Varibel terikat Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Dadan Heryana, 2012 Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dan Kepercayaan Diri Dengan Kinerja Wasit Bulutangkis Dalam Memimpin Suatu Pertandingan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 19

2. Varibel terikat

Pada penelitian ini, yang menjadi variabel terikatnya adalah kinerja atau kinerja wasit waktu memimpin pertandingan Y. Kompetensi memimpin pertandingan adalah suatu kemampuan untuk memahami situasi-situasi pertandingan yang dihadapi, sekaligus menentukan perilaku yang tepat untuk terlibat dalam situasi itu dengan memuaskan. Kompetensi memimpin pertandingan akan menggunakan standar yang digunakan PB PBSI dalam menguji kinerja wasit. Dari literatur atau peraturan PBSI dan BWF diperoleh bahwa standar penampilan wasit bulu tangkis ketika memimpin pertandingan adalah sebagai berikut ini. a. Perkenalan pertandingan, meliputi: memperkenalkan pemain baik perorangan maupun beregu. b. Managemen lapangan, meliputi; cek posisi hakim garis, ketinggian net, posisi bill board, kaos pemain, dan kursi untuk pelatih. c. Kelengkapan pertandingan, meliputi; membawa alat tulis, stop wacth, skor sheet, kartu merah dan kartu kuning, dan koin untuk undian. d. Penampilan, meliputi; sikap duduk, suara, menangani kasus, dan cara berpakaian. e. Hakim Servis, meliputi; pandangan ketika servis, suara ketika terjadi servis salah, tanda yang digunakan, pergantian shuttle cock dan j ika terjadi interval. Dadan Heryana, 2012 Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dan Kepercayaan Diri Dengan Kinerja Wasit Bulutangkis Dalam Memimpin Suatu Pertandingan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 20

I. Populasi, Sampel dan Lokasi Penelitian

Untuk memperoleh hasil dari sebuah penelitian tentunya diperlukan sumber data untuk dijadikan objek dari penelitian yang dilakukan. Sumber dari penelitian tersebut bisa dari orang, binatang atau pun benda sesuai dari tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian tersebut. Adapun mengenai objek yang hendak diteliti adalah dinamakan dengan populasi dan sample penelitian. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto 1997:115. Sedangkan sample adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto 199 7:117. Dalam penelitian ini penulis mengambil populasi yaitu wasit bulutangkis yang memimpin pertandingan pada kejuaraan Indonesia Open Grand Prix Gold di Samarinda Kalimantan Timur tahun 2011 sebanyak 14 orang yaitu terdiri dari 13 orang wasit Indonesia dan 1 orang wasit Malaysia.Sampel penelitian diambil dari seluruh jumlah populasi atau Total Sampling. Dalam rangka uji coba instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, penulis mengambil 27 orang wasit yang memiliki sertifikat Jawa Barat Pengprov, dijadikan sampel uji coba instrumen penelitian. 21 Dadan Heryana, 2012 Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dan Kepercayaan Diri Dengan Kinerja Wasit Bulutangkis Dalam Memimpin Suatu Pertandingan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 69

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian

Metode merupakan cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian adalah hal yang sangat penting, karena dengan menggunakan metode penelitian yang tepat diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. S ugiyono 2009:3 mengatakan : “Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.” Mengenai bentuk dan jenis metode penelitian yang digunakan dalam sebuah penelitian biasanya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah penelitian tersebut. Disamping itu, penggunaan metode tergantung kepada permasalahan yang akan dibahas. Dengan kata lain, penggunaan metode harus dilihat dari efektivitas, efisiensi dan relevansinya metode tersebut. Suatu metode dapat dikatakan efektif jika selama pelaksanaannya dapat terlihat adanya perubahan positif menuju tujuan yang diharapkan dari penelitian yang dilaksanakan. Sedangkan suatu metode dikatakan efisien apabila penggunaan waktu, fasilitas, biaya dan tenaga dapat dilaksanakan seminimal mungkin, namun dapat mencapai hasil yang maksimal. Metode dikatakan relevan apabila waktu penggunaan hasil pengolahan dengan tujuan yang hendak dicapai tidak terjadi penyimpangan. Jenis dari metode penelitian pada dasarnya bermacam-macam, seperti penelitian deskriptif, asosiatif, ex-post facto dan eksperimen. Sesuai dengan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOGNITIF DENGAN TINGKAT KECEMASAN WASIT SAAT MEMIMPIN PERTANDINGAN DI KEJUARAAN PIALA SURATIN U-18 TINGKAT PROVINSI LAMPUNG

6 28 49

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI WASIT DENGAN KEBERHASILAN MEMIMPIN PERTANDINGAN FUTSAL: studi deskriptif pada wasit futsal pengcab kota bandung.

19 57 30

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEPUTUSAN WASIT DALAM MEMIMPIN PERTANDINGAN FUTSAL: Studi Deskriptif Pada Wasit Wanita Sebelum Memmimpin Pertandingan Futsal.

0 2 12

HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN (INTERPRETASI) PERATURAN PERMAINAN DAN TINGKAT KECEMASAN (ANXIETY) SEBELUM MEMIMPIN PERTANDINGAN DENGAN RASA PERCAYA DIRI WASIT BOLA VOLI : Studi Deskriptif Terhadap Wasit Bola Voli Jawa Barat.

0 5 59

TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI WASIT SEBELUM, SELAMA DAN SESUDAH MEMIMPIN PERTANDINGAN : Studi Deskriptif di Kejuaraan Nasional Futsal KIT.

3 8 32

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KINERJA KEPEMIMPINAN WASIT BOLA VOLI INDOOR JAWA BARAT.

1 4 31

TINGKAT KECEMASAN WASIT SEBELUM, SELAMA DAN SESUDAH MEMIMPIN PERTANDINGAN : Studi Deskriptif di Kejuaraan Nasional Futsal.

2 7 38

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI WASIT DENGAN KEBERHASILAN MEMIMPIN PERTANDINGAN FUTSAL: studi deskriptif pada wasit futsal pengcab kota bandung - repository UPI S PKO 0900156 Title

0 1 3

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEPUTUSAN WASIT DALAM MEMIMPIN PERTANDINGAN FUTSAL | Hena | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 8061 16168 2 PB

0 0 10

HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN PERATURAN PERTANDINGAN PENCAK SILAT DENGAN KINERJA WASIT-JURI DALAM MEMIMPIN PERTANDINGAN - repository UPI S JKR 1203741 Title

0 0 2