PENDAHULUAN Motivasi Belajar PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Metode Pembelajaran Berbasis Joyful Learning Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Pulokulo
rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.
Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan belajar
karena didorong oleh keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dari dalam dirinya ataupun yang datang dari luar.
2. Belajar
Menurut Mc. Donald Oemar Hamalik, 2011 “Belajar adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya
perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan”. Menurut Slameto 2003: 2 “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan. 3.
Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah keinginan siswa untuk mengambil bagian
di dalam proses pembelajaran. Siswa pada dasarnya termotivasi untuk melakukan suatu aktivitas untuk dirinya sendiri karena ingin mendapatkan
kesenangan dari pelajaran, atau merasa kebutuhannya terpenuhi. Ada juga Siswa yang termotivasi melaksanakan belajar dalam rangka memperoleh
penghargaan atau menghindari hukuman dari luar dirinya sendiri, seperti: nilai, tanda penghargaan, atau pujian guru.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan belajar karena didorong
oleh keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dari dalam dirinya ataupun yang datang dari luar. Membangkitkan motivasi belajar tidaklah mudah,
guru harus dapat menggunakan berbagai macam cara untuk memotivasi belajar siswa.
Indikator dari motivasi menurut Hamzah B. Uno 2006: 31 yaitu sebagai berikut:
a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
d. Adanya penghargaan dalam belajar
e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan
seorang siswa dapat belajar de ngan baik”.