Penyebab Terjadinya Cyber Crime

f Computer-related forgery pemalsuan melalui komputer; g Computer-related betting perjudian melalui komputer; h Computer-related Extortion and Threats pemerasan melalui komputer.

3. Tindak pidana yang berkaitan dengan isi

atau muatan data atau sistem komputer: a Child pornography pornografi anak; b Infringements of copyright and related rights pelanggaran terhadap hak cipta dan hak-hak terkait; c Drug traffickers peredaran narkoba, dan lain-lain. 8 Pada dasarnya cyber crime meliputi semua tindak pidana yang berkenaan dengan informasi dan sistem informasi itu sendiri sebagai sarana untuk penyampaian pertukaran informasi kepada pihak lainnya. Definisi-definisi tentang konsep sistem informasi itu sendiri dalam beberapa literatur sudah mengalami pergeseran. Sistem informasi didefinisikan bukan saja semata berkaitan dengan sistem komputer, hardware ataupun software, akan tetapi sudah didefinisikan dalam cakupan yang lebih luas. Sehingga, ketika berbicara tentang sistem informasi dapat diartikan dengan membicarakan sistem informasi yang mencakup hal-hal tentang; software, yang meliputi operating system dan program, hardware , yang terdiri dari medium penyimpanan data atau informasi, proses administratif, termasuk pendokumentasian, operasional dan prosedur. 9 Sistem informasi saat ini merupakan sumber daya dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam keberlangsungan 8 Ibid. 9 Nandang Sutrisna, Cyberlaw: Problem dan Pengaturan Aktivitas Internet, Artikel pada Jurnal Hukum FH-UII Yogyakarta No.16 Vol.8 tahun 2000, hal. 43. tekhnologi informatika saat ini. Seiring dengan kenyamanan, kemudahan dan keuntungan yang dijanjikan atau ditawarkan dalam setiap pengembangan dan implementasi suatu sistem informasi, disadari menjadikan sistem informasi semakin rentan akan potensi ancaman kejahatan baru cyber crime dengan berbagai modus operandi. Dengan adanya kesadaran tersebut, maka pengelolaan sistem informasi juga harus diimbangi dengan perhatian yang serius. Berdasarkan kenyataan tersebut diharapkan ada suatu ketentuan perundang- undangan, dalam hal ini hukum pidana, yang mampu menjangkau kejahatan baru cyber crime . Penyusunan suatu perundang- undangan pidana untuk menanggulangi kejahatan cyber crimemayantara tidaklah mudah mengingat terus berkembangnya tekhnologi informatika, untuk itu suatu kajian yang komprehensif menjadi relevan dan penting untuk dilakukan. 10

