Penyebab Stres pada Siswa SMA Tanda-tanda Stres pada Siswa SMA Dampak Stres pada Siswa SMA

Universitas Sumatera Utara kronis dapat mengganggu hormon testosteron dan produksi sperma yang bisa menyebabkan impotensi.

2.2. Stres pada Siswa SMA

2.2.1. Penyebab Stres pada Siswa SMA

Penyebab stres pada siswa dapat bersumber dari kehidupan akademiknya sendiri berupa tugas-tugas sekolah, kursus yang berlebihan, takut gagal atau nilai yang tidak memenuhi harapan dari orang tua maupun diri sendiri, dan perubahan dramatis terhadap lingkungan sekolahnya Carrier, 2009; Floyd, Mimms, dan Yelding, 2003

2.2.2. Tanda-tanda Stres pada Siswa SMA

Ketika seorang siswa kesulitan dalam mengatasi stres maka dia akan cenderung menunjukkan perubahan mood, perilaku, maupun penampilan fisik. Perbahan fisik termasuk ketegangan otot, sakit kepala, sakit perut, sulit tidur, kesulitan makan, dan kekurangan energi. Perubahan emosi termasuk kegelisahan, kecemasan, kehilangan semangat dengan barang yang digunakan untuk dinikmati, kemarahan atau permusuhan terhadap teman sebaya, rasa malu atau penarikan, dan perasaan tak berdaya serta putus asa. Perubahan perilaku termasuk kebiasaan makan makanan yang buruk dan berat badan yang meningkat menurun dalam waktu yang singkat Terzian, Moore, dan Nguyen, 2010.

2.2.3. Dampak Stres pada Siswa SMA

Dampak stres pada siswa dengan tingkat stres yang lebih tinggi akan menyebabkan siswa depresi, ingin bunuh diri, penyalahgunaan obat-obatan, masalah perubahan perilaku, merokok, dan mengkonsumsi alkohol Carrier, 2009. Menurut Hawari 2001 dalam Nurhaeni et al 2010, stres dapat menyebabkan hal-hal sebagai berikut, yaitu: 1. Mengganggu perasaan, seperti gelisah, sedih, merasa rendah diri, iri hati, pemarah, bimbang dan ragu serta cemas. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 2. Mengganggu pikiran, seperti tidak dapat berpikir secara jernih, sering lupa, daya pikir rendah, tidak dapat berkonsentrasi, sehingga merasa seolah-olah tidak cerdas, sehingga tidak mampu membuat membuat keputusan secara cepat dan sistematis. 3. Berpengaruh terhadap perilaku, seperti menyakiti diri sendiri dan menyakiti orang lain. 4. Memacu beragam penyakit; jenis penyakit yang sering disebut psikosomatik, misalnya maag, sesak nafas, darah tinggi, dan sebagainya. 5. Menimbulkan depresi; depresi adalah suatu gangguan yang berlangsung lama, disertai gejala dan tanda-tanda spesifik yang secara substansial mengganggu kewajaran sikap dan tindakan seseorang merasa sedih yang amat sangat. 2.3. Sutomo I Medan 2.3.1. Profil Sutomo I Medan