e. Cakupan neonatus dengan komplikasi ditangani; f.
Cakupan kunjungan bayi; g. Cakupan DesaKelurahan Universal Child Immunization UCI;
h. Cakupan pelayanan anak balita; i.
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan;
j. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan;
k. Angka kematian bayi; l.
Jumlah kematian ibu ibu hamil, melahirkan, nifas; m. Kecamatan bebas rawan gizi;
n. Cakupan pelayanan lansia. Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa
program antara lain: a. Pengadaan peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas,puskesmas pembantu dan jaringannya; b. Peningkatan layanan kesehatan;
c. peningkatan pelayanan kesehatan lansia. 4 Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan.
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut: a. Kecukupan tenaga dokter terhadap pendiuduk;
b. Rasio tenaga paramedic keperawatan dan non keperawatan terhadap penduduk;
c. Rasio kecukupan nakes pada masing -masing sarana pelayanan kesehatan;
d. Jumlah Kesesuaian kompetensi dan kewenangan tenaga kesehatan.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program upaya kesehatan masyarakat.
4. Strategi optimalisasi sumber daya dalam rangka mewujudkan
pola hidup bersih dan sehat
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni meningkatkan peran serta aktif masyarakat bidang kesehatan.
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut: a. Cakupan desa siaga aktif;
b. Rasio posyandu dan Polindes terhadap penduduk; c. Cakupan PHBS di semua tatanan;
d. Prosentase penduduk yang menggunakan jamban; e. Prosentase rumah bersanitasi;
f. Prosentase rumah tangga pengguna air bersih.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
5. Strategi Pengembangan RSUD, melalui dukungan kecukupan
tenaga medis dan peramedis serta sarana dan prasarana rumah sakit secara memadai
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni pengembangan RSUD melalui pola BLUD.
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut: a. Prosentase penduduk yang memanfaatkan RSUD;
b. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan; c. Jumlah kunjungan Rawat Inap;
d. BOR Bed Occupancy Rate; e. TOI Turn Over Interval;
f. ALOS Average Length of Stay;
g. NDR Net Death Rate; h. GDR Gross Death Rate;
i. CRR Cost Recovery Rate;
j. Prosentase penduduk miskin yang terlayani oleh RSUD.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program pengadaan,peningkatan, sarana rumah sakitrumah sakit
jiwarumah sakit matarumah sakit paru-paru.
6. Strategi Peningkatan iklim kondusif bagi pengembangan
keberdayaan perempuan dan anak melalui kemandirian berusaha dan ketahanan keluarga.
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara lain :
1 Penguatan kelembagaan organisasi wanita Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. GEM Gender Empowerment Measurement :
Proporsi penduduk laki-laki dan perempuan;
Keterwakilan kaum perempuan di DPRD laki-laki dan perempuan;
Proporsi manager, staf administrasi, pekerja profesional dan
teknisi di lingkungan pemerintahan dan swasta laki-laki dan perempuan.
b. GDI Gender Development Indeks :
Proporsi penduduk laki-laki dan perempuan;
Usia harapan hidup laki-laki dan perempuan;
Angka Melek Huruf laki-laki dan perempuan;
Rata-rata lama sekolah laki-laki dan perempuan. Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni
program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan
2 Meningkatkan perlindungan perempuan dan anak Dengan indikator keberhasilan sebagi berikut:
a. Jumlah kasus kekerasan dalam rumah tangga; b. Jumah anak dan perempuan korban tindak kekerasan yang
memperoleh pelayanan advokasi Jumlah tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
7. Strategi Pemantapan kapasitas pelayanan KB di klinik KB