METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Dasar Penelitian

Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik . Deskriptif analitik memiliki ciri-ciri memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang dan aktual dimana data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis Sedangkan teknik pelaksanaanya dengan teknik survey, yaitu cara pengumpulan data dari sejumlah unit atau individual dalam jangka waktu yang bersamaan melalui alat pengukur berupa daftar pertanyaan yang berbentuk kuesioner (Surakhmad, 1994).

B. Metode Penentuan Sampel

1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan sengaja di Kabupaten Sukoharjo dengan pertimbangan bahwa di Kabupaten Sukoharjo terdapat usahatani pembesaran ikan nila merah karamba di waduk dan genangan air hujan. Selain itu Kabupaten Sukoharjo juga memiliki fasilitas-fasilitas dalam pengembangan usaha budidaya perikanan yang berupa balai benih ikan. Pada tahun 2009 produksi dari usahatani pembesaran ikan nila merah karamba di Kabupaten Sukoharjo mencapai 343,130 ton dengan jumlah karamba pembudidayaan ikan nila merah sebanyak 1334 unit (Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo, 2009).

27

commit to user

Tabel 4 Jumlah Petani, Jumlah Karamba dan Luas Karamba Budidaya pembesaran ikan nila merah karamba di Kabupaten Sukoharjo.

No

Lokasi Budidaya

Petani (Orang)

Banyaknya Karamba

(Unit)

Luas (m 2 )

2 Genangan Air Hujan

Sukoharjo

Kenep Kriwen Bulakan Sonorejo

1334 22363 Sumber : Dinas Pertanian Sub Perikanan Kabupaten Sukoharjo, 2010

Berdasarkan data Tabel 4 menunjukkan petani yang mengusahakan pembesaran ikan di genangan air hujan lebih banyak dari pada di waduk, terlihat dari 3 Kecamatan yang mengusahakan di genangan air hujan dan 1 yang mengusahakan di waduk. Jumlah unit karambanyapun rata-rata lebih banyak yang di genangan air hujan dan juga luasa karamba itu sendiri. Di pilih Kecamatan Bendosari sebagai Kecamatan sampel untuk budidaya ikan nila merah karamba di waduk sedangkan Kecamatan Sukoharjo, Kecamatan Grogol, Kecamatan Tawangsari sebagai Kecamatan sampel untuk budidaya ikan nila merah karamba di genangan air hujan dengan pertimbangan bahwa pada Kecamatan tersebut merupakan sentra produksi ikan nila merah Karamba di Kabupaten Sukoharjo yang di budidayakan di waduk dan genangan air hujan sehingga akan dapat mewakili keadaan sebenarnya usaha pembesaran ikan nila merah Karamba di Kabupaten Sukoharjo.

2. Metode Penentuan Responden Singarimbun dan Efendi (1989) menyatakan bahwa bila data dianalisis dengan statistik parametik, maka jumlah sampel harus besar sehingga dapat mengikuti distribusi normal. Sampel yang jumlahnya besar yang distribusinya normal adalah sampel yang jumlahnya ≥ 30.

commit to user

Penentuan petani sampel untuk pembesaran ikan nila merah karamba di waduk dilakukan secara sensus dimana seluruh petani sampel menjadi responden. Kecamatan Bendosari merupakan satu-satunya Kecamatan yang membudidayakan ikan nila merah karamba di waduk dimana yang diamati dalam penelitian ini adalah sebanyak 21 orang. Hal ini dikarenakan hanya terdapat satu Kecamatan yaitu Kecamatan Bendosari yang membudidayakan ikan nila merah karamba di waduk, sehingga seluruh petani pembesaran ikan nila merah karamba pada Kecamatan tersebut dijadikan sebagai responden. Adapun jumlah petani pembesaran ikan nila merah karamba pada genangan air hujan yang dijadikan sebagai sampel adalah sebanyak 30 orang.

Penentuan jumlah sampel petani untuk budidaya ikan nila merah karamba di genangaan air hujan dari masing-masing desa dilakukan secara proporsional, yaitu penentuan jumlah sampel berdasarkan jumlah populasinya dengan menggunakan rumus:

ni =

Nk

x 30 Dimana :

ni : Jumlah petani sampel dari setiap Kecamatan Nk : Jumlah petani dari tiap Kecamatan sampel yang memenuhi syarat

sebagai petani sampel N : Jumlah petani dari seluruh Kecamatan sampel yang memenuhi

syarat sebagai petani sampel

30 : Jumlah seluruh petani sampel yang dikehendaki Dengan menggunakan rumus diatas, maka jumlah petani sampel dari tiap desa terpilih dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 6.