2. Penyebab Terjadinya Cyber Crime

Teknologi telekomunikasi telah membawa manusia kepada suatu peradaban baru dengan struktur sosial beserta tata nilainya. Artinya, masyarakat berkembang menuju masyarakat baru yang berstruktur global di mana sekat-sekat negara mulai memudar. Sistem tata nilai dalam suatu masyarakat berubah, dari yang bersifat lokal- partikular menjadi global-universal. Hal ini pada akhirnya akan membawa dampak pada pergeseran nilai, norma, moral dan kesusilaan. 11 Perubahan yang mengarahkan manusia pada pola hidup yang instant praktis dan cepat memberikan peluang pengaruh 10 Kajian komprehensif yang dimaksud adalah dengan melakukan perbandingan hukum pidana merupakan metode penyelidikan dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan yang lebih dalam tentang bahan hukum tertentu terkait dengan kejahatan cyber crime. 11 Abdul Wahid, Muhammad Labib, Kejahatan Mayantara Cyber Crime , Refika Aditama, Bandung, 2005, hal. 23. tekhnologi telekomunikasi menciptakan rekayasa global yang diwujudkan dengan versi produk teknologi yang berskala canggih. Maka tidak heran, konvergensi teknologi komunikasi, media dan computer menghasilkan sarana baru yang disebut internet. Interaksi sosial yang meminimalisir kehadiran secara fisik, merupakan ciri lain dari revolusi teknologi informasi. Dengan interaksi semacam ini, penyimpangan hubungan sosial serta penyalahgunaan terhadap teknologi informasi tidak dapat dihindari begitu saja, berikutnya akan lahir tindakan ikutan yang berupa kejahatan crime akan menyesuaikan bentuknya dengan karakter teknologi tersebut. Kejahatan teknologi informasi, yang sering disebut cyber crimemayantara merupakan kejahatan yang relative baru dibandingkan dengan kejahatan-kejahatan konvensional lainnya. Namun kejahatan virtual cyber crime ini harus dipahami sebagai bentuk tindakan yang harus diberikan pencelaan, sebagaimana tujuan dari kejahatan ini bukan saja dapat merugikan orang lain secara materi, akan tetapi dapat juga merugikan peradaban secara moral. Hal ini dapat di mengerti karena kehadiran teknologi informasi yang sudah mengglobal mendorong terjadinya universalisasi aksi dan akibat yang dirasakan dari kejahatan cyber crime . 12 Kejahatan cyber crime dalam dunia maya secara sederhana dapat dilakukan dengan mempergunakan media internet sebagai alat bantu menjadi syarat yang paling utama untuk terwujudnya kejahatan cyber crime. Memang terkesan sederhana dan tidak rumit untuk melakukan kejahatan cyber, seperti yang dipahami bahwa cyber crime memiliki ciri-ciri khusus untuk melakukan aksi kejahatan di dunia maya, seperti; menggunakan peralatan dan teknologi komputer dan internet, kejahatan cyber dilakukan tentunya tanpa tindakan kekerasan, tidak melibatkan kontak fisik dan memanfaatkan jaringan telematika global. Dari beberapa ciri khusus yang dimiliki kejahatan cyber crime nampak jelas bahwa kejahatan ini dapat dilakukan dimana saja, kapan saja dan berdampak kemana saja serta akibat yang ditimbulkannya dapat terjadi pada beberapa negara, disinilah salah satu aspek transnasionalinternasional dari kejahatan cyber crime. Karena majunya teknologi yang dipergunakan oleh pelaku kejahatan dalam cyber crime ini, mengakibatkan timbulnya berbagai masalah hukum tersendiri dalam penanggulangannya. Kemudahan dalam mengakses jaringan internet pada saat ini, adalah salah satu faktor yang kondusif dan cukup berperan aktif dalam meningkatkan indeks kejahatan dIbidang mayantara. Disamping itu, pelaku kejahatan cyber crime tidak merasa dihadapkan pada posisi yang dilematis terhadap tindakannya, karena aksi kejahatan yang dilakukan tidak dipersulit dengan sistem pengamanan teknologi telematika. Transformasi teknologi informatika sudah semestinya diarahkan kepada perubahan sosial yang mencerminkan nilai pendidikan, menjaga integritas budaya setiap bangsa dan menciptakan kesejahteraan masyarakat. Bahwa kemajuan teknologi sangat potensial terhadap munculnya berbagai bentuk tindak pidana jika pada kondisi dan situsi tertentu komoditi ini dijadikan sebuah asset yang illegal. Kesiapan masyarakat yang diperlukan dalam menghadapi kemajuan teknologi dapat berwujud kesiapan infrastruktur pendukung, mental masyarakat, kesadaran hukum masyarakat, sistem keamanan, bahkan perangkat perundang-undangan yang mengaturnya, yang pada gilirannya akan memaksa dirumuskannya norma-norma 12 Ahmad M Ramli, Cyber Law dan Haki Dalam Sistem Hukum Indonesia, Refika Aditama, Bandung, 2004, hal. 22. baru. 13

3. Reaksi Sosial atas Cyber Crime