BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
MASSOKKA adalah salah satu dari 237 perusahaan industri genteng kelas menengah yang ada di Kabupaten Kebumen yang beralamat
di jalan raya Jabres no. 203 Sruweng, Kabupaten Kebumen. Perusahaan ini merupakan perluasan dari perusahaan sejenis yaitu HM SOKKA. Ekspansi
ini dilakukan dengan alasan adanya suatu keinginan untuk berdiri sendiri dari bapak Mas’udi, yang sebelumnya masih bergabung dengan HM
SOKKA, yang didirikan oleh bapak H. Muflich pada tahun 1960, bapak Mas’udi sendiri merupakan putera menantu dari bapak Muflich.
Pada tahun 1976, perusahaan mendapatkan kredit dari Bank Rakyat Indonesia dan Bank Dunia. Kredit ini digunakan untuk mendirikan
cabang-cabang perusahaan. Tahun 2000 MASSOKKA telah memiliki 22 unit mesin produksi yang tersebar di enam lokasi pembuatan genteng yang
disebut tobong, dengan kapasitas 45.000 unit genteng press dan 20.000 unit genteng nok tiap tobong.
Perkembangan yang cukup pesat ini dikarenakan perusahaan mengembangkan sistem produksi
machinal
yaitu sistem produksi menggunakan mesin yang digerakkan oleh diesel dan mesin
Hand Press
. Dengan penggunaan mesin dalam proses produksi dapat meningkatkan
jumlah dan jenis genteng yang dihasilkan. Jenis genteng yang dihasilkan mencapai 11 jenis yaitu jenis Morando, Perdana Mezage, Palenthong,
Kerpus, Kodok, Nok Cabang Dua, Nok Ujung, Nok Samping Kiri, Nok Samping Kanan, Nok Tengah, dan Nok Tutup.
Daerah pemasaran MASSOKKA cukup luas yaitu meliputi kota- kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jakarta, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali,
Kalimantan, dan Sulawesi. Untuk kepentingan transportasi dan distribusi pemasaran, perusahaan memiliki delapan armada transportasi berupa truk.
Selain itu perusahaan juga mendirikan gudang-gudang dan agen-agen resmi di kota-kota diwilayah tersebut.
Adapun misi dan tujuan perusahaan ini adalah: 1.
Untuk menyediakan lapangan pekerjaan bagi para penduduk di daerah sekitar perusahaan.
2. Untuk memenuhi kebutuhan terhadap permintaan genteng.
3. Untuk mencari keuntungan sehingga kelangsungan hidup perusahaan
dapat terjamin.
Sturuktur organisasi Pabrik Genteng Massokka dapat dilihat pada Gambar 2 berikut:
Gambar 2. Struktur Organisasi Massokka
B. Analisis Data
1. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah responden yang bekerja di pabrik Genteng Massokka Kebumen, Jawa Tengah. Hasil dari
penyebaran kuesioner
sebanyak 54
responden, didapatkan
karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan
Pimpinan
Manajer
Sekretaris adm
Bag. Produksi Bag. Keuangan
Bag. Pemasaran
Mandor Pabrik
Sie. Perbekalan Sie. Produksi
Sie. Perlengkapan
terakhir, dan lama kerja. Berikut dipaparkan hasil dari masing-masing karakteristik responden:
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Data ini diperlukan untuk mengetahui usia karyawan pabrik Genteng Massokka. Distribusi responden berdasarkan jenis
kelamin dapat dilihat pada Tabel 9 berikut ini: Tabel 9
Hasil Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin No.
Jenis Kelamin Frekuensi
Persentase 1.
Laki-laki 30
55,6 2.
Perempuan 24
44,4 Total
54 100,0
Sumber: Data Primer Diolah, 2014
Tabel 9 di atas mempresentasikan karakteristik responden yang menjadi karyawan pabrik Genteng Massokka Kebumen
dilihat dari presentase jenis kelamin. Responden terbanyak adalah karyawan dengan jenis kelamin laki-laki sebesar 55,6 dan sisanya
berjenis kelamin perempuan sebesar 44,4. Hal ini dikarenakan pabrik ini membutuhkan tenaga yang kuat untuk mencetak genteng
dari bahan bakunya sehingga karyawan laki-laki lebih banyak dari perempuan.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik responden berikutnya adalah berdasarkan usia. Data ini diperlukan untuk mengetahui usia karyawan pabrik
Genteng Massokka Kebumen. Distribusi responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 10 berikut ini:
Tabel 10 Hasil Distribusi Frekuensi Usia
No. Usia
Frekuensi Persentase
1. 25 tahun
2 3,7
2. 25-35 tahun
11 20,4
3. 36-45 tahun
20 37,0
4. Diatas 45 tahun
21 38,9
Total 54
100,0 Sumber: Data Primer Diolah, 2014
Berdasarkan hasil yang dihasilkan pada Tabel 10, menunjukkan bahwa karyawan yang brusia 25 tahun hanya
sebesar 3,7, selanjutnya adalah karyawan yang berusia 25-35 tahun yaitu sebesar 20,4, usia yang terbanyak kedua yaitu antara
36-45 tahun yaitu sebesar 37 dan usia paling banyak yaitu diatas 45 tahun sebesar 38,9. Hal ini dikarenakan pada usia kurang dari
25 tahun lebih memilih bekerja di luar kota ataupun pabrik yang dapat memberinya gaji lebih baik dari pabrik Genteng Massokka
ini.
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Selanjutnya yaitu karakteristik responden berdasarkan pendidikan. Data ini diperlukan untuk mengetahui jenjang
pendidikan pabrik Genteng Massokka Kebumen. Distribusi