9 Level
tepung daun kaliandra Setara tanin terkondensasi g100 g A
0 kontrol B
10 0,743
C 17,5
1,30 D
25 1,858
3.4. Perlakuan
Dua puluh empat ekor tikus betina yang sudah diaklimatisasi kemudian dibagi secara acak menjadi empat kelompok yaitu satu kelompok kontrol tanpa
pemberian tepung daun kaliandra, hanya diberikan pakan konsentrat dan tiga kelompok perlakuan level tepung daun kaliandra 10, 17,5 dan 25 dalam
campuran ransum.
Tikus dikandangkan secara individual, kandang dibersihkan secara teratur setiap empat hari dengan penggantian bak dan sekam yang bersih.
Selama perlakuan diberikan pakan sesuai level perlakuan. Pakan diberikan sesuai kebutuhan konsumsi harian tikus selama kebuntingan dan laktasi 20-30
gramekorhari setiap hari pukul 17.00 WITA. Pemberian perlakuan dimulai sejak tikus dinyatakan bunting hingga fetus yang dilahirkan siap disapih pada usia
21 hari.
3.5. Variabel Pengamatan Struktur Histologi Pankreas
Di akhir perlakuan, induk tikus dikorbankan dengan injeksi ketamine
secara intramuskuler pada bagian paha belakang dan dibedah. Pembuatan preparat
sayatan histologi pankreas dilakukan dengan metode parafin Siolin dkk., 1984. Pankreas dibersihkan dengan larutan NaCl 0,9 dan dikeringkan dengan kertas
tissue. Fiksasi pankreas dilakukan dengan larutan Bouin.
Pankreas yang telah difiksasi dicuci ke dalam alkohol 50, lalu didehidrasi dengan alkohol 70, 80, 95 dan 100 masing-masing 1,5 jam. Sediaan
dipindahkan ke campuran alkohol absolut : xilol perbandingan 3:1, 1:1 dan 1:3, masing-masing 1 jam, dilanjutkan ke dalam campuran xilol : parafin 1:1 selama
30 menit lalu ke parafin murni I, parafin murni II dan parafin murni III masing- masing 1 jam. Setelah itu dilakukan penanaman jaringan dalam blok parafin.
Penyayatan pankreas dilakukan secara melintang ketebalan 5 mikrometer, lalu pita parafin ditempelkan pada gelas benda dengan Meyers Albumin. Setelah
kering, preparat dimasukkan ke dalam xilol murni 15 menit, campuran xilol :
10 alkohol 3:1, 1:1 dan 1:3, masing-masing 2 menit kemudian ke dalam alkohol 95,
80, 70, 50 masing-masing 1 menit.
Sebelum perwarnaan, preparat dimasukkan ke aquadest 1 menit, lalu direndam dalam larutan pewarna hematoxylin 10 menit. Preparat dicuci dengan
air mengalir dan aquadest 10 menit, lalu dimasukkan ke dalam alkohol 30, 50 dan 70 masing-masing 1 menit. Setelah itu dimasukkan ke larutan pewarna
Eosin 0,5 selama 10 detik, dilanjutkan ke dalam alkohol 70, 80, 95 dan 100 masing-masing 1 menit. Berikutnya dimasukkan ke dalam campuran xilol :
alkohol perbandingan 1:3, 1:1, 3:1, masing-masing 2 menit dan direndam dalam xilol murni 5 menit. Terakhir preparat ditutup dengan gelas penutup dengan
bantuan canada balsam.
Pemeriksaan histologis pankreas mengunakan mikroskop listrik dengan perbesaran 400 kali. Dilakukan pengamatan histologi terutama di bagian asinar
pankreas meliputi pengamatan patologi atau kerusakan jaringan.
3.6. Analisis Data