Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

28 i. Data hasil angket dianalisis secara individu saja, sedangkan dalam penelitian ini, data hasil angket dianalisis secara indikator dan secara individu untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar matematika rata-rata siswa. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini tidak sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Saudari Reni Hidayat.

E. Kerangka Pikir

Motivasi belajar merupakan salah satu indikator untuk menentukan keberhasilan dalam proses kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar siswa. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar secara optimal. Atau dengan kata lain, anak tidak mampu untuk mengubah kekuatan yang dimilikinya secara potensial menjadi perbuatan belajar. Selain itu, lingkungan kurang berusaha untuk menguatkan tenaga potensial tersebut menjadi aktivitas belajar yang efektif Hamzah B. Uno, 2007: 27. Seperti halnya dalam pembelajaran matematika di kelas V SDN 2 Sumberagung Jetis, Bantul, banyak siswa yang masih kurang atau bahkan belum mempunyai motivasi belajar, sehingga kurang ada aktivitas belajar yang optimal. Ketika proses kegiatan belajar mengajar berlangsung, guru menggunakan model pembelajaran yang kurang bervariasi dan terkesan monoton, sehingga siswa hanya berperan pasif di kelas. Hal tersebut menjadikan proses kegiatan belajar mengajar terasa membosankan dan siswa menjadi kurang semangat belajar. Oleh karena itu, guru perlu menggunakan model pembelajaran yang 29 inovatif dalam memotivasi siswa agar lebih bersemangat dan aktif dalam belajar matematika. Dalam hal ini, model pembelajaran yang tepat adalah Quantum Teaching. Model pembelajaran ini dapat meningkatkan partisipasi, motivasi dan minat, rasa kebersamaan, daya ingat, daya dengar, dan kehalusan transisi DePorter, Reardon dan Singer, 2006: 5. Kerangka pembelajaran yang dikenal dengan TANDUR dan dilengkapi dengan kekuatan AMBAK oleh siswa, serta berbagai orkestrasi, akan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar matematika. Hamzah B. Uno 2010: 23 menyebutkan bahwa motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik ada karena dorongan diri sendiri, sedangkan faktor ekstrinsik ada karena dorongan dari luar individu yang tak lain adalah lingkungan sekitar. Kaitannya dengan Quantum Teaching, motivasi intrinsik akan timbul ketika ada kekuatan AMBAK dalam dirinya, yakni siswa tahu apa manfaatnya belajar matematika untuk dirinya. Selain itu, motivasi ekstrinsik juga akan lahir ketika guru menggunakan strategi TANDUR dan berbagai macam orkestrasi dalam kegiatan belajar mengajar matematika dalam kelasnya. Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa guru yangmenerapkan model Quantum Teachingdalam pembelajaran matematika maka siswa akanlebih terkondisikan untuk semangat dan termotivasi dalam mempelajari materi yang disampaikan guru. Oleh karena itu, penerapan metode Quantum Teachingmerupakan model pembelajaran yang cocok dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. 30 Dalam penelitian ini, kerangka pikir tersebut dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut. Gambar 1. Kerangka Pikir Keterangan: : garis yang menjelaskan sebab dan akibat : garis yang menjelaskan inovasi pembelajaran : garis yang menjelaskan komponen kegiatan pembelajaran

F. Hipotesis Tindakan