KESIMPULAN DAN SARAN

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tentang uji komparatif usahatani pembesaran ikan nila merah karamba di waduk dan genangan air hujan di Kabupaten sukoharjo ini, kesimpulan yang dapat diambil antara lain :

1. Rata-rata produksi pada usahatani pembesaran ikan nila merah karamba di waduk berbeda dengan usahatani pembesaran ikan nila merah karamba di genangan air, yaitu sebesar 133,13 Kg/MP untuk rata-rata produksi pembesaran ikan nila merah karamba di waduk yang besarnya 151,97 Kg/MP untuk rata-rata produksi pembesaran ikan nila merah karamba di genangan air.

2. Penerimaan usahatani dalam penelitian ini dihitung dengan mengalikan besarnya produksi ikan nila merah dengan harga jualnya. Tingginya produktivitas dan harga jual ikan hasil budidaya di waduk menyebabkan penerimaan yang diterima petani ikan karamba di waduk berbeda dengan penerimaan yang diterima petani ikan karamba di genangan air , yaitu sebesar Rp 33.003.281,25/MP yang berbeda daripada penerimaan usahatani pembesaran ikan nila merah karamba di genangan sebesar Rp 22.485.416,67/MP.

3. Produktivitas dalam satu kali masa pembesaran dari usahatani pembesaran ikan nila merah karamba diwaduk lebih kecil dibanding dengan usahatani pembesaran ikan nila merah karamba di genangan hujan, yaitu sebesar untuk usahatani pembesaran ikan nila merah karamba diwaduk 0,63 kg/m2 dan 0,79 kg/m2 untuk usahatani pembesaran ikan nila merah karamba di genangan hujan. Dari uji t disimpulkan tidak ada perbedaan yang nyata antara pembesaran ikan nila merah karamba di waduk dengan ikan nila merah di genangan air hujan.

4. Pendapatan usahatani ikan nila merah dihitung dengan mengurangkan penerimaan dengan biaya usahatani pembesaran ikan nila merah karamba. Besarnya pendapatan usahatani pembesaran ikan nila merah karamba di

67

commit to user

68

waduk adalah Rp 5.878.450,52 /MP, sedangkan pendapatan usahatani pembesaran ikan nila merah karamba di genangan air sebesar Rp 5.919.802,22 /MP. Dari uji t disimpulkan pendapatan usahatani pembesaran ikan nila merah karamba diwaduk tidak berbeda berbeda dibanding dengan pendapatan usahatani pembesaran ikan nila merah karamba digenangan air hujan.

5. R/C Ratio pada usahatani pembesaran ikan nila merah karamba di waduk besarnya 1,26 sedangkan R/C Ratio pada usahatani pembesaran ikan nila merah karamba di genangan air hujan 1,18. Nilai R/C Ratio kedua usahatani lebih dari 1 yang menunjukkan bahwa kedua usahatani efisien dengan nilai R/C Ratio pada usahatani pembesaran ikan nila merah karamba di waduk lebih tinggi. Dari uji t dapat disimpulkan tidak berbeda antara pembesaran ikan nila merah karamba di waduk dengan ikan nila merah di genangan air hujan.

6. Nilai Increamental B/C Ratio yang merupakan perbandingan antara benefit (penerimaan) dengan selisih cost (biaya) antara usahatani pembesaran ikan nila merah karamba di waduk dan genangan air hujan adalah sebesar 1,00. Nilai Increamental B/C Ratio tersebut lebih dari satu, hal ini berarti bahwa usahatani pembesaran ikan nila merah karamba di waduk dan di genangan air hujan memberikan kemanfaatan atau menguntungkan untuk diusahakan.

7. Usahatani Pembesaran Ikan Nila Merah Karamba di Waduk menunjukkan nilai negatif (L<0) batas bawah keuntungan yaitu sebesar Rp. -76.287.346,48 yang artinya usahatani tersebut menanggung risiko. Usahatani Pembesaran Ikan Nila Merah Karamba di Genangan Air Hujan menunjukkan nilai negatif (L<0) batas bawah keuntungan yaitu sebesar Rp. -148.515.779,22 yang artinya usahatani tersebut menanggung risiko.

B. Saran

1. Dari hasil penelitian menunjukkan perkembangan yang positif untuk berbudidaya ikan nila merah karamba baik untuk yang di waduk maupun genangan air hujan. Maka di himbau kepada masyarakat untuk dapat memanfaatkan genangan air yang sudah ada untuk berbudidaya ikan nila

commit to user

69

merahn karamba di waduk dan genangan karena sama-sama memberikan kemanfaatan.

2. Permerintah diharapkan dapat memberikan alternatif pakan yang lain dan tidak tergantung pada pakan pabrikan yang harganya terus melambung tinggi. Pemberian bantuan langsung berupa karamba apung, bibit dan subsidi pakan.