Jurnalis berdasarkan jenis media Jurnalis Surat Kabar
2.2. Jurnalis berdasarkan jenis media Jurnalis Surat Kabar
Secara umum, profesi sebagai jurnalis di surat kabar dinilai memiliki prestis yang lebih tinggi daripada jurnalis di media lainnya. Penempatan jurnalis surat kabar di posisi tinggi ini terkait dengan karakteristik surat kabar itu sendiri.
377 Hasil wawancara mendalam dengan Triendah Febriani pada hari Senin, 21 Maret 2011 377 Hasil wawancara mendalam dengan Triendah Febriani pada hari Senin, 21 Maret 2011
kayaknya orang kerja di media cetak walaupun kita gak ngerti apa-apa tapi terpacu buat ngerti apa-apa. Kayak misalnya mengkaji masalah atau mungkin pemikiran apa atau mungkin info apa, terpacu istilahnya untuk lebih aware begitu. 378
Kedua, pola kerja jurnalis surat kabar dinilai lebih berat karena deadline yang lebih ketat. Hal itu seperti diutarakan oleh Dhyanayu Lutfia Almitra (2008) berikut:
Wartawan itu terutama wartawan media massa deadline nya ketoke tick
banget i lho. Dalam satu hari itu harus ngejar berapa orang,berapa berita yang harus,ya mondar-mandir sana-sini,kayake ki kok ya rodo kabotan. Nek buat aku sendiri lho ya, Yo mungkin aku pikirkan dulu lah. 379
Sejauh ini, surat kabar dinilai sebagai media yang paling ketat dalam hal penulisan dan juga deadline. Kedua hal itu membuat jurnalis surat kabar dinilai sebagai pekerjaan yang lebih berat dari jurnalis di media lain.
Secara umum, jurnalis surat kabar dinilai negatif. Hal itu terlihat dari kurang antusiasnya mereka mengenai profesi sebagai jurnalis ini.
kalo cetak dia terbit tiap hari, deadlinenya tiap hari. Kalau cetak itu di bawah tekanan sekali, 24 jam
harus siap gitu sih, saya tidak suka, hehe 380
378 Hasil wawancara mendalam dengan Dian Erika pada hari Minggu, 8 Mei 2011 379 Hasil wawancara mendalam dengan Dyanayu Lutfi Almitra pada hari Jumat, 13 Mei 2011 380 Hasil wawancara mendalam dengan Agnes Amanda pada hari Rabu, 23 Februari 2011 378 Hasil wawancara mendalam dengan Dian Erika pada hari Minggu, 8 Mei 2011 379 Hasil wawancara mendalam dengan Dyanayu Lutfi Almitra pada hari Jumat, 13 Mei 2011 380 Hasil wawancara mendalam dengan Agnes Amanda pada hari Rabu, 23 Februari 2011
Dari kedua pernyataan di atas, pekerjaan sebagai jurnalis surat kabar dinilai berat karena sifat kerjanya yang lebih individual dan juga dengan deadline yang lebih ketat. Namun pemikiran yang berbeda coba disampaikan oleh Ema Yuliani Utami dan Putu Ayu Gayatri berikut:
Aku suka atau paling tertariknya cetak ya
mbak
sama kantor berita kayake lebih ada nama, ketika kowe ngomong, kamu dari Solopos dengan dari Antara, Antara gak dikenal, hehehe. Jadi mungkin lebih ini sih, ke masalah prestige, identitasnya kantor berita itu belum gitu banyak orang tahu. Lagian kalau di cetak juga ada tantangan untuk belajar terus, soalnya kan kalo setiap hari mencari berita, berproses, ya aka nada masukan dan kritik setiap hari yang menantang ya 382
paling suka cetak
nulis dan fokus gitu, aku kan suka sosial budaya atau pendidikan. Jadi mungkin yang paling cocok di cetak. 383
Untuk Ayu, ia menilai positif jurnalis surat kabar karena ia merasa tertarik dengan dunia tulis menulis dimana surat kabar dinilai menjadi media yang secara total dapat mewadahi hasratnya untuk menulis. Adapun pada Ema, penilaian positifnya pada jurnalis surat kabar terkait popularitas media tersebut dimana dalam kehidupan sehari-hari surat kabar adalah media yang
