11
Pekabaran Injil di Jawa yang dilakukan oleh organisasi Zending dan para Guru Injil pribumi. Pada awalnya kedua pihak ini saling membantu dalam melakukan
Pekabaran Injil, akan tetapi pada akhir abad ke-19 para pengurus organisasi zending merasa perlu mengadakan pemurnian ajaran Kristen. Hal ini kemudian
menimbulkan perpecahan. Organisasi zending kemudian memutuskan untuk menggunakan metode baru dalam melakukan Pekabaran Injil.
Buku Rumah Sakit Zending “Petronella”; pekerjaan di rumah sakit zending “Petronella” dengan 22 cabangnya. Buku ini merupakan terjemahan bahasa
Indonesia dari buku Het Zendingsziekenhuis “Petronella” ; het Wet in het zendingsziekenhuis ‘Petronella’ en zijn 22 neveninrichtingan in woord en beeld.
Buku ini membahas tentang Rumah Sakit Petronella sebagai rumah sakit pusat tertua dan terbesar di Yogyakarta. Buku ini juga menjelaskan bagaimana peranan
pemerintah dan para pengusaha swasta di Yogyakarta dalam menunjang perkembangan rumah sakit Petronella ini sehingga dapat berkembang dengan
memiliki 22 cabang selama 5 windu 40 tahun. Selain itu buku ini juga membahas tentang keadaan masyarakat setelah berkembangnya fasilitas kesehatan
di seluruh penjuru Yogyakarta.
F. Historiografi yang Relevan
Historiografi merupakan tahap paling akhir dalam penelitian sejarah. Setelah seorang peneliti berhasil menemukan data-data dari sumber-sumber yang
berkaitan dengan hal yang diteliti, hal yang harus dilakukan selanjutnya ialah menginterpretasi dan menuangkan informasi yang telah ditemukan ke dalam
12
sebuah karya tulis. Karya tulis ini kemudian menjadi sebuah khasanah ilmu yang
dapat dijadikan sebagai sumber bagi penelitian lainnya. Penelitian tentang
perkembangan fasiltas kesehatan zending di Yogyakata ini memiliki beberapa karya tulis lain yang dapat digunakan sebagai pembanding sekaligus penunjang,
diantaranya sebagai berikut: Karya tulis pertama adalah thesis milik Baha’uddin mahasiswa Univeritas
Gadjah Mada tahun 2005 yang berjudul “Dari Subsidi hingga Desentralisasi: Kebijakan Pelayanan Kesehatan Kolonial di Jawa 1906-1930-an”. Thesis ini
membahas tentang perkembangan pelayanan kesehatan di seluruh Pulau Jawa dari masa kedatangan VOC hingga pertengahan abad ke-20. Karya tulis ini juga
menjelaskan sejarah perkembangan pelayanan kesehatan dan peranan Pemerintah Hindia Belanda dan organisasi sosial keagamaan seperti zending yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Jawa. Selain itu dijelaskan juga masalah penanganan masalah kesehatan dan bagaimana pelayanan
kesehatan berkembang. Berbeda dengan karya Baha’uddin, penelitian ini lebih memfokuskan pembahasan pada perkembangan fasilitas yang dikelola oleh
zending sebagai Pekabar Injil.
Karya tulis berikutnya adalah skripsi dari Dewi Aryani Priatna dari Program Studi Sejarah Universitas Gadjah Mada tahun 2009, Universitas Gadjah Mada,
“Kebijakan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Pedesaan di Yogyakarta 1952- 1979”. Karya tulis ini membahas tentang perkembangan rumah sakit dan
poliklinik di Yogyakarta pada masa setelah kemerdekaan. Perbedaan karya Dewi dengan penelitian ini terletak pada periodisasi peristiwa.
13
Karya tulis terakhir adalah skripsi Edwin Wahyuni dari Program Studi Ilmu Sejarah
Universitas Negeri
Yogyakarta tahun
2001 yang
berjudul “Pemberantasan Wabah Penyakit di Gunungkidul 1950-1964.” Karya tulis ini
membahas tentang perkembangan penyakit yang mewabah di wilayah Gunungkidul dan proses pemberantasan wabah penyakit. Penyakit yang mewabah
merupakan penyakit yang telah ada sebelum masa kemerdekaan. Perbedaan karya tulis Edwin Wahyuni dengan penelitian ini terletak pada focus pembahasan
penyakit pada periode sebelum kemerdekaan dan setelah kemerdekaan.
G. Metode Penelitian dan Pendekatan 1. Metode Penelitian