Asumsi Belajar Studi Diferensial tentang Motif dan Strategi Belajar pada Mahasiswa dengan Kurikulum Perguruan Tinggi Berbasis KKNI dan Kurikulum KBI di Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung.

Universitas Kristen Maranatha

1.6. Asumsi

1 Motif dan strategi yang diterapkan oleh mahasiswa kurikulum perguruan tinggi berbasis KKNI dan KBI akan membentuk learning approach 2 Tuntutan akademik student centered learning mengarahkan mahasiswa kurikulum perguruan tinggi untuk menerapkan motif dan strategi yang deep. 3 Tuntutan akademik teacher centered learning, mengarahkan mahasiswa KBI untuk menerapkan motif dan strategi yang surface.

1.7. Hipotesis Penelitian

H0: Tidak terdapat perbedaan motif belajar antara mahasiswa dengan kurikulum perguruan tinggi berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia KKNI dan mahasiswa dengan Kurikulum Berbasis Isi KBI. H1: Terdapat perbedaan motif belajar antara mahasiswa dengan kurikulum perguruan tinggi berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia KKNI dan mahasiswa dengan Kurikulum Berbasis Isi KBI. H0: Tidak terdapat perbedaan strategi belajar antara mahasiswa dengan kurikulum perguruan tinggi berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia KKNI dan mahasiswa dengan Kurikulum Berbasis Isi KBI. H1: Terdapat perbedaan strategi belajar antara mahasiswa dengan kurikulum perguruan tinggi berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia KKNI dan mahasiswa dengan Kurikulum Berbasis Isi KBI. 15 Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Belajar

Belajar didefinisikan sebagai proses pengalaman yang mengakibatkan perubahan yang relatif permanen dalam perilaku yang tidak dapat dijelaskan oleh keadaan sementara, kematangan atau kecenderungan respon bawaan Stephen B. Klein, 1991 Menurut W.S Winkel 1987 belajar merupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dari luar. Apa yang sedang terjadi dalam diri seseorang yang sedang belajar tidak dapat diketahui secara langsung hanya dengan mengamati orang tersebut, bahkan hasil belajar orang itu tidak dapat langsung terlihat tanpa orang tersebut melakukan sesuatu yang menampakkan kemampuan yang diperoleh melalui belajar. Belajar terjadi dalam interaksi dengan lingkungan, misalnya saat bergaul dengan orang lain, saat memegang benda dan saat menghadapi peristiwa, saat itulah manusia belajar. Namun tidak setiap berada di tengah- tengah lingkungan menjamin adanya proses belajar. Orangnya harus aktif sendiri, melibatkan diri dengan segala pemikiran, kemauan, dan perasaannya. Misalnya setiap guru mengetahui dari pengalaman bahwa kehadiran siswa dalam kelas bukan berarti siswa sedang belajar, selama siswa tidak melibatkan diri dia tidak akan belajar, agar terjadi belajar, dituntut orang melibatkan diri; harus ada interaksi aktif. Belajar menghasilkan perubahan; namun pernyataan ini tidak dapat dibalik, seolah- olah perubahan pada manusia merupakan hasil dari suatu proses belajar, karena dapat pula terjadi perubahan yang bukan akibat dari belajar, melainkan karena penyebab lain. Perubahan yang disebutkan dibawah ini bukan kasus gejala belajar dalam Winkel,1987.  Perubahan akibat kelelahan fisik dimana perubahan hanya bersifat sementara, sesudah periode istirahat yang cukup lama tenaga akan pulih kembali Universitas Kristen Maranatha  Perubahan akibat menggunakan obat dimana perubahan bersifat sementara. Setelah efek obat habis, tingkah laku akan kembali seperti biasa, kecuali bila terjadi kerusakan organ tubuh.  Perubahan akibat penyakit parah atau trauma fisik dimana perubahan semacam ini biarpun mungkin permanen, tidak dapat dikatakan merupakan hasil dari proses belajar. Ini bukan sesuatu yang diperoleh melalui interaksi aktif subjek dengan lingkungan sebagaimana terjadi dalam belajar.  Perubahan yang terjadi akibat pertumbuhan jasmani dimana perubahan semacam ini terjadi dengan sendirinya, asalkan anak mendapatkan perawatan secukupnya biarpun perubahan tersebut bersifat permanen. Dengan demilkian bahwa tidak semua perubahan merupakan akibat langsung dari usaha belajar.

2.2. Learning Approach

Dokumen yang terkait

Studi Deskriptif Mengenai Academic Adjustment pada Mahasiswa Angkatan 2015 dengan Kurikulum Berbasis KKNI di Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung.

0 0 35

Studi Deskriptif Mengenai Goal Orientation pada Mahasiswa Psikologi Angkatan 2013 yang Mengikuti Perkuliahan Kurikulum KKNI di Universitas "X".

0 0 46

Academic Buoyancy, Protective Factors dan Kecenderungan Stres pada Mahasiswa Psikologi yang Menggunakan Kurikulum KKNI di Universitas "X" Bandung.

0 0 15

Studi Korelasi antara Grit dan IPK pada Mahasiswa Kurikulum Berbasis KKNI Fakultas Psikologi Angkatan 2013 di Universitas 'X' di Kota Bandung.

1 2 15

Studi Diferensial tentang Dimensi-Dimensi Explanatory Style pada Mahasiswa dengan Sistem KBI dan KKNI di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

0 0 35

Studi Korelasi Antara Grit dan IPK pada Mahasiswa Kurikulum Berbasis KKNI Fakultaas Psikologi Angkatan 2013 di Universitas 'X' di Kota Bandung.

21 87 34

Kontribusi Protective Factors terhadap Resilience Mahasiswa Fakultas Psikologi Kurikulum Berbasis KKNI di Universitas "X" Kota Bandung.

0 1 42

Studi Deskriptif Mengenai Learning Approach pada Mahasiswa Angkatan 2013 yang Mengikuti Kurikulum Berbasis KKNI di Fakultas Psikologi Universitaas Kristen Maranatha Bandung.

0 1 35

Studi Deskriptif Mengenai Tipologi Motivasi Masuk Perguruan Tinggi Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2010 di Universitas "X" Bandung.

0 0 29

Korelasi Antara Sikap Belajar dan Kebiasaan Belajar dengan Prestasi Akademik (Studi pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas 'X' di Bandung).

0 0 69