381 Hasil wawancara mendalam dengan Veronika Juwita Hapsari pada hari Rabu, 23 Februari 2011 382 Hasil wawancara mendalam dengan Ema Yuliani Utami pada hari Rabu, 23 Februari 2011 383 Hasil wawancara mendalam dengan Putu Ayu Gayatri pada hari Rabu, 23 Februari 2011 381 Hasil wawancara mendalam dengan Veronika Juwita Hapsari pada hari Rabu, 23 Februari 2011 382 Hasil wawancara mendalam dengan Ema Yuliani Utami pada hari Rabu, 23 Februari 2011 383 Hasil wawancara mendalam dengan Putu Ayu Gayatri pada hari Rabu, 23 Februari 2011
Jurnalis Majalah
Jurnalis majalah mendapat penilaian yang lebih positif daripada jurnalis suratkabar. Berikut seperti diungkapkan oleh Rahajeng Kartikarani: kemarin kan aku magangnya di majalah ya mbak, kalo yang
dari aku lihat itu di majalah mungkin ini sih mbak, ya mungkin gak
seketat Koran harian yang deadline setiap hari kaya gitu
kan ini mbak, setiap minggu edisi itu ada topik, jadinya akan lebih
cetak soalnya, kerja di bawah tekanan dan harus kerja full seminggu
Mungkin majalah yang lebih pas buatku karena apa ya, lebih fun aja sih mbak, deadlinenya juga lebih longgar. 384
Penilaian Rahajeng dalam hal ini dilatarbelakangi oleh pengalamannya mengikuti magang di majalah. Ia merasa pekerjaan jurnalis majalah jauh lebih ringan daripada suratkabar. Jangka waktu penerbitan yang lebih lama menjadi dasar kenapa pekerjaan di majalah dianggap lebih ringan.
Jurnalis Kantor Berita
Penilaian profesi sebagai jurnalis di kantor berita dinilai positif terkait jenjang kepangkatan yang lebih jelas dan lebih menjamin untuk
ditekuni dalam jangka panjang. Hal itu disampaikan oleh Ema Yuliani Utami berikut:
384 Hasil wawancara mendalam dengan Rahajeng Kartikarani pada hari Rabu, 23 Februari 2011 384 Hasil wawancara mendalam dengan Rahajeng Kartikarani pada hari Rabu, 23 Februari 2011
dan mendidik mereka, maksude ya apa ya, gak tahu kenapa mungkin nanti ketika jadi wartawan dan ketika di kantor berita itu nanti kan ada jenjang kariernya. Gak tahu jangka panjangnya, pengen jadi redaktur misalnya, jadi kita gak harus kerja di lapangan dan kita punya waktu di
Dari pernyataan Ema, termuat harapan bahwa ia ingin berkarir sebagai jurnalis. Namun masih ada kekhawatiran tentang fase hidup berumahtangga yang kedepannya akan ia hadapi. Terkait dengan proyeksi hidup masa depan tersebut, ia berharap dapat menyeimbangkan karir dan keluarga. Dan berdasarkan pengetahuan serta pengalamannya, bekerja di kantor berita dianggap sebagai jalan keluar. Kantor berita dianggap lebih aman baik itu dilihat dari jejang kepangkatan dan ujungnya adalah status sebagai pegawai negeri yang dianggap lebih aman daripada pegawai swasta atau kontrak.
Jurnalis Televisi
Jurnalis televisi mendapat penilaian yang positif karena sifat kerjanya yang bekerja dalam tim dan juga jam kerja yang dinilai lebih longgar.
tim, jadi ada
temannya. 386
Ritme kerjanya menurutku TV lebih teratur, terjadwal gitu lho, kalau dengan cara kerja yang 24 jam harus siap kaya gitu kayake harus ada pertimbangan khusus sih,
385 Hasil wawancara mendalam dengan Ema Yuliani Utami pada hari Rabu, 23 Februari 2011 386 Hasil wawancara mendalam dengan Veronika Juwita Hapsari pada hari Rabu, 23 Februari 2011 387 Hasil wawancara mendalam dengan Agnes Amanda pada hari Rabu, 23 Februari 2011 385 Hasil wawancara mendalam dengan Ema Yuliani Utami pada hari Rabu, 23 Februari 2011 386 Hasil wawancara mendalam dengan Veronika Juwita Hapsari pada hari Rabu, 23 Februari 2011 387 Hasil wawancara mendalam dengan Agnes Amanda pada hari Rabu, 23 Februari 2011