13 yaitu kondisi di luar kompetensi dokter danatau dokter gigi pemberi
pelayanan kesehatan tingkat pertama. e.
rujukan parsial i.
rujukan parsial adalah pengiriman pasien atau spesimen ke pemberi pelayanan kesehatan lain dalam rangka menegakkan diagnosis atau
pemberian terapi, yang merupakan satu rangkaian perawatan pasien di Fasilitas kesehatan tersebut.
ii. rujukan parsial dapat berupa:
a. pengiriman pasien untuk dilakukan pemeriksaan penunjang atau
tindakan. b.
pengiriman spesimen untuk pemeriksaan penunjang. iii.
apabila pasien tersebut adalah pasien rujukan parsial, maka penjaminan pasien dilakukan oleh fasilitas kesehatan perujuk Kemenkes, RI.,
2004.
2.6 Puskesmas
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128MenkesSKII2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas dinyatakan bahwa
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan kabupatenkota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja. Secara rinci, pengertian dari Puskesmas tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. unit pelaksana teknis Sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan KabupatenKota UPTD,
Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional
Universitas Sumatera Utara
14 Dinas Kesehatan kabupatenkota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama
serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia. 2. pembangunan kesehatan
Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. 3. penanggung jawab penyelenggaraan
Penanggung jawab utama seluruh upaya pembangunan kesehatan diwilayah kabupatenkota adalah Dinas Kesehatan kabupatenkota, sedangkan
puskesmas bertanggung jawab hanya sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh Dinas Kesehatan kabupatenkota sesuai dengan
kemampuannya. 4. wilayah kerja
Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan, tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari dari satu puskesmas, maka
tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah desakelurahan atau RW. Masing-masing puskesmas
tersebut secara operasional bertanggung jawab langsung kepada Dinas Kesehatan kabupatenkota Kemenkes, RI., 2004.
Puskesmas sesuai peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 1 Tahun 2014 tentang penyelenggaraan jaminan kesehatan
merupakan pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama, pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama terdiri atas:
Universitas Sumatera Utara
15 a.
pelayanan kesehatan rawat jalan tingkat pertama. b.
pelayanan kesehatan rawat inap tingkat pertama. c.
pelayanan kesehatan gigi. d.
pelayanan kesehatan oleh bidan dan perawat Kemenkes, RI., 2014. Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Tingkat Pertama meliputi :
a. pelayanan kesehatan rawat jalan tingkat pertama harus memiliki fungsi
pelayanan kesehatan yang komprehensif berupa pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, pelayanan kebidanan dan pelayanan kesehatan
gawat darurat termasuk pelayanan penunjang yang meliputi pemeriksaan laboratorium sederhana dan pelayanan farmasi.
b. pelayanan kesehatan tingkat pertama sebagaimana dimaksud diatas untuk
pelayanan medis mencakup: i.
kasus medis yang dapat diselesaikan secara tuntas di pelayanan Kesehatan tingkat pertama.
ii. kasus medis yang membutuhkan penanganan awal sebelum dilakukan
rujukan. iii.
kasus medis rujuk balik. iv.
pemeriksaan, pengobatan dan tindakan pelayanan kesehatan gigi tingkat pertama.
v. pemeriksaan ibu hamil, nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita oleh
bidan atau dokter. vi.
rehabilitasi medik dasar. c.
pelayanan kesehatan rawat jalan tingkat pertama meliputi pelayanan kesehatan non spesialistik yang mencakup:
Universitas Sumatera Utara
16 a.
administrasi pelayanan yang meliputi biaya administrasi pendaftaran peserta untuk berobat, penyediaan dan pemberian surat rujukan ke fasilitas
kesehatan lanjutan untuk penyakit yang tidak dapat ditangani di fasilitas kesehatan tingkat pertama.
b. pelayanan promotif dan preventif yang meliputi kegiatan penyuluhan
kesehatan perorangan, imunisasi dasar, keluarga berencana, skrining kesehatan.
c. pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis.
d. pemeriksaan ibu hamil, nifas, ibu menyusui, dan bayi.
e. upaya penyembuhan terhadap efek samping kontrasepsi.
f. tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif.
g. pelayanan obat dan bahan medis habis pakai.
h. pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pertama berupa
pemeriksaan darah sederhana Hemoglobin, trombosit, leukosit,
hematokrit, eosinofil, eritrosit, golongan darah, laju endap darah, malaria, urine sederhana warna, berat jenis, kejernihan, pH, leukosit, eritrosit,
feses sederhana benzidin tes, mikroskopik cacing, gula darah sewaktu. i.
pemeriksaan penunjang sederhana lain yang dapat dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat pertama.
j. pelayanan rujuk balik dari fasilitas kesehatan lanjutan.
k. pelayanan program rujuk balik.
l. pelaksanaan prolanis dan
home visit.
m. rehabilitasi medik dasar Kemenkes, RI., 2014.
Universitas Sumatera Utara
17
2.7 Peran Puskesmas pada JKN Jaminan Kesehatan Nasional