Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Metode Penelitian

Dengan kemampuan jaringan syaraf tiruan yang menirukan kemampuan otak manusia dalam mengolah pola-pola inputan yang diberikan untuk menghasilkan keluaran atau kesimpulan yang ditarik berdasarkan pengalamannya selama proses pembelajaran, jaringan syaraf tiruan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mendeteksi penyakit tanaman karet. Mencermati hal-hal di atas, penulis terdorong untuk mengangkat judul Implementasi Algoritma Backpropagation Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Mendeteksi Penyakit Tanaman Karet Hevea brasiliensis, yang diharapkan dapat membantu petani karet untuk mendeteksi penyakit tanaman karet Hevea brasiliensis.

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana membantu petani karet mendeteksi penyakit pada tanaman karet Hevea brasiliensis dengan merancang aplikasi komputer yang menerapkan algoritma backpropagation jaringan syaraf tiruan sebagai alat bantu untuk mendeteksi penyakit tanaman karet Hevea brasiliensis.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah yang menjadi acuan dalam pengerjaan skripsi ini adalah: 1. Perancangan aplikasi untuk mendeteksi penyakit tanaman karet Hevea brasiliensis pada 4 bagian tanaman yang berbeda yaitu akar, batang, bidang sadap, dan daun. Universitas Sumatera Utara 2. Input dari aplikasi merupakan gejala dari masing-masing penyakit. Input dan output dari tiap bagian tanaman yang dideteksi: a. Akar Input, terdiri dari 7 variabel yaitu ada tidaknya miselium benang-benang jamur berwarna putih pada akar, daun berwarna hijau pucatkuning pucat, daun berguguran, akar tanaman busuk, bungabuahdaun muda muncul lebih awal dari waktunya, tepiujung daun terlipatmenggulung, dan ujung ranting matikering.Output: Akar sehat, Akar sakit, atau Akar terserang penyakit Akar putih. b. Batang Input terdiri dari 7 variabel yaitu ada tidaknya miselium benang-benang jamur putihkerak berwarna merah jambu pada batangpangkalbagian atas percabangan, kulit mengeluarkan lateks berwarna cokelatcokelat kehitaman, kulit membusuk, bagian kayu di bawah kulit menghitamrusak, terdapat garis- garis hitam pada kulit, kulit kering dan pecah-pecah, dan kulit berwarna hitam. Output: Batang sehat, Batang sakit, atau Batang terserang penyakit Jamur upas. c. Bidang Sadap Input terdiri dari 7 variabel yaitu ada tidaknya selaput tipis lapisan jamur berwarna putihkelabu dekat alur sadap, kulit pulihan di atas bidang sadap bebercak hitamputih, terdapat luka-lukapecah-pecah pada kulit, kulit dekat bidang sadap berwarna hitam kecokelatan, kulit membusuk, terdapat cekungan hitam sejajar alur sadap, dan terdapat garis berwarna hitam pada kulit. Output: Bidang sadap sehat, Bidang sadap sakit, atau Bidang sadap terserang penyakit Mouldy rot. d. Daun Input terdiri dari 7 variabel yaitu ada tidaknya bercak-bercak putihkuning seperti tepung halus di bawah permukaan daun, daun bebercak cokelathitam, tunas mengeriput agak berlendir, daun muda berguguran, bunga berguguran, daun muda lemaskeriput, dan daun muda berwarna hitam. Ouput: Daun Sehat, Daun Sakit, atau Daun terserang penyakit Embun tepung Oidium heveae. 3. Gejala penyakit yang digunakan dalam perancangan aplikasi hanya yang tampak secara fisik di perkebunan tempat penelitian. Universitas Sumatera Utara 4. Pembuatan aplikasi menggunakan 1 lapisan input, 2 lapisan tersembunyi, dan 1 lapisan output. 5. Fungsi aktivasi yang digunakan pada lapisan tersembunyi ke-1 dan lapisan tersembunyi ke-2adalah sigmoid bipolar dan pada lapisan output digunakan fungsi aktivasi linear. 6. Maximum epoch yang digunakan dalam pelatihan jaringan adalah 500.000 epoch.

