12 Hasil Regresi Model
Tabel 4.12 Hasil Regresi Model
Dependent Variable: SHU Method: Least Squares Date: 11/01/12 Time: 07:04 Sample: 1 94 Included observations: 94
Variable
Coefficien
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C -0.034454
0.999997 Mean dependent var
31.40213 Adjusted R-squared
0.999997 S.D. dependent var
30.01065 S.E. of regression
0.049344 Akaike info criterion
-3.118293 Sum squared resid
0.214266 Schwarz criterion
-2.955955 Log likelihood
152.5598 F-statistic
6880046. Durbin-Watson stat
1.701952 Prob(F-statistic)
Sumber : Print out hasil eviews 3.0 , 2011
Dari tabel tersebut dapat disusun persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = -0.034454 + 0,100184MS + 0.088604ML + 0,004093JA + 0,052051VU +
0,011666 BU + µ Dari hasil regresi diatas akan dilakukan uji statistik yang meliputi uji t (uji tiap-tiap individu secara variabel), uji F (secara bersama-sama), dan uji R 2 (koefisien determinasi). Selain itu akan dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi multikolinearlitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi.
a. Hasil Uji t (t Test)
Uji t adalah uji secara individual dari semua koefisien regresi (Two Tail). Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independent secara individu terhadap variabel dependen, dengan asumsi variabel independent lainnya konstan. Selanjutnya dengan melihat hasil probabilitas t, Apabila probabilitas t kurang dari tingkat signifikansi 5% (0,05) maka variable independent tersebut memiliki pengaruh terhadap variable dependent dan sebaliknya jika probabilitas t lebih dari signifikansi 5% (0,05) maka variable independent tersebut tidak berpengaruh terhadap variable dependent.
Table 4.13
Hasil Uji t
Modal Sendiri
Berpengaruh (signifikan α=5%)
Modal luar
Berpengaruh (signifikan α=5%)
Jumlah anggota
Tidak berpengaruh (tidak signifikan)
Volume usaha
Berpengaruh (signifikan α=5%)
Bidang usaha
Tidak berpengaruh (tidak signifikan)
Sumber : Hasil pengolahan print out eviews 3.0 , 2011 Sumber : Hasil pengolahan print out eviews 3.0 , 2011
2) Pada variabel modal luar, diperoleh probabilitas t sebesar 0,0000 lebih kecil dari signifikansi 5% (0,0000 < 0,05), sehingga variabel modal luar berpengaruh terhadap variabel sisa hasil usaha koperasi.
3) Pada variabel jumlah anggota, diperoleh probabilitas t sebesar 0,1156 lebih besar dari signifikansi 5% (0,1156 > 0,05), sehingga variabel jumlah anggota tidak berpengaruh terhadap variabel sisa hasil usaha koperasi.
4) Pada variabel volume usaha, diperoleh probabilitas t sebesar 0,0000 lebih kecil dari signifikansi 5% (0,0000 < 0,05), sehingga variabel volume usaha berpengaruh terhadap variabel sisa hasil usaha koperasi
5) Dan pada variabel bidang usaha, diperoleh probabilitas t sebesar 0,3552 lebih besar dari signifikansi 5% (0,3552 > 0,05), sehingga variabel bidang usaha tidak berpengaruh terhadap variabel sisa hasil usaha koperasi.
Dari hasil analisis diatas, diperoleh kesimpulan bahwa dari Dari hasil analisis diatas, diperoleh kesimpulan bahwa dari
b. Hasil Uji F (Analisis Varians)
Uji ini untuk menguji signifikansi secara bersama-sama atas semua koefisien regresi.
1) Hipotesis : Jika probabilitas F kurang dari signifikansi 5% (0,05) maka secara bersama-sama variable independent berpengaruh secara simultan terhadap variable dependent, dan sebaliknya jika probabilitas F lebih besar dari signifikansi 5% (0,05) maka secara bersama-sama variable penjelas atau variable independent tidak berpengaruh terhadap variable dependent.
2) Kriteria pengujian Apabila probabilitas F lebih kecil dari signifikansi 5% (F < 0,05) maka variable independent berpengaruh terhadap variable dependent (signifikan) dan apabila probabilitas F lebih besar dari signifikansi 5% (F > 0,05) maka variable independent tidak berpengaruh terhadap variable dependent (tidak signifikan)
3) Hasil pengujian
Berdasarkan hasil perbandingan probabilitas F dengan tingkat signifikansi 5% (0,05) dapat disimpulkan bahwa variable independent yaitu variable modal sendiri, modal luar, jumlah anggota, volume usaha dan bidang usaha secara bersama-sama berpengaruh secara simultan terhadap variable dependent yaitu sisa hasil usaha koperasi.
c. Hasil Nilai R 2 (Koefisien Determinasi)
Perhitungan R 2 digunakan untuk mengukur sejauh mana pengaruh variable independen terhadap variable dependen, dimana nilai koefisien determinasi adalah antara 0 sampai 1. Koefisien ini menunjukkan prosentase dari variasi total nilai-nilai variable yang dijelaskan oleh sekumpulan variable yang lain. Sisanya sebesar 1-R kuadrat menunjukkan besarnya prosentase sumbangan oleh faktor- faktor lain diluar model.
Dari hasil perhitungan nilai R kuadrat sebesar 0.999997, berarti bahwa 99,9997% perubahan keuntungan total atau sisa hasil usaha koperasi dipengaruhi oleh variabel modal sendiri, modal luar, jumlah anggota, volume usaha dan bidang usaha, sedangkan sisanya Dari hasil perhitungan nilai R kuadrat sebesar 0.999997, berarti bahwa 99,9997% perubahan keuntungan total atau sisa hasil usaha koperasi dipengaruhi oleh variabel modal sendiri, modal luar, jumlah anggota, volume usaha dan bidang usaha, sedangkan sisanya
Multikolinearitas menunjukkan adanya korelasi antara variabel independent yang satu dengan variabel independent yang lain. Jika diantara dua variabel dependen terdapat korelasi, sehingga nilai koefisien korelasi sama dengan satu, maka koefisien-koefisien menjadi tidak dapat ditaksir dan nilai standard error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga.
Salah satu
cara mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas adalah dengan menggunakan metode pendekatan Kautsoyianis. Metode Kautsoiyanis ini dilakukan dengan cara mencoba memasukkan variable bebas kemudian membandingkan nilai r yang telah dikuadratkan dari hasil
matrik korelasi dengan nilai R 2 . Jika nilai (koefisien) r 2 lebih kecil dari R 2 hasil regresi linier, maka dalam model tersebut tidak terdapat masalah multikolinearitas, begitu pula sebaliknya. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :