Format Observasi Skala Pendapat Siswa

3a 0,77 Mudah 3b 0,67 Sedang 3c 0,78 Mudah 4a 0,60 Sedang 4b 0,57 Sedang 4c 0,70 Sedang Pemecahan Masalah Matematik 5 0,55 Sedang 6 0,56 Sedang 7 0,55 Sedang 8 0,26 Sukar Berdasarkan analisis hasil uji coba soal, baik validitas, reliabilitas tingkat kesukaran dan daya pembeda butir soal, peneliti mengambil kesimpulan soal nomor 1 dan nomor 8 tidak dipakai sebagai soal instrumen penelitian dibuang. Rekapitulasi keseluruhan analisis hasil uji coba soal instrumen, disajikan dalam lampiran C hal. 185.

2. Format Observasi

Format observasi digunakan untuk mengukur kegiatan siswa selama proses pembelajaran dan pada waktu tes individu diberikan. Aktivitas siswa diamamati oleh peneliti yang berperan sebagai guru, aktivitas siswa yang diamati mencakup: a. Pada waktu pembelajaran, kegiatan siswa yang diamati mempelajari tugas pada Lembar Kerja Siswa, diskusi, memperhatikan penjelasan teman, dan menulis yang sesuai. b. Pada waktu tes individu aktifitas yang diamati ketekunan keseriusan kemandirian, dan keuletan siswa dalam mengerjakan soal tes.

3. Skala Pendapat Siswa

Skala sikap digunakan untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe CIRC yang diberikan. Pertanyaan-pertanyaan disusun dalam bentuk pertanyaan tertutup, tentang pendapat siswa. Model Skala sikap yang digunakan adalah model skala sikap Likert. Tes skala sikap diberikan kepada siswa pada kelompok eksperimen setelah semua kegiatan pembelajaran berakhir yaitu setelah postes. Skala sikap pada penelitian ini terdiri atas 25 butir pertanyaan dengan empat pilihan jawaban, yaitu sangat setuju SS, setuju S, tidak setuju TS, sangat tidak setuju STS. Empat pilihan ini, berguna untuk menghindari sikap ragu-ragu atau rasa aman untuk tidak memihak pada suatu pernyataan yang diajukan. Respon siswa pada angket dianalisis menggunakan dua jenis skor respon yang dibandingkan yaitu, skor respon siswa yang diberikan melalui angket dan skor respon netral. Jika skor subjek lebih besar dari pada jumlah skor netral, maka subyek tersebut mempunyai sikap positif. Sebaliknya jika skor subjek kurang dari jumlah skor netral maka subjek tersebut memiliki sikap negatif. Menurut Sumarmo dalam Putri, 2006 butir skala sikap yang diambil untuk dianalisis, diseleksi dengan menggunakan seleksi butir skala sikap dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1 Menentukan skor tiap subjek 2 Menentukan kelompok tinggi dan kelompok rendah sekitar 25 atau 30 3 Menentukan mean skor kelompok tinggi T x dan kelompok rendah R x 4 Tentukan variansi s T 2 dsan s R 2 5 Hitung satatistik t dengan rumus: 1 2         n n x x x x x x t R R T T R T Keterangan: T x = rata-rata kelompok atas R x = rata-rata kelompok bawah n = banyaknya siswa kelompok atas atau kelompok bawah Selanjutnya validitas butir diestimasi dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel . Jika t hitung t tabel maka butir skala sikap tersebut mempunyai validitas isi yang baik sehingga dapat digunakan

E. Analisis Data

Analisis data yang digunakan, yaitu data kuantitatif berupa hasil tes kemampuan koneksi dan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa dan data kualitatif berupa hasil observasi dan skala pendapat siswa.

1. Data kuantitatif

Analisis data hasil tes dimaksudkan untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan koneksi dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Sehingga, data primer hasil tes siswa sebelum dan setelah

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (cooperative integrated reading and composition) terhadap kemampuan menyesaikan soal cerita matematika (studi eksperimen di SMPN 238 Jakarta)

0 5 88

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION ( CIRC ) DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 LUBUK PAKAM.

0 3 31

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP.

6 21 57

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA.

0 1 54

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA.

1 7 56

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERINGKAS ISI BUKU CERITA.

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENEMUKAN KALIMAT UTAMA DALAM PARAGRAF.

0 0 5

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN

2 7 10

Penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap berfikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 30

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC ( Cooperative Integrated Reading and Composition ) terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Soal Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bengkalis

0 0 6