7. Pembuatanaplikasi pada penelitian ini menggunakan Matlab R2007b.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah membuat suatu aplikasi yang dapat dipergunakan sebagai alat bantu untuk mendeteksi penyakit tanaman karet Hevea brasiliensis yang terjadi di lapangan.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Membantu pengelola perkebunan dan petani karetmendeteksi penyakit tanaman karet Hevea brasiliensis yang terjadi di lapangan dengan melihat gejala- gejalanya. 2. Membantu peneliti dan mahasiswa untuk mengerti dan memahami algoritma backpropagation jaringan syaraf tiruan. Universitas Sumatera Utara

1.6 Metode Penelitian

Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Studi Literatur Pada tahap ini dilakukan studi pustaka dengan membaca buku-buku, hasil-hasil penelitian ilmiah, jurnal-jurnal ilmiah, maupun artikel-artikel yang relevan dengan penelitian. 2. Observasi dan Pengumpulan Data Tahap observasi dan pengumpulan data dilakukan bersamaan yaitu melakukan pengamatan pada objek penelitian bersamaan dengan pengumpulan data dengan wawancara pada pakar di lapangan untuk mengetahui bagaimana mendeteksi gejala awal penyakit tanaman karet. 3. Analisis data Pada tahap ini dilakukan dengan melakukan analisis terhadap kriteria-kriteria tiap variabel sebagai indikator penentu penyakit tanaman karet. 4. Perancangan Aplikasi Pada tahap ini dilakukan perancangan aplikasi dengan membuat flowchart program,Data Flow Diagram DFD, struktur sistem, dan antarmuka aplikasi. 5. Implementasi Aplikasi Pada tahap ini dilakukan penerapan rancangan aplikasi yang ada dalam suatuprogram. 6. Pengujian Aplikasi Pada tahap ini dilakukan pengujian aplikasi yang telah dibuat untuk mengetahui ada atau tidaknya kesalahan dan memperbaiki kesalahan yang ada. 7. Penyusunan Laporan Pada tahap ini dilakukan penyusunan laporan skripsi sebagai dokumentasi penelitian. Universitas Sumatera Utara

1.7 Sistematika Penulisan

Dokumen yang terkait

Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) di Perkebunan Rakyat Desa Tarean, Kecamatan Silindak, Kabupaten Serdang Bedagai

3 64 58

Induksi Tunas Mikro Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg) Pada Komposisi Media Dan Genotipe Berbeda

0 43 86

Induksi Tunas Mikro Tanaman Karet (Hevea Brasiliensis Muell. Arg.) Dari Eksplan Nodus Pada Media Ms Dengan Pemberian Benzil Amino Purin (Bap) Dan Naftalen Asam Asetat (Naa)

9 88 81

Seleksi Dini Pohon Induk Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Dari Hasil Persilangan RRIM 600 X PN 1546 Berdasarkan Produksi Lateks Dan Kayu

0 23 84

Uji Ketahanan Beberapa Klon Tanaman Karet (Hevea Brasiliensis Muell. Arg.) Terhadap Penyakit Gugur Daun ( Corynespora Cassiicola (Berk. & Curt.) Wei.) Di Kebun Entres

0 57 66

Uji Resistensi Beberapa Klon Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) Dari Kebun Konservasi Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc.

0 35 61

Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) di Perkebunan Rakyat Desa Tarean, Kecamatan Silindak, Kabupaten Serdang Bedagai

3 65 57

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Syaraf Tiruan - Implementasi Algoritma Backpropagation Jaringan Syaraf Tiruan untuk Mendeteksi Penyakit Tanaman Karet (Hevea brasiliensis)

0 0 29

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Implementasi Algoritma Backpropagation Jaringan Syaraf Tiruan untuk Mendeteksi Penyakit Tanaman Karet (Hevea brasiliensis)

0 0 7

Implementasi Algoritma Backpropagation Jaringan Syaraf Tiruan untuk Mendeteksi Penyakit Tanaman Karet (Hevea brasiliensis)

0 0 14