1. Tes Matematika
Tes matematika digunakan untuk mengukur kemampuan koneksi dan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa. Soal ini dibuat dalam dua
paket soal, yaitu soal untuk mengukur kemampuan koneksi dan untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematik siswa. Dalam bentuk soal uraian
yang terlebih dahulu disusun kisi-kisi soal, yang dilanjutkan dengan menyusun soal-soal, membuat kunci jawabannya dan pedoman penskoran tiap butir soal.
Soal tes dikatakan baik apabila soal tes tersebut sudah dinilai validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran
dan daya pembedanya. Berdasarkan hal itu untuk mendapatkan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda maka
soal tersebut terlebih dahulu dikonsultasikan pada ahlinya expert dan diuji cobakan pada kelas lain yang tingkatannya lebih tinggi.
Tes kemampuan koneksi dan pemecahan masalah matematik yang akan digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini, telah diuji cobakan kepada
siswa kelas VIII SMP Negeri. Dari hasil uji coba selanjutnya dianalisis validitas item soal.
Pengukuran validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal tes tersebut diuraikan berikut ini.
a. Analisis Validitas Butir Soal
Analisis validitas butir soal digunakan untuk mengetahui dukungan suatu butir soal terhadap skor total. Untuk menguji validitas setiap butir soal,
skor-skor yang ada pada butir soal yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Sebuah soal akan memiliki validitas yang tinggi jika skor soal tersebut
memiliki dukungan yang besar terhadap skor total. Perhitungan validitas butir soal dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment
Pearson Arikunto, 2001: 72, yaitu sebagai berikut:
2 2
2 2
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
r
xy
Keterangan : r
xy
: koefisien korelasi,
X : jumlah nilai-nilai X,
X
2
: jumlah kuadrat nilai-nilai X, Y : jumlah nilai-nilai Y,
Y
2
: jumlah kuadrat nilai-nilai Y. n
: banyaknya sampel
Interpretasi besarnya koefisien korelasi menurut Arikunto 2001: 75 sebagai berikut:
Tabel 3.1 Koefisien Validitas
Koefisien Korelasi r Interpretasi
0,80 r 1,00
0,60 r 0,80
0,40 r 0,60
0,20 r 0,40
r 0,20
Sangat tinggi Tinggi
Cukup Rendah
Sangat rendah
Berikut ini hasil perhitungan validasi item soal kemampuan koneksi matematik, diperoleh nilai validitas seperti tabel berikut:
Tabel 3.2 Rekapitulasi validitas butir soal hasil uji coba No.
Soal Soal Koneksi
Korelasi Pearson Interpretasi
Signifikan
1 0,21
Rendah 2a
0,81 Sangat Tinggi
Signifikan 2b
0,74 Tinggi
Signifikan 3a
0,69 Tinggi
Signifikan 3b
0,86 Sangat Tinggi
Signifikan 3c
0,75 Tinggi
Signifikan 4a
0,87 Sangat Tinggi
Signifikan 4b
0,74 Tinggi
Signifikan 4c
0,90 Sangat Tinggi
Signifikan
Soal Pemecahan Masalah
5 0,81
Sangat Tinggi Signifikan
6 0,85
Sangat Tinggi Signifikan
7 0,90
Sangat Tinggi Signifikan
8 0,39
Rendah Signifikan
Berdasarkan Tabel di atas, disimpulkan bahwa nilai korelasi masing-masing item ke dalam kategori cukup sebanyak 15,4, kategori
tinggi 31, kategori sangat tinggi 38, dan kategori rendah 15,4. Perhitungan secara terperinci dapat dilihat pada lampiran C hal.181.
b. Analisis Reliabilitas Tes
Instrumen memiliki reliabilitas yang baik apabila alat ukur itu memiliki konsistensi yang handal pada tingkatan yang sama, walaupun
dikerjakan oleh siapapun, di manapun dan kapanpun berada. Untuk mengukur reliabilitas soal menggunakan Rumus alpha-cronbach Arikunto, 2001 yaitu:
2 2
11
1 1
t i
n n
r
Dimana: r
11
: Reabilitas tes secara keseluruhan n : Banyak soal
2 i
: Variansi item
2 t
: Variansi total Hasil perhitungan koefisien reliabilitas, kemudian ditafsirkan dan
diinterpretasikan mengikuti interpretasi menurut J.P. Guilford Suherman , 2003:139, yaitu:
Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Reliabilitas Interval
Reliabilitas
r 0,20
0,20 r 0,40
0,40 r 0,60
0,60 r 0,80
0,80 r 1,00
Sangat rendah SR Rendah R
Sedang S Tinggi T
Sangat tinggi ST
Berdasarkan hasil uji coba diperoleh hasil sebagai berikut: 1.
Soal aspek koneksi matematik, diperoleh nilai r
11
adalah 0,86 yang termasuk kategori reliabilitas sangat tinggi.
2. Soal aspek pemecahan masalah matematik, diperoleh nilai r
11
adalah 0,74 yang termasuk kategori tinggi.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka tes ini tergolong baik karena mempunyai reliabilitas tinggi. Perhitungan yang lebih terperinci dapat
dilihat pada lampiran C hal.182.
c. Analisis Daya Pembeda