2 Menentukan kelompok tinggi dan kelompok rendah sekitar 25 atau
30 3
Menentukan mean skor kelompok tinggi
T
x dan kelompok rendah
R
x 4
Tentukan variansi s
T 2
dsan s
R 2
5 Hitung satatistik t dengan rumus:
1
2
n n
x x
x x
x x
t
R R
T T
R T
Keterangan:
T
x = rata-rata kelompok atas
R
x = rata-rata kelompok bawah n = banyaknya siswa kelompok atas atau kelompok bawah
Selanjutnya validitas butir diestimasi dengan membandingkan nilai t
hitung
dengan nilai t
tabel
. Jika t
hitung
t
tabel
maka butir skala sikap tersebut mempunyai validitas isi yang baik sehingga dapat digunakan
E. Analisis Data
Analisis data yang digunakan, yaitu data kuantitatif berupa hasil tes kemampuan koneksi dan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa dan
data kualitatif berupa hasil observasi dan skala pendapat siswa.
1. Data kuantitatif
Analisis data hasil tes dimaksudkan untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan koneksi dan kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa. Sehingga, data primer hasil tes siswa sebelum dan setelah
perlakuan penerapan pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran kooperatif model CIRC, dianalisa dengan cara membandingkan skor pretes dan postes.
Hipotesis statistik yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
Hipotesis 1 :
H : Peningkatan kemampuan koneksi matematika siswa yang memperoleh
pembelajaran Kooperatif model CIRC dan siswa yang memperoleh pembelajaran matematika secara konvensional sama.
H
1
: Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang memperoleh pembelajaran
Kooperatif model CIRC lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran matematika
secara konvensional.
Hipotesis 2 :
H : Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang
memperoleh pembelajaran Kooperatif model CIRC dan siswa yang memperoleh pembelajaran matematika secara konvensional sama.
H
1
: Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang memperoleh pembelajaran Kooperatif model
CIRC lebih baik
dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran matematika secara konvensional.
Hipotesis 3 :
H : Tidak terdapat keterkaitan antara kemampuan koneksi dan kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa. H
1
: Terdapat kaitan yang signifikan antara kemampuan koneksi dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
Untuk menguji hipotesis pertama dan kedua digunakan uji perbedaaan dua rata-rata uji-t dengan taraf signifikan
= 0,05 dan derajat kebebasan dk= ne + nk
– 2, dengan kriteria uji H diterima jika t
hitung
t
tabel
Ruseffendi,1998:278 dan dalam keadaan lain H
ditolak. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji perbedaan rata-
rata, dengan langkah-langkah sebagai berikut: a.
Menghitung rata-rata skor hasil pretes dan postes menggunakan rumus sebagai berikut:
n x
x
k i
i
1
b. Menghitung deviasi standar pretest dan postest menggunakan rumus:
k i
i
n x
x s
1 2
1 , Ruseffendi 1998: 123
c. Menghitung indek gain g ternormalisasi dengan rumus:
g =
pre ideal
pre pos
s s
s s
, Meltzer,2002 , Ruseffendi 1998: 76
Keterangan : g : Gain Ternormalisasi
S
pos
: Skor postes S
pre
: Skor Pretes S
ideal
: Skor Ideal Adapun kriteria indeks gain adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8 Kriteria Skor Gain Ternormalisasi
Skor Gain Interpretasi
g 0,3
0,3 g 0,7
g 0,7
Rendah Sedang
Tinggi
d. Menguji normalitas data skor pretes, postes dan gain dengan menggunakan
SPSS 17.0 uji normalitas Lilliefors Kolmogorov-Smirnov. Uyanto, 2009:
37. e.
Menguji homogenitas varians dengan Levene Statistic.Uyanto, 2009:40 f.
Perbedaan peningkatan kemampuan koneksi dan pemecahan masalah
diketahui dengan melakukan uji perbedaan rata-rata atau uji-t, rumusnya adalah sebagai berikut:
1 1
2 y
x y
x k
e
n n
s x
x t
dengan df = n
x
+ n
y
–2, dan
varians 2
1 1
2 2
2
y
x y
y x
x y
x
n n
n s
n s
s , Ruseffendi, 1998
Setelah data dinyatakan berdistribusi normal dan homogen, dengan kriteria pengujian H
diterima bila nilai signifikan �, sedangkan dalam keadaan
lainnya tolak H
0,
pada taraf signifikan �=0,05 Uyanto, 2009: 88. Jika
sebaran data normal dan homogen, dilakukan dengan uji-t Independent Samples t-Test
dan jika sebaran data tidak normal, dilakukan dengan uji uji non-parametrik U. Mann Whitney 2-independent Samples. Perhitungan
lengkap disajikan pada lampiran D hal.197 g.
Hubungan yang signifikan antara kemampuan koneksi dan pemecahan masalah matematik siswa, diketahui dengan melakukan Uji Korelasi. Jika
sebaran data berdistribusi normal, dilakukan dengan uji korelasi Product Moment Pearson
Diagram 3.1 Langkah-langkah uji perbedaan rata-rata
Data
Tidak normal Deviasi
Standar
Rata-rata
Uji Normalitas Indeks Gain
Uji Mann-Whitney
Uji Non Parametrik Uji t’
Uji Mann-Whitney
Uji Parametrik Uji t
Uji Homogenitas Tidak homogen
normal
homogen
Pengujian hipotesis ke-3 digunakan uji korelasi. Jika data sebaran normal maka perhitungan dilakukan dengan uji korelasi Product Moment Pearson,
sedangkan jika sebaran data tidak normal maka perhitungan menggunakan uji statistik non parametrik. Karena data yang diperoleh berdistribusi normal dan
homogen, maka pengujiannya tidak menggunakan uji non parametrik pengganti uji-t yaitu uji Mann-Whitney atau uji Wilcoxon.
2. Data kualitatif