commit to user

Tabel 5. Penentuan Jumlah Responden Usaha Pembesaran Ikan nila merah

Karambadi Kabupaten Sukoharjo

No

Kecamatan

Sampel Petani Pembesaran

Ikan nila merah Karamba

di Waduk

Sampel Petani Pembesaran Ikan nila merah Karamba di Genangan

Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan bahwa jumlah petani sampel untuk Pembesaran Ikan nila merah Karamba di Waduk yaitu di Kecamatan Bendosari sebanyak 21 orang petani ikan nila merah Karamba namun pada kenyataannya jumlah petani hanya 16 orang jadi petani sampel yang di ambil untuk yang di waduk sebanyak 16 orang. Sedangkan Pembesaran Ikan nila merah Karamba di Genangan air hujan terdapat 30 orang petani ikan nila merah karamba yang terdiri dari dari Kecamatan Grogol sebanyak 8 orang petani ikan nila merah Karamba, Kecamatan Sukoharjo sebanyak 21 orang petani ikan nila merah Karamba, Kecamatan Tawangsari sebanyak 1 orang petani ikan nila merah Karamba. Cara pengambilan sampel untuk yang di Waduk dilakukan secara sensus yaitu seluruh petani sampel menjadi responden sedangkan untuk yang di genangan menggunakan simple random sampling yaitu pengambilan responden secara acak.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer Data primer adalah data yang diambil secara langsung dari petani yang mendukung dalam penelitian. Data primer dapat berupa karakteristik petani, penggunaan sumber produksi, besarnya produksi, besarnya biaya usahatani dan penerimaan usahatani. Secara teknis dapat dilakukan dengan cara wawancara kepada petani selaku responden dan pihak-pihak yang berkaitan dengan penelitian, serta dilakukan dengan

commit to user

cara observasi yaitu pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian.

2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara mengutip data laporan maupun dokumen dari lembaga atau instansi yang ada hubungannya dengan penelitian, dalam hal ini adalah Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Perikanan Kabupaten Sukoharjo. Secara teknis data sekunder dapat dilakukan dengan cara pencatatan.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara Teknik ini dilakukan untuk pengumpulan data primer berdasarkan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.

2. Pencatatan Teknik ini dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder yaitu dengan mencatat data yang telah ada pada instansi atau lembaga terkait yang diperlukan dalam penelitian ini.

3. Observasi Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung pada obyek yang akan diteliti.

E. Metode Analisis Data

1. Untuk mengetahui produktivitas pembesaran ikan nila merah karamba dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

m ( karamba Luas karamba

produksi musim satu dalam nila ikan produksi Hasil produksi tas Produktifi tas = 2

2. Untuk mengetahui pendapatan usahatani pembesaran ikan nila merah karamba menggunakan rumus : Pd U = Pr U – Bm

= Hx.Y - Bm

commit to user

Keterangan : Pd U : Pendapatan usahatani pembesaran ikan nila merah karamba

(Rp/U/MP)

Pr U : Penerimaan usahatani pembesaran ikan nila merah karamba

(Rp/U/MP)

BU : Biaya usahatani pembesaran ikan nila merah karamba

(Rp/U/MP)

Hx : Harga produksi usahatani pembesaran ikan nila merah

karamba ( Rp/kg)

Y : Hasil produksi usahatani pembesaran ikan nila merah karamba

(Kg/U/MP)

Bm : Biaya mengusahakan usahatani pembesaran ikan nila merah

karamba (Rp/U/MP)

3. Untuk mengetahui nilai efisiensi usahatani pembesaran ikan nila merah karamba digunakan Revenue Cost Ratio

R/C Ratio =

BU

Pr U

Keterangan: Pr U

: Penerimaan usahatani pembesaran ikan nila merah

karamba(Rp/U/MP)

BU

: Biaya usahatani

pembesaran

ikan nila merah

karamba(Rp/U/MP)

Kriteria : R/C>1, berarti usahatani pembesaran ikan nila merah karamba efisien. R/C=1, berarti usahatani pembesaran ikan nila merah karamba “break even

point ”/belum efisien R/C<1, berarti usahatani pembesaran ikan nila merah karamba tidak

efisien. Untuk menguji hipotesis yang diajukan, maka dilakukan uji komparasi dengan menggunakan uji t (t-test). Sebelum uji t dilakukan, perlu diketahui

F hitung , dimana F hitung dapat diketahui dengan rumus :

commit to user

F hitung = Dimana :

S 1 2 = Varian besar S 2 2 = Varian kecil

Sedangkan besarnya S dapat dihitung dengan rumus :

Xi X

Dengan uji hipotesis : Ho : X1 = X2

Hi : X1 ≠ X2

Kriteria pengambilan keputusan :

a. Jika F hitung < F tabel (tingkat kepercayaan 95%, berarti dinyatakan varian homogen). Dengan :

1) Jika n 1 = n 2 maka digunakan uji t-test dengan memakai rumus polled varians atau separated varians dengan ketentuan

dk =n 1 +n 2 – 2.

2) Jika n 1 ≠n 2 maka digunakan rumus pooled varians.

b. Jika F hitung ≥ F tabel, berarti dinyatakan varian tidak homogen.

1) Jika n 1 =n 2 maka digunakan uji t-test dengan memakai rumus polled varians atau separated varians dengan ketentuan

dk = n 1 – 1 atau n 2 – 1.

