4
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Hijauan legum kaliandra Calliandra calothyrsus digunakan untuk pakan ternak karena daun, bunga, dan tangkainya mempunyai kandungan protein cukup
tinggi 20-25. dapat memenuhi 30 atau lebih kebutuhan pakan kambing, biri- biri, dan ternak lainnya. Walaupun demikian, kandungan tanin yang bersifat
antinutrisi dalam kaliandra cukup tinggi Wina dan Tangendjaja, 2000.
Tanin secara alami merupakan polifenol dalam tanaman. Karakteristik utama tanin adalah mengikat dan mengendapkan protein. Tanin berdampak besar
pada nilai gizi makanan yang banyak dimakan oleh manusia dan pakan yang dimakan oleh hewan atau ternak karena selain kemampuannya mengikat protein,
juga dapat membentuk kompleks dengan berbagai jenis molekul termasuk karbohidrat, polisakarida, selulosa, mineral, membran sel bakteri, serta enzim
yang terlibat dalam pencernaan protein dan karbohidrat Cannas, 2008.
Di sisi lain tanin dapat berperan positif sebagai protein lolos degradasi sejalan dengan kemampuannya memproteksi protein pakan dari aktivitas
degradasi oleh mikroba rumen. Ikatan tanin terhadap protein kemudian lepas oleh pengaruh pH rendah di dalam saluran pasca rumen abomasum. Akibatnya
protein dapat didegradasi oleh enzim pepsin sehingga asam-asam aminonya dapat dimanfaatkan oleh ternak ruminansia Wina dan Tangendjaja, 2000.
Pemanfaatan kaliandra sebenarnya dapat digunakan untuk ternak nonruminansia diantaranya kelinci atau unggas Wina dan Tangendjaja, 2000.
Akan tetapi kandungan tanin terutama tanin terkondensasi yang cukup tinggi 10 pada kaliandra merupakan masalah bagi hewan non ruminansia akibat
interaksinya dengan protein. Penelitian pada tikus yang diberikan 20 tepung kaliandra dalam pakan, menunjukkan asupan pakan atau palatabilitasnya tetap
tinggi namun seluruh tikus mengalami penurunan berat badan Ahn, 1990 disitasi Norton, 1998.
Tanin dapat berkombinasi dengan protein yang menyebabkannya tahan terhadap enzim proteolitik atau bersifat inhibitor protease. Senyawa ini umumnya
bisa menghambat tripsin, yang merupakan aktivator semua enzim yang dikeluarkan oleh pankreas zymogen. Pengaruh utama inhibitor tripsin adalah
5 sekresi zymogen berlebihan dari pankreas, sehingga menyebabkan hipertropi dan
hiperplasia pankreas yang terlihat dari peningkatan berat pankreas. Berdasarkan kandungan tanin yang cukup tinggi dalam daun kaliandra, perlu dilakukan
penelitian gambaran histologi pankreas induk tikus yang diberi tepung daun kaliandra dalam ransum selama kebuntingan dan laktasi.
1.2. Rumusan Masalah
Masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah gambaran histologi pankreas induk tikus yang diberi tepung daun kaliandra
selama kebuntingan dan laktasi?
6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA