a. Jumlah Kunjungan Wisata; b. Meningkatnya jumlah sarana dan prasarana wisata.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara lain:
a. Pengembangan Pemasaran Priwisata; b. Pengembangan Destinasi Pariwisata;
c. Pengembangan kemitraan.
19. Sinergitas antar wilayah untuk mendukung pengentasan kemiskinan
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni meningkatkan akses masyarakat miskin pada kegiatan ekonomi dan
meningkatkan keberpihakan. Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Jumlah Rumah tangga miskin; b. Jumlah PMKS Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial;
c. Jumlah PMKS yang dibantuditangani; d. Jumlah Bansos yang disalurkan.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara lain:
a. Pengembangan industri kecil dan menengah; b. Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan;
c. Peningkatan kesejahteraan petani; d. Pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil dan PMKAS
lainnya. Layanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial,pembinaan anak terlantar, pembinaan lingkungan sosial, pemberdayaan
ekonomi keluarga.
20. Permberdayaan dan peningkatan kapasitas tenaga kerja
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni mendorong profesionalitas kerja dan menciptakan hubungan industrial
kerja yang harmonis. Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Angka pengangguran terbuka;
Angkatan kerja;
Yang tidak bekerja.
b. Jumlah lapangan pekerjaan; c. Jumlah tenaga kerja terdidik dan terlatih;
d. Jumlah tenaga kerja yang ditempatkan; e. Jumlah perusahaan yang membuatmembentuk sarana hubungan
industrial HI; f.
Jumlah perusahaan yang menerapkan norma Jamsostek; g. Jumlah tenaga kerja yang ikut Jamsostek;
h. Jumlah perusahaan yang menerapkan norma Keselamatan dan Kesehatan kerja K3;
i. Angka kecelakaan kerja.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara lain:
a. Peningkatan kualitas dan Produktivitas tenaga kerja. b. Peningkatan kesempatan kerja, perlindungan dan pengembangan
ketenagakerjaan.
21. Meningkatkan akses dan iklim usaha UMKM dan koperasi sejalan dengan pengembangan dunia usaha
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni penguatan ekonomi kerakyatan melalui peningkatan kompetensi dan
daya saing usaha koperasi dan UMKM. Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Jumlah Koperasi dan Jumlah Anggota Koperasi; b. Prosentase koperasi sehat;
c. Prosentase koperasi aktif; d. Meningkatnya Sisa Hasil Usaha Koperasi;
e. Jumlah KSPUSP; f.
Jumlah Usaha Menengah; g. Jumlah Usaha Kecil;
h. Jumlah Usaha Mikro; i.
Jumlah Volume omzet usaha menengah;
j. Jumlah Volume omzet usaha kecil;
k. Jumlah Volume omzet usaha mikro; l.
Jumlah pameran produk unggulan. Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni
program pengembangan kewirausahaan kompetitif usaha kecil dan menengah.
22. Mengoptimalkan kapasitas industri yang ada dan mengembangkan potensi baru