2) Jika n 1 ≠n 2 maka digunakan rumus separated varians

Rumus polled varians

ùê

n Sd n Sd

Rumus separated varians

Sd

Sd

commit to user

Dengan uji hipotesis : Ho : X1 = X2

Hi : X1 ≠ X2

Keterangan :

X 1 = Rata-rata Produktifitas / Pendapatan / Efisiensi pada usahatani ikan

nila merah karamba di waduk(Rp/ U/ MP)

X 2 = Rata-rata Produktifitas / Pendapatan / Efisiensi pada usahatani ikan

nila merah karamba di genangan (Rp/ U/ MP) Sd 1 2 = Varian Produktifitas / Pendapatan / Efisiensi pada usahatani ikan

nila merah karamba diwaduk Sd 2 2 = Varian Produktifitas / Pendapatan / Efisiensi pada usahatani ikan

nila merah karamba digenangan n 1 = Jumlah petani sampel usahatani padi ikan nila merah karamba di

waduk n 2 = Jumlah petani sampel usahatani ikan nila merah karamba di

genangan Dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika t hitung > t tabel, maka hipotesis (Hi) diterima yang berarti ada beda nyata. Jadi produktifitas/pendapatan/efisiensi usahatani ikan nila merah karamba di waduk berbeda daripada usahatani ikan nila merah karamba di genangan.

b. Jika t hitung ≤ t tabel, maka hipotesis (Hi) ditolak yang berarti tidak ada beda nyata. Jadi produktifitas/pendapatan/efisiensi usahatani ikan nila merah karamba di waduk tidak berbeda atau sama dengan pendapatan usahatani ikan nila merah karamba di genangan.

4. Untuk menilai kemanfaatan usahatani digunakan Increamental B/C Ratio, dihitung dengan rumus sebagai berikut :

C B al Increament al

Keterangan :

commit to user

DB = Selisih penerimaan usahatani ikan nila merah karamba di waduk dan usahatani ikan nila merah karamba di genangan (Rp/ U/ MP).

DC = Selisih biaya usahatani ikan nila merah karamba di waduk dan usahatani ikan nila merah karamba di genangan (Rp/ U/ MP). Kriteria : B/C > 1 Usahatani ikan nila merah karamba di waduk lebih memberikan

kemanfaatan daripada usahatani ikan nila merah karamba di genangan

B/C = 1 Usahatani ikan nila merah karamba di waduk memberikan kemanfaatan yang sama dengan usahatani ikan nila merah karamba di genangan.

B/C < 1 Usahatani ikan nila merah karamba di waduk tidak memberikan

kemanfaatan atau tidak menguntungkan

5. Risiko Untuk menghitung besarnya risiko usahatani pembesaran ikan nila merah karamba adalah dengan menggunakan perhitungan koefisien variasi dan batas bawah pendapatan.

Koefisien variasi merupakan perbandingan antara risiko yang harus ditanggung oleh pengusaha pembesaran ikan nila merah dengan jumlah pendapatan yang akan diperoleh, secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :

keterangan : CV (coefficient of variation) = koefisien variasi usahatani pembesaran ikan

nila merah karamba

V = simpangan baku pendapatan usahatani pembesaran ikan nila merah karamba (Rupiah)

E = pendapatan rata-rata usahatani pembesaran ikan nila merah karamba (Rupiah)

commit to user

Sebelum mengukur koefisien variasi harus mencari pendapatan rata- rata usahatani pembesaran ikan nila merah karamba dan simpangan bakunya, yang dirumuskan sebagai berikut :

E=

keterangan :

E = pendapatan rata-rata usahatani pembesaran ikan nila merah karamba (Rupiah) Ei = pendapatan usahatani pembesaran ikan nila merah karamba (Rupiah) n = jumlah bulan dalam satu tahun

Adapun dalam perhitungan analisis ragam dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan :

= ragam

= jumlah bulan dalam satu periode usaha

E = pendapatan rata-rata usahatani pembesaran ikan nila merah

karamba (Rupiah) Ei = pendapatan usahatani pembesaran ikan nila merah karamba

(Rupiah) Untuk mengetahui batas bawah pendapatan digunakan rumus : L = E – 2V keterangan : L

= batas bawah pendapatan usahatani pembesaran ikan nila merah

karamba (Rupiah)

E = pendapatan rata-rata usahatani pembesaran ikan nila merah

karamba (Rupiah)

V = simpangan baku usahatani pembesaran ikan nila merah karamba

(Rupiah)

commit to user

Semakin besar nilai CV menunjukkan bahwa risiko yang harus ditanggung produsen semakin besar. Kriteria yang digunakan adalah apabila nilai CV ≤ 0,5 atau L ≥ 0 menyatakan bahwa produsen akan selalu terhindar dari kerugian. Dan apabila nilai CV > 0,5 atau L < 0 berarti ada peluang kerugian yang akan diderita oleh produsen (Hernanto, 1993).

commit to user