Provinsi Sumatera Utara Provinsi Kalimantan Timur

34 oleh BPK RI. Beberapa Provinsi tersebut dapat digambarkan secara lebih rinci sebagai berikut:

a. Provinsi Sumatera Utara

Perkembangan penentuan kawasan hutan di Sumatera Utara dikelompokkan ke dalam empat tahapan, yaitu Pertama, era register yang dimulai pada masa Pemerintahan Belanda tahun 1916 sampai dengan 1944 dengan total luasan definitif kawasan hutan 1.121.500,22 ha yang tersebar secara administrasi pengelolaan hutan pada delapan wilayah kerja Cabang Dinas Kehutanan CDK. Kedua, era TGHK dengan terbitnya Keputusan Menteri Pertanian Nomor 923KptsUm121982 tanggal 27 Desember 1982 tentang Penunjukan Areal Hutan di Wilayah Provinsi Dati I Sumatera Utara seluas 3.780.132,02 Ha sebagai kawasan hutan yang dilengkapi dengan lampiran peta TGHK skala 1:500.000. Ketiga, era RTRWP dengan terbitnya Perda Provinsi Sumatera Utara Nomor 7 Tahun 2003 tanggal 28 Agustus 2003 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2003-2008, berdasarkan Perda tersebut luas kawasan hutan seluas 3.679.338,48 Ha. Keempat, era penunjukan dengan terbitnya Kepmenhut Nomor SK44Menhut-II2005 tanggal 16 Februari 2005 tentang penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Sumatera seluas lebih kurang 3.742.120 Ha dengan lampiran Peta Kawasan Hutan Provinsi Sumatera Utara skala 1:250.000. Kelima, era terbitnya Kepmenhut Nomor 201Menhut-II2006 tanggal 5 Juni 2006 tentang perubahan Kepmenhut Nomor 44Menhut-II2005 dan Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan kelima tahapan perkembangan penentuan kawasan hutan di Provinsi Sumatera Utara, dapat disimpulkan 35 bahwa telah terjadi suatu kesalahan implementasi kebijakan yang diambil oleh Pemerintah karena adanya pemahaman yang keliru terhadap pengertian kawasan hutan sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 1 angka 3 UU Kehutanan.

b. Provinsi Kalimantan Timur

Kawasan hutan di Provinsi Kalimantan Timur dapat dikemukakan beberapa tahapan sebagai berikut: Pertama, era penunjukan kawasan hutan menurut TGHK sesuai Keputusan Menteri Pertanian Nomor 024KptsUm11983, di mana luas kawasan hutan di Provinsi Kalimantan Timur seluas 21.144.000. Ha Kedua, era RTRWP sesuai Perda Nomor 12 Tahun 1983 yang disusun berdasarkan RTRWP masing-masing Kabupaten yang mengacu pada Tata Guna Hutan Kesepakatan dengan mempertimbangkan rencana pembangunan dan pengembangan daerah. Ketiga, era penunjukan kawasan hutan hasil paduserasi seluas 14.651.553 Ha dituangkan dalam Kepmenhut No. 79Kpts-II2001 beserta lampiran peta kawasan hutan. Penunjukan kawasan hutan hasil paduserasi membagi kawasan hutan menjadi kawasan Hutan Konservasi seluas 2.165.198 Ha, Hutan Lindung seluas 2.751.702 Ha dan Hutan Produksi seluas 9.734.653 Ha. Berdasarkan data luasan lahan tersebut, masih harus memerlukan kegiatan lanjutan agar sebuah kawasan tersebut dapat dikukuhkan menjadi kawasan hutan, yaitu ditata batas dan temu gelang, untuk selanjutnya ditetapkan oleh Menteri Kehutanan. Berdasarkan hasil audit BPK RI tersebut,luas kawasan hutan di Provinsi Kalimantan Timur yang telah ditetapkan sebagai kawasan hutan adalah seluas 139.859,36 Ha atau seluas 0,95 dari luas kawasan hutan di Provinsi Kalimantan Timur. Dapat disimpulkan bahwa pengertian 36 kawasan hutan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 3 UU Kehutanan harus dimaknai dengan pengertian kegiatan pengukuhan kawasan hutan bukanlah sebagai penunjukan danatau penetapan kawasan hutan, agar konsisten sesuai dengan ketentuan Pasal 14 ayat 2 UU Kehutanan.

c. Provinsi Kalimantan Barat