukuran Pengalaman
1-5 Skala Agama Islam (Y)
1. Melaksanakan
Ordinal adalah
Salat
6-10 sikap
11-15 menjalankan
Orang Tua
secara
16-20 kegiatan
4) Hasil Uji Coba Instrumen (a) Pengujian Validitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti
Ibadah Siswa (Y)
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa uji validitas variabel pengamalan ibadah semuanya valid dimana
64 Sugiyono, Loc.cit,. h. 168.
65 Sugiyono, Ibid,. h. 174 65 Sugiyono, Ibid,. h. 174
(b) Pengujian Reliabilitas Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang
sama, akan menghasilkan data yang sama. 66 Pengujian reliabilitas menggunakan teknik belah dua dari Spearman Brown (Split Half), dengan rumus:
2r b
1+r b Di mana:
r i = reliabilitas internal seluruh instrumen r b = korelasi produk momen antara belahan pertama dan kedua Reliabilitas butir soal variabel penelitian dengan menggunakan spearman Brown pengamalan ibadah siswa (Y) yaitu 0.750 hal ini dapat bahwa seluruh butir soal pada penelitian ini mempunyai nilai > 0.60 artinya butir soal pada penelitian ini yaitu reliabel.
66 Sugiyono, Loc.cit,. h. 168.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian terdiri dari:
1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berkenaan dengan bagaimana
menggambarkan, menjabarkan, atau menguraikan data sehingga mudah dipahami. 67 Pada penelitian ini diuraikan masing-masing 3 (tiga) variabel yaitu hasil belajar Pendidikan Agama Islam (X 1 ), kegiatan ekstrakurikuler tadzkir (X 2 ), dan pengamalan ibadah siswa (Y).
cara
mendeskripsikan,
2. Analisis Statistik Regresi Sederhana dan Berganda Analisis regresi sederhana adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk mendefinisikan hubungan linier antara satu variabel predictor (independent, X) dan satu variabel respon (dependent, Y).
Jika pengukuran pengaruh antar variabel melibatkan lebih dari satu variabel bebas (X 1 ,X 2 ,X n ,) dinamakan analisis regresi linier berganda, dikatakan liner karena setiap estimasi atas nilai diharapkan mengalami peningkatan atau penurunan mengikuti
67 Syofian Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian (Cet. II; Jakarta: Grafindo Persada, 2012), h. 2.
garis lurus. Persamaan estimasi regresi linier berganda sebagai berikut 68 :
Y = a+b 1 x 1 +b 2 x 2 +b n x n +
Keterangan: a= nilai konstanta
b 1 ,b 2 ,b n , = nilai koefisien regresi variabel x 1 ,x 2 ,x n sebenarnya secara statistik penggunaan nilai konstanta dilakukan jika satuan-satuan variabel x dan variabel y tidak sama. Sebaliknya jika variabel x dan variabel y baik linier sederhana maupun linier berganda mempunyai satuan yang sama, maka nilai konstanta dihilangkan atau diabaikan dengan asumsi setiap perubahan variabel y akan proporsional dengan
perubahan nilai variabel bebas (x). 69
G. Hipotesis Statistik
Hiptesis Satu:
H 0 .: ρ 1 =0 : artinya tidak ada pengaruh yang signifikan pengetahuan agama terhadap pengamalan ibadah siswa Sekolah Menengah Pertama di Kota Manado
68 Danang Sunyoto dan Ari Setiawan, Statistik Kesehatan “Parametrik, Non Parametrik, Validitas dan Reliabilitas (Cet. I; Yogyakarta: Nuha Medika, 2013), h. 206.
69 Ibid,. h. 206.
H 1 .: ρ 1 ≠ 0 : artinya ada pengaruh yang signifikan pengetahuan agama terhadap pengamalan ibadah siswa Sekolah Menengah Pertama di Kota Manado
Hipotesis Dua
H 0 .: ρ 2 =0 : artinya tidak ada pengaruh yang signifikan kegiatan ekstrakurikuler tadzkir terhadap pengamalan ibadah siswa Sekolah Menengah Pertama di Kota Manado
H 1 .: ρ 2 ≠0 : artinya ada pengaruh yang signifikan kegiatan ekstrakurikuler tadzkir terhadap pengamalan ibadah siswa Sekolah Menengah Pertama di Kota Manado