C. IBU TIRI D. DUKUNGAN SOSIAL IBU TIRI TERHADAP ANAK TIRI

mereka sudah hampir dewasa. Remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa yaitu merokok, minum minuman keras, menggunakan obat-obatan, dan terlibat dalam perbuatan seks. Mereka menganggap bahwa perilaku ini akan memberi citra yang mereka inginkan.

II. C. IBU TIRI

Ibu tiri cenderung lebih sulit dan memiliki kualitas hubungan yang lebih rendah dengan anak tiri mereka dibanding ayah tiri. Hubungan ibu tiri dan anak tiri kurang dekat dibanding hubungan ayah tiri dan anak tiri pada masa kehidupan selanjutnya Stewart, 2006. Anak tiri memiliki level kelekatan yang lebih rendah dengan ibu tiri dibanding dengan ibu kandung, tetapi akan sama level kelekatannya antara ayah kandung dan ayah tiri Stewart, 2006. Nasib anak-anak tiri dan fungsi ibu tiri sebagian besar ditentukan oleh mutu cinta wanita tersebut kepada suaminya dan oleh kepribadiannya Kartono, 2007. Apabila wanita yang bersangkutan memiliki sifat yang halus dan feminim, ia akan mampu menguasai kecenderungan negatif yang timbul dan memahami, serta mentolerir perasaan anak tirinya, namun jika sebaliknya wanita yang bersangkutan memiliki sifat egois, maka akan memiliki kecenderungan untuk “dimiliki” oleh suaminya dan dapat memunculkan sifat narsistik ataupun agresif yang lebih dominan, sehingga menimbulkan perasaan penolakan atau kebencian terhadap anak tirinya yang dianggap sebagai penghalang atau berusaha membuat suaminya marah dan membenci anak-anaknya sendiri Kartono, 2007. Universitas Sumatera Utara

II. D. DUKUNGAN SOSIAL IBU TIRI TERHADAP ANAK TIRI

Menurut Orford 1992, dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian, dan penghargaan yang diandalkan pada saat individu mengalami kesulitan. Pada saat individu mengalami kesulitan, individu akan membutuhkan dukungan yang dapat membantu menyelesaikan kesulitan atau membantu mencari jalan keluar dari kesulitan tersebut. Salah satu sumber dukungan sosial adalah keluarga, misalnya dari ayah, ibu, anak, atau saudara. Begitu juga di dalam keluarga tiri, dukungan sosial bisa berasal dari ayah tiri, ibu tiri, atau anak tiri. Dukungan sosial yang diterima oleh anak tiri dari ibu tiri akan berbeda satu sama lain. Dari kelima dimensi dukungan sosial, yaitu dimensi intrumental, informasional, penghargaaan, emosi, dan integrasi sosial, anak tiri bisa saja menerima kelima dukungan sosial tersebut ataupun tidak. Dukungan instrumental, seperti pemberian uang, sangat mempengaruhi kehidupan anak tiri. Anak tiri umumnya membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Ketika dukungan tersebut tidak terpenuhi, maka dapat menyebabkan hubungan anak tiri dan ibu tiri menjauh karena munculnya rasa kekecewaan pada anak tiri akibat tidak terpenuhinya kebutuhan tersebut. Pemberian dukungan informasional, seperti pemberian nasehat atau informasi tertentu juga penting bagi diri anak tiri. Ketika dukungan tersebut tidak terpenuhi, maka dapat menjauhkan hubungan anak tiri dengan ibu tirinya, misalnya ketika anak tiri mengalami masalah dan ibu tiri tidak memperdulikan keadaan anak tiri, maka anak tiri lebih memilih untuk menyimpan semuanya, sehingga semakin menjauhkan hubungan anak tiri dengan ibu tirinya. Universitas Sumatera Utara Ibu tiri perlu memberikan penilaian yang positif terhadap diri anak tiri, sehingga anak merasa dihargai dalam keluarga. Hubungan ibu tiri dan anak tiri yang tidak baik sering membuat ibu tiri mengabaikan anak tiri atau berkata tidak baik pada anak tiri, sehingga membuat anak tiri sama sekali merasa tidak dihargai. Perasaan emosional sering menjadi faktor utama dalam suatu hubungan. Dukungan emosi yang menyangkut perasaan emosional seringkali mempengaruhi hubungan ibu tiri dan anak tiri. Dukungan emosi ini bisa berkaitan dengan rasa sayang, cinta kasih, dan emosi, yang membuat seseorang itu merasa dihargai dan dicintai. Ketika dukungan emosi ini tidak terpenuhi, dapat memancing timbulnya pertengkaran yang dapat semakin menjauhkan hubungan ibu tiri dan anak tiri. Berkumpul bersama dengan anggota keluarga dapat meningkatkan kedekatan dengan sesama anggota keluarga. Hal ini dapat diwujudkan dengan diberikannya dukungan integrasi sosial terhadap anak tiri yang dapat dilakukan dengan melakukan suatu kegiatan secara bersama-sama, misalnya menonton TV bersama ataupun berekreasi pada waktu senggang. Pemberian dukungan sosial dari ibu tiri kepada anak tiri juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain keintiman, harga diri, dan keterampilan sosial. Semakin dekat hubungan ibu tiri dengan anak tiri, maka anak tiri juga akan memperoleh dukungan sosial yang besar dari ibu tiri. Faktor kedua yang mempengaruhi pemberian dukungan sosial adalah harga diri. Ketika seseorang menganggap bahwa pemberian dukungan sosial merupakan penurunan terhadap harga dirinya, maka ia tidak akan menerima dukungan sosial yang diberikan oleh siapapun. Anak tiri biasanya memerlukan Universitas Sumatera Utara pemenuhan dukungan sosial, sehingga tidak mempengaruhi harga dirinya ketika dukungan sosial tersebut terpenuhi, namun ketika ibu tiri tidak memberikan dukungan sosial dan melakukan hal sebaliknya seperti memarahi anak tiri juga dapat mempengaruhi harga diri anak tiri. Faktor ketiga adalah keterampilan sosial. Individu dengan pergaulan yang luas akan memiliki keterampilan sosial yang tinggi, sehingga akan memiliki jaringan sosial yang luas pula. Ketika anak tiri tidak memperoleh dukungan sosial dari ibu tirinya, mereka akan cenderung mencarinya dari pihak luar, seperti dari saudara yang lain ataupun teman-teman. Perbedaan dukungan sosial yang diberikan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dapat mempengaruhi hubungan ibu tiri dan anak tiri. Setiap anak tiri pasti akan mengalami hal yang berbeda dalam hal pemberian dukungan sosial yang dapat mempengaruhi kehidupannya. Universitas Sumatera Utara

II. E. PARADIGMA PENELITIAN