99 motivasi belajar matematika siswa sudah mengalami peningkatan. Dari hasil
penelitian terbukti bahwa model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan motivasi belajar matematika siswa. Hal itu dilihat dari peningkatan
motivasi belajar matematika rata-rata siswa pada pratindakan sebesar 60,30, pada akhir siklus I naik sebesar 17,61 menjadi 77,91, dan pada akhir siklus II
naik lagi sebesar 4,91 menjadi 82,82 sehingga sesuai dengan kriteria keberhasilan penelitian yakni motivasi belajar matematika siswa rata-rata adalah
≥75 Depdiknas, 2008.
E. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Keterbatasan sarana dan prasarana.
Keterbatasan sarana yaitu belum adanya media pembelajaran berupa kit matematika yang sesuai standar maupun tiruan model bangun ruang.
Selain iu, LKS yang digunakan juga belum mencakup objek belajar yang utama untuk siswa yaitu sifat-sifat bangun ruang. Sedangkan keterbatasan
prasarana yaitu ruang kelas yang terlalu sempit karena ada tumpukan meja tak terpakai di kelas bagian belakang, dan bangku bentuk memanjang
sehingga sulit mengatur variasi tempat duduk siswa. 2. Keterbatasan waktu dan biaya penelitian maka penggunaan model
pembelajaran Quantum Teaching baru dapat diterapkan pada materi pokok sifat-sifat bangun ruang mata pelajaran matematika di kelas V.
100
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap motivasi belajar matematika melalui model pembelajaran Quantum Teaching pada siswa kelas V
SDN 2 Sumberagung Jetis, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan motivasi belajar matematika siswa kelas
V SDN 2 Sumberagung Jetis. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah TANDUR yang merupakan akronim dari Tumbuhkan, Alami, Namai,
Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan. Dari kegiatan-kegiatan tersebut, guru telah menumbuhkan kekuatan AMBAK Apa Manfaatnya BAgiKu? pada diri
siswa sehingga munculah motivasi untuk belajar matematika. Pada pratindakan, motivasi belajar matematika rata-rata siswa sebesar 60,30. Pada sikus I, guru
menerapkan model pembelajaran Quatum Teaching sehingga terjadi peningkatan motivasi belajar matematika siswa sebesar 17,61 menjadi 77,91 pada akhir
siklus I. Namun, masih terdapat kendala yang menyebabkan motivasi belajar siswa belum mencapai kiteria keberhasilan secara merata. Setelah kendala-
kendala tersebut diperbaiki, terjadi peningkatan motivasi belajar siswa sebesar 4,91 menjadi 82,82 pada akhir siklus II.