2. Alat Perekam
Penggunaan alat perekam dilakukan setelah mendapat persetujuan dari partisipan. Menurut Poerwandari 2007, sedapat mungkin suatu wawancara perlu
direkam dan dibuat transkripnya secara verbatim kata demi kata. Tidak bijaksana hanya mengandalkan ingatan saja, karena indera manusia terbatas, yang
memungkinkan peneliti untuk melewatkan hal-hal yang tidak terseleksi oleh indera yang dapat mendukung penelitian. Dengan alat perekam peneliti tidak
perlu sibuk mencatat jalannya pembicaraan. Selain itu peneliti dapat melakukan observasi terhadap partisipan selama wawancara berlangsung.
III. E. KREDIBILITAS PENELITIAN
Dalam penelitian ini akan digunakan validitas komunikatif, dimana validitas ini diperoleh melalui konfirmasi kembali data dan analisis pada subjek
penelitian. Selain itu juga digunakan validitas argumentatif, dimana presentasi temuan dan kesimpulan dapat diikuti dengan baik rasionalnya, serta dapat
dibuktikan dengan melihat kembali ke data mentah.
III. F. PROSEDUR PENELITIAN
1. Tahap Persiapan Penelitian
Peneliti melakukan beberapa hal yang diperlukan dalam penelitian pada tahap ini yaitu:
a. Mengumpulkan konsep teori yang berkenaan dengan dukungan sosial ibu tiri
terhadap anak tiri.
Universitas Sumatera Utara
b. Menyiapkan pedoman wawancara berdasarkan teori dukungan sosial.
c. Menyiapkan pernyataan pemberian izin oleh partisipan.
d. Mempersiapkan alat-alat penelitian seperti tape recorder, alat pencatat kertas
dan alat tulis, dan pedoman wawancara yang telah tersusun. e.
Mengumpulkan informasi tentang calon partisipan dan memastikan bahwa calon partisipan tersebut telah memenuhi karakteristik yang telah ditentukan.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
a. Menghubungi calon partisipan penelitian yang sesuai dengan kriteria yang
telah ditentukan. b.
Meminta kesediaan partisipan penelitian untuk diwawancarai melalui surat pernyataan yang telah disiapkan sekaligus membangun rapport antara peneliti
dan partisipan. Di awal perkenalan, peneliti datang bersama dengan saudara
partisipan dan dikenalkan secara langsung. Pada awal pertemuan peneliti dan partisipan hanya berbicara ringan seputar kegiatan partisipan sehari-hari.
Peneliti baru mengambil data wawancara setelah pertemuan yang ketiga, yaitu setelah 2 minggu melakukan pendekatan dengan partisipan. Peneliti
mendatangi rumah partisipan setiap kali bertemu. c.
Membuat janji pertemuan dengan partisipan penelitian atas kesepakatan bersama untuk melaksanakan wawancara.
Universitas Sumatera Utara
d. Menentukan lokasi wawancara dilakukan. Lokasi yang dipilih untuk
partisipan 1 adalah rumah saudaranya dan untuk partisipan 2 adalah rumahnya sendiri.
e. Memastikan kelengkapan setiap perlengkapan wawancara seperti alat
perekam, kaset, pedoman wawancara, dan kertas untuk lembar observasi. f.
Percakapan yang berlangsung akan direkam dengan tape recorder mulai dari awal hingga akhir percakapan.
3. Tahap Pencatatan Data
Poerwandari 2007 menyatakan bahwa data yang diperoleh dalam penelitian kualitatif adalah berupa kata-kata dan bukan angka-angka. Prosedur
analisis data penelitian kualitatif adalah sebagai berikut: a.
Membuat verbatim dari hasil wawancara yang dilakukan. b.
Membuat koding sesuai dengan teori yang digunakan. c.
Menganalisis dan menginterpretasi data yang diperoleh dari masing-masing
partisipan penelitian.
III. G. METODE ANALISIS DATA