Pengolahan Data Uji Deskriptif Uji Korelasi

Lili Halimah, 2014 HARMONISASI NILAI KOSMOPOLITAN DAN ETNISITAS MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENGARUHNYA TERHADAP NASIONALISME SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu harapan penulis memperoleh ungkapan pemikiran dan pernyataan sikap dari para pakar, praktisi dalam bidang disertasi ini.

G. Analisis Data

1. Pengolahan Data

Nilai yang mencerminkan kondisi aktual setiap variabel didasarkan pada nilai skor rata-rata dan tingkat variansinya, sedangkan kriteria untuk mengukur tinggi-rendahnya hubungan dan pengaruh variabel dependen terhadap variabel independen sebagai berikut: Tabel 3.5 Kriteria Pengukuran Hubungan dan Pengaruh Korelasi R Kategori Pengaruh R- Square Kategori 0,000 - 0,199 Sangat Lemah  0,000 - 0,039 Sangat Rendah 0,200 - 0,399 Lemah  0,040 - 0,159 Rendah 0,400 - 0,599 Cukup Kuat  0,160 - 0,359 Cukup Tinggi 0,600 - 0,799 Kuat  0,360 - 0,639 Tinggi 0,800 - 1,000 Sangat Kuat  0,640 - 1,000 Sangat Tinggi Sumber: Toharuddin 2012: 136 2. Penggunaan Statistik Parametrik Analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik parametrik berupa data interval atau rasio. Untuk beberapa variabel menggunakan data ordinal, sehingga diperlukan pengubahan skala ordinal menjadi skala interval dengan menggunakan Method of Succesive Interval MSI. Syarat berikutnya, data harus memenuhi persyaratan normalitas dan homogenitas karena jumlah sampel lebih dari 400 responden dengan penarikan sampel secara acak sederhana dan berasal dari populasi yang homogen. Lili Halimah, 2014 HARMONISASI NILAI KOSMOPOLITAN DAN ETNISITAS MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENGARUHNYA TERHADAP NASIONALISME SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Uji Deskriptif

Gambaran mengenai masing-masing variabel dapat dilakukan dengan analisis deskriptif dengan cara menggambarkan data yang telah terkumpul untuk membuat generalisasi hasil penelitian termasuk teknik analisis data statistik deskriptif yakni melalui tabel, grafik, diagram, persentase, frekuensi, dan perhitungan mean. Penafsiran data melalui uji kecenderungan didasarkan kepada means masing-masing variabel yang dibandingkan dengan parameter tertentu.

4. Uji Korelasi

Uji hipotesis hubungan antarvariabel penelitian dilakukan melalui uji korelasi zero order atau bivariat dan korelasi parsial dengan teknik analisis Pearson Correlations. Lili Halimah, 2014 HARMONISASI NILAI KOSMOPOLITAN DAN ETNISITAS MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENGARUHNYA TERHADAP NASIONALISME SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan Umum

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa pembelajaran PKn pada Sekolah Menengah di Kota Cimahi mampu mengharmonisasikan nilai kosmopolitan dengan etnisitas sehingga berpengaruh positif terhadap nasionalisme siswa. Bukti-bukti empirik simpulan ini dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Nilai kosmopolitan yang dipahami siswa adalah termasuk pada kategori tinggi. Nilai ini membentuk sikap kosmopolitan para siswa yang meliputi dimensi moral, politik, dan budaya. Dimensi Moral meliputi:kemanusiaan, kebangsaan, kekerabatan, dan keagamaan. Dimensi Politik meliputi: toleransi, keadilan, dan tanggung jawab. Dimensi Budaya meliputi: gaya hidup, keanekaragaman, perilaku, dan kesamaan global 2. Nilai etnisitas yang dipahami siswa berada pada kategori tinggi. Nilai ini membentuk sikap etnisitas para siswa yang meliputi dimensi masyarakat, kesukuan, dan jaringan. Dimensi Kesukuan meliputi: adat-istiadat, kesamaan leluhur, bahasa, kesenian, agama, pakaian tradisional, dan politik lokal. Dimensi Jaringan meliputi: asal-usul daerah, dan upacara adat. Dimensi Organisasi meliputi: paguyuban. Dimensi Masyarakat meliputi: ras, agama, dan asal usul bangsa. 3. Secara konseptual terjadi pertentangan antara nilai kosmopolitan dengan nilai etnisitas, keduanya berada pada kutub yang tarik-menarik, dimana nilai kosmopolitan menarik ke ranah global, sedangkan nilai etnisitas menarik ke ranah suku. Dalam situasi demikian pembelajaran PKn berhasil mengharmonisasikan kedua nilai tersebut, yakni dengan mekanisme sebagai berikut: a Visi dan misi PKn diletakan dalam koridor pendidikan nilai values eduation dimana nilai terintegrasi embeded dalam materi, proses, dan penilaian; b disain pembelajaran PKn diarahkan pada konteks pembinan kecakapan hidup life skills untuk mencintai tanah air dan bangsa Indonesia; c Kelas PKn didisain sebagai laboratorium pembinaan nasionalisme

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Stres Kerja Pada Pekerja Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) Di Bandar Udara Soekarno-Hatta Jakarta Tahun 2014

5 39 164

Hubungan faktor individu dan karakteristik sanitasi air dengan kejadian diare pada BALITA umur 10 – 59 Bulan di Kelurahan Sumurbatu Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi Tahun 2013

0 49 163

Hubungan Antara Individual Arena dan Work Arena dengan Stres Kerja Pada Pekerja Pembuatan Offshore Pipeline and Mooring Tower (EPC3) Proyek Banyu Urip di PT Rekayasa Industri, Serang-Banten Tahun 2013

0 4 183

Hubungan Sarana Sanitasi Air Bersih dan Perilaku Ibu Terhadap Kejadian Diare Pada Balita Umur 10-59 Bulan di Wilayah Puskesmas Keranggan Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan Tahun 2013

0 16 128

KONTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME PADA FILM Kontruksi Nilai-Nilai Nasionalisme Pada Film (Analisis Isi “Film Soekarno” Untuk Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan).

0 3 12

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Penanaman Nilai-Nilai Nasionalisme Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013).

0 2 23

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Penanaman Nilai-Nilai Nasionalisme Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013).

0 1 12

PEMETAAN LEMBAGA PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA CIMAHI MELALUI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS.

0 3 41

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI PEMBELAJARAN DEMOKRASI DALAM MENUMBUHKAN BERPIKIR KRITIS SISWA :Studi Naturalistik Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Atas Pasundan 3 Cimahi.

0 1 47

(B. Pendidikan) Model Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang Berbasis Nasionalisme di Sekolah Menengah Atas dan Implikasinya terhadap Pembentukan Masyarakat Madani Kota Surakarta.

0